Kazuto saat ini merasa benar benar ingin menghilang, dia tidak tahu ingin mengatakan apa pada Dai. Ungkapan cinta Dai membuatnya terkejut dan bingung. Kazuto bingung ingin merespons seperti apa.
Jujur, Kazuto sangat menyayangi lelaki didepannya ini. Mereka telah tumbuh sedari kecil, sedih dan senang sudah mereka lewati bersama. Namun, Kazuto hanya menyayangi Dai sebagai sahabat, sebagai saudara tidak lebih dari itu. Cinta nya sudah berlabuh pada usak soulmate nya sendiri, tentu Kazuto tidak ingin melepas ikatan jiwa dengan usak.
Yang tengah Kazuto pikirkan saat ini hanyalah bagaimana cara dia menolak ajakan Dai tanpa menyakiti sahabatnya itu. Melihat Dai menangis dan menatapnya penuh harap membuat Kazuto bimbang setengah mati, dia tidak ingin menyakiti hati Dai karena bagaimanapun juga Dai sudah sangat baik padanya.
Kedua netra Kazuto melebar melihat kehadiran Usak dari arah belakang Dai. Dengan kasar Usak membalikan tubuh Dai, membuat genggaman tangan Dai pada Kazuto terlepas.
Bugh!
Satu bogeman mentah Dai terima dari pipi kirinya, membuat Dai jatuh tersungkur. Tidak menunggu Dai bersiap, Usak menarik kerah baju Dai dan melayangkan beberapa pukulan lagi kepada Dai yang terlihat sudah lemas. Dai tidak berniat untuk membalas pukulan Usak, Dai merasa tenaga nya tidak sebanding dengan Usak maka dia hanya berdiam saja ketika merasakan rasa panas dan sakit dari kedua pipinya, darah segar keluar dari bibir dan hidung Dai, namun rasa pusing dikepalanya tidak membuat Dai pingsan.
Dai masih bisa mendengar Usak memakinya dan Kazuto yang mencoba untuk menghentikan perkelahian itu, dengan matanya yang sudah sayup Dai melihat Kazuto menangis memeluk Usak dan meminta Usak untuk berhenti, Dai juga melihat ada orang lain disini yang mencoba untuk menjauhkannya dari Usak
"Jangan coba coba untuk merebut Mateku Dai" ujar Usak sebelum menarik Kazuto pergi dari sana. Meninggalkan kedua anak adam lainnya
Dai melihat kearah orang yang menyelamatkannya, terlihat Shun yang berwajah panik dan khawatir. Shun mencoba untuk membangunkan Dai yang sudah sangat lemas, Dai benar benar terlihat memprihatinkan saat ini
"Aku akan mengantarkanmu pulang Dai"
Itu kata terakhir yang Dai dengar sebelum ia terjatuh lemas yang membuat Shun sedikit oleng namun sedetik kemudian Shun panik melihat orang dipelukannya saat ini jatuh pingsan♧
Sinar matahari menerobos masuk dari jendela membuat Dai terbangun dari tidurnya, mengerjapkan matanya mencoba membiasakan matanya untuk melihat cahaya yang ada, Dai terdiam beberapa detik mencoba mengingat apa yang sudah terjadi padanya kemarin malam, ungkapan cinta,tangisan dan pukulan Usak. Mengingatnya membuat Dai merasakan rasa sakit dan ngilu dari sekujur tubuhnya, Usak terlalu kuat memukulnya bahkan sampai membuat Dai jatuh pingsan.
Dai melihat sekelilingnya, kamar yang terasa asing baginya. Sudah jelas bahwa kamar ini bukanlah kamarnya, Dai terbangun dari tidurnya dan duduk diatas kasur empuk yang membuatnya nyaman. Netranya terpaku kearah meja kecil yang berada di samping kasur, disana terdapat sebuah bingkai berisi foto seseorang yang Dai kenal, Shun nakanishi yang saat kali pertama mereka bertemu membuat Dai berdecak kagum akan matanya yang menurut Dai sangat cantik.
"Apakah aku berada dikediaman Shun?" Gumam Dai
"Kau sudah bangun?" Mendengar seseorang berbicara Dai menoleh keasal suara, melihat Shun yang sedang berdiri di ambang pintu dengan membawa sebuah nampan
KAMU SEDANG MEMBACA
FINAL • DaiShun
FantasyShun Nakanishi adalah seorang penulis yang masuk kedalam tulisannya sendiri dengan misi mengubah ending yang dibenci penggemar.