PROLOG

48 7 1
                                    

Hello, I'm Shinaera. Ini adalah cerita pertamaku. Maaf jika ada banyak kesalahan kata atau banyaknya typo boleh ditandain. Hope you all enjoy guys! 🤍

Sejak awal dirinya melihat kedatangan gadis kecil itu dirumahnya, Mahesa tahu bahwa dia tidak akan pernah menganggap gadis kecil itu sebagai adiknya sejak pertama mereka diperkenalkan sebagai adik dan kakak.

Sejak awal dirinya melihat kedatangan gadis kecil itu dirumahnya, Mahesa tahu bahwa dia tidak akan pernah menganggap gadis kecil itu sebagai adiknya sejak pertama mereka diperkenalkan sebagai adik dan kakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Kakak?", Adiëth mengusap sebelah matanya menatap kearah sosok laki laki tinggi yang beberapa menit lalu menggedor pintu kamarnya. Lelaki itu berjalan menghampirinya. Itu kakaknya, Mahesa Gramagma.

Mahesa hanya diam menatap kearah makanan yang ia bawa sembari meletakkannya diatas nakas sebelah kasur Adiëth.

"Itu, makan buburnya. Jangan bego kayak tadi lagi."

Mahesa hendak keluar dari kamar Adiëth, namun sebelum lelaki itu beranjak dari posisinya, sebuah tangan kecil menahan sebelah tangannya. Mahesa menoleh kearah pemilik tangan yang menahannya untuk beranjak itu. Ia mengangkat sebelah alisnya seolah meminta penjelasan.

"Kenapa lagi?"

"Kak... Kakak kenapa dingin terus sama aku?", ujarnya sambil menatap ke arah kakak angkatnya itu.

'Sial. Manis banget' "Lalu?"

"Jangan bersikap kayak gitu kak, aku pengen dekat sama kakak. Walaupun kita bukan saudara kandung, tapi apa nggak boleh?"

"Pengen deket?"

Mahesa menoleh ke arah Adiëth dengan tatapan yang penuh obsesi. Seolah-olah perasaan itu sudah lama ia tahan dan tekan agar tidak sampai meledak hingga menyakiti gadis di depannya ini.

Namun sayang, Adiëth yang terlanjur ingin dekat dengan kakak angkatnya sedari dulu dengan cepat mengangguk. Dia sangat ingin mempunyai figur seorang kakak. Ia ingin dekat dengan kakaknya. Kakaknya yang selalu ketus dan dingin padanya. Mahesa tersenyum miring mendengar respon yang diterimanya.

"Baiklah."

"Yeyy!!", Adiëth menarik tangan Mahesa dan memeluknya erat. Seringai miring tercetak jelas di wajah tampannya. Mahesa mengelus rambut adik tirinya itu dengan lembut.

"Sebegitu senangnya ya?"

Selamat Adiëth, kamu akan menemukan banyak hal hal yang tidak terduga.

Selamat Adiëth, kamu akan menemukan banyak hal hal yang tidak terduga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekian dulu dari prolognya, selamat membaca ceritaku yaa. Jika ada typo, boleh di koreksi di tiap kolomnya. Sekali lagi terimakasih sudah membaca. Jangan lupa beri vote dan komennya yaa

--- With Love, Shinaera R. ❤️
Kamis, 5 September 2024.

TBC

Love Tragedy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang