Suara jangkrik tahun itu lebih keras dari tahun-tahun sebelumnya. Dahan dan dedaunan pohon di luar kelas tumbuh dengan lebat. Namun, lebatnya dedaunan tidak dapat menghalangi cahaya matahari pagi.
...
Waktu istirahat pelajaran selalu penuh dengan kegaduhan. Tiba-tiba ketua kelas A berlari masuk ke kelas sambil berteriak, "Lapor! Kelas kita kedatangan murid baru!"
"Ah. Lagi-lagi Pak Guru bikin ulah", ledek salah satu murid.
"Woi, ada apa nih? kok tiba-tiba ribut? UTS dimajuin kah?" Tanya salah satu murid yang baru saja masuk ke kelas.
"Katanya ada murid pindahan"
Kabar tersebut membuat para murid Kelas A bersemangat.
"Cowok apa cewek? Yang bener lo?"
"Gue udah liat, dia cowok. Dari penampilannya sih rapi banget, gagah lagi", Ucap ketua kelas.
Lalu setelah diam sejenak, dia kembali berkata, "Kayaknya para guru tahu deh cowok ganteng di kelas kita langka, jadi mereka culik satu dari sekolah lain". Ucapnya dengan sedikit meledek.
Suara ledekan dan teriakan bersautan di dalam kelas, beberapa murid lalu menoleh ke arah sudut kelas tepatnya di bangku pojok belakang. Diantara gaduhnya kelas, ada satu murid yang tampak tak peduli dengan kabar datangnya murid baru. Dia hanya meletakkan kepalanya di atas meja dan berusaha tidur dengan satu tangan menutupi belakang kepalanya. Dilihat dari arah manapun, jari-jari tangan tersebut telihat lentik, sedikit melengkung, dan terlihat tulang pergelangan tangan yang menonjol keluar.
Namun bagaimanapun, keadaan kelas sekarang terlalu ricuh. Dengan kesal Ia bangun dan menyibakkan rambutnya, kemudian menoleh ke arah suara. Beberapa murid yang tidak sengaja bertatapan mata dengannya kemudian sedikit mengecilkan suara mereka sehingga keadaan kelas menjadi sedikit lebih tenang.
"Jadi, Dia murid pindahan dari mana?"
Ketua kelas lalu menyebutkan salah satu nama sekolah asal murid pindahan itu.
"Memang ada nama sekolah itu di sekitar sini?"
"Iya, Gue juga belum pernah denger nama sekolahnya. Tapi harusnya sekolah elit daerah sini sih, karena begitu pindah dia langsung masuk ke kelas kita". [T/N: Disini ceritanya kelas A isinya murid unggulan]
"Bentar, Gue cek dulu". Ujar salah satu murid sambil membuka HP dengan sembunyi-sembunyi.
"Eh, gak ada guru kan? Awasi ya takutnya tau-tau ada guru masuk entar HP Gue disita lagi".
Ia kemudian mencari nama sekolah tersebut dengan cepat. Setelah mendapatkan info, siswa tersebut kaget bukan main hingga berkata, "Fuck?!"
"Gimana? Dapet gak?"
Ia kemudian menunjukkan hasil pencariannya, yang menyebabkan murid lainnya ikut terheran-heran.
"What? Dia bukan dari provinsi ini? Jadi dia dari luar daerah tapi nekat pindah ke sekolah kita? Wah, ganteng-ganteng setengah gila kali ya".
,,,
Sheng Wang, yang sudah setengah gila saking lamanya menunggu kedatangan wali kesiswaan di ruang kepala sekolah, terkejut saat mendengar notifikasi dari ayahnya. Ia kemudian memasang earphone dan mendengarkan tiga voice note, yang tiap pesan berdurasi satu menit, dari ayahnya (Sheng Mingyang).
"Pamanmu Xiao Chen baru saja telepon dan bilang kalau kamu naik ke atas sendirian? Kenapa tidak menunggunya? Tempat baru, kelas baru, lebih baik ada yang mengantarmu—"
"Bagaimana suasana sekolah. Apa banyak yang beda dari sekolah lama? Meskipun sama-sama sekolah unggulan, tapi kan sekolah yang dulu—"
"Apa kamu sudah bertemu lagi dengan Pamanmu Xiao Chen dan Xu—"
KAMU SEDANG MEMBACA
[INDO TRANS] A Certain Someone (The On1y One) / Mou Mou
Teen FictionA Certain Someone (Indonesia translation of: 某某 by 木苏里) Raws: http://www.jjwxc.net/onebook.php?novelid=3173202 Summary: Sheng Wang pindah ke rumah masa kecilnya di White Horse Alley, bersama dengan wanita yang merupakan kekasih ayahnya. Ayahnya tiba...