"Gar, sini duduk dulu bentar." panggil mamih Jovita pada anak bungsunya itu.
Jika kalian tanya kenapa Edgar bisa ada di rumahnya? Sedangkan ia sedang di hukum oleh kedua orang tuanya? Jawabnya adalah. Itu semua berkata valden. Valden lah yang meminta kedua orang tuanya mengijinkan Edgar untuk menginap di mansion ini selama 1 hari. Lagipun ia rasa ia sudah sangat lama sekali tidak melihat wajah adeknya yang sangat bod*oh itu.
Edgar yang tadinya ingin pergi kedapur mengurungkan niatnya, ia berjalan mendekat kearah sofa ruang keluarga lalu ikut duduk bersama mereka.
FYI, kemarin tuh valden sudah pulang dari Korsel. Jadi hari ini ia sedang menikmati cuti selama kurang lebih 1 minggu di jakarta.
Valden, menoleh ke arah adeknya datar lalu menyeruput secangkir kopinya, setelah selesai menyeruput kopi itu ia menaruhnya kemabli "bodoh." celetuk Valden pada Edgar. Adik semata wayangnya. yang menurutnya sangat sangat bodoh itu.
(kalo kalian lupa sama siapa Valden, kalian bisa baca ulang aja capther 8."
Edgar mendengus kearah valden, jika dia bukan abangnya mungkin ia sudah menonjok wajah datar Valden. Edgar tidak menghiraukan ucapan valden. Ia menoleh ke arah mamih Jovita. "ada yang mau di bicarakan mih? Edgar lagi sibuk."
Jovita menepuk pundak valden pelan "ga boleh gitu dana ade." lalu mamih Jovita mengangguk ke arah Edgar, menjawab pertanyaan Edgar barusan "iya, mamih cuma mau bilang. Tadi pagi, ada orang yang ngirim surat dari keluarga Kayla. Surat itu kurang lebih berisi permintaan maaf mereka sama kamu. mereka juga sudah mengganti rugi semuanya. dan sekarang Kayla sudah menikah dengan pria barubaya yang menghamilinya. Jadi sekarang mereka tinggal di negara Eropa bersama keluarga besarnya." beritahu Mamih Jovita jelas.
Edgar mendengus, ia kira ada sesuatu yang sangat penting untuk di bicarakan. ternyata hanya jalang satu itu. "aku ga peduli mih, aku udah ga mau mikirin jalang satu itu. Sekarang yang aku pikirin cuma gimana caranya aku bisa menemukannya aqilla kembali, aku pengen minta maaf sebesar-besarnya sama dia. aku akui aku jahat sekali berbuat seperti itu sama wanita sebaik aqilla."
"Jalang jalang gitu, itu mantan pacar lo." celetuk valden ketus.
"Bang, lo bisa diem dulu ga? Makin ngeselin aja lo!." ujar Edgar kesal, abangnya itu memang seperti itu. sekalinya ngomong ceplas-ceplos aja kalo ke dia.
"Udah udah ga usah berantem!"ujar mamih Jovita melerai kakak beradik itu. Ia menoleh ke arah Edgar lalu menatapnya serius "Buat kamu Edgar, mamih pegang omongan kamu buat cari aqilla! Pokoknya kamu harus cari menantu mamih dan cucu mamih."
Edgar mengangguk pelan dengan muka yang perlahan memerah apa yang tadi mamihnya bilang? Cucu? "Khem, iya mih."
Mamih Jovita bangun dari tempat duduknya, lalu mengambil piring kosong yang ada di meja itu, tadinya piring itu berisi kue yang ia beli di toko depan. tapi sepertinya valden menyukainya sampe bersih seperti itu. "yaudah, mamih kedapur dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
GarQil {Revisi}
Teen FictionHamil di luar nikah? Di saat umur nya baru menginjak 18 tahun? Bahkan dengan cowok yg sudah memiliki kekasih?! *** siapapun pasti tidak ada yang mau bernasib sama seperti Aqilla, gadis malang yang pulang dari Jerman ke Indonesia, berniat untuk me...