Kencan?

328 29 7
                                    

Shun keluar dari kamar dengan hoodie berwarna putih dan celana pendek dengan warna yang senada.

Shun menghampiri Taehoon yang terlihat masih menonton televisi , lalu langsung duduk disamping pria itu membuat Taehoon sedikit terkejut akan kehadirannya

"Astaga kau mengagetkanku Shun"

Taehoon memegang dadanya, sedangkan Shun dia hanya tersenyum menampilkan deretan giginya yang rapih

"Kau mau kemana, tumben terlihat rapih"

"Ishh kau berkata seperti aku selalu terlihat berantakan saja"

Shun melirik ponselnya menunggu seseorang mengabarinya, hal itu tak lepas dari pandangan Taehoon

"Jadi kau mau kemana Shun" tanya Taehoon sekali lagi

Dia hanya aneh, tidak biasanya Shun berdandan seperti ini ketika ia akan keluar oh bahkan bibirnya pun terlihat memakai pewarna dan rambut nya pun terlihat disisir rapih

"Aku akan pergi ke pasar malam dengan seseorang"

"Siapa dia, aku kenal?"

"Kau tidak perlu tahu"

Taehoon mencebikan bibirnya mendengar jawaban Shun. Tak lama suara notifikasi terdengar, dengan cepat Shun membukanya dengan senyuman yang mereka

"Aku akan pergi sekarang"

Shun berdiri, dengan terburu buru dia berlari keluar rumah. Taehooh hanya diam menatap Shun, merasa aneh dan penasaran sekaligus

"Apa aku harus membuntutinya?" Gumam Taehoon

Saat ini Shun tengah duduk dikursi penumpang, disampingnya ada Dai yang sedang menyetir.

Tidak ada pembicaraan diantara mereka membuat didalam mobil itu terasa sangat pengap oleh kecanggungan

Shun bukannya tidak ingin mengajak Dai mengobrol, namun setiap kali ia ingin mengeluarkan kata kata dia merasa tak mampu. Hatinya berdetak dengan cepat saat ini, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan karna di dunia asalnya pun dia tidak pernah berkencan sekalipun dengan seserorang

Dai adalah yang pertama bagi Shun.

Sedangkan disisi lain, Dai pun merasa sangat canggung. Dia tidak tahu ingin mengobrol seperti apa, entah kenapa dia takut terlihat aneh dimata Shun. Jadi Dai hanya diam, menunggu Shun membuka mulut lebih awal.

Shun melihat kearah luar, jalanan terlihat ramai. Pasar malam yang cukup padat sudah terlihat, semakin dekat mereka sampai ditujuan

"Sepertinya parkirannya penuh Dai"

Shun melihat kearah parkiran yang cukup penuh oleh motor dan mobil

"Didepan masih ada tempat parkir" Dai menjawab sambil matanya melihat lihat apakah ada tempat yang kosong untuknya memarkirkan mobil

Setelah mamarkirkan mobil, Dai dan Shun berjalan beriringan memasuki pasar malam. Mereka melihat lihat wahana dan stand stand makanan yang ada disana

"Kau ingin membeli sesuatu?" Tanya Dai

Shun yang tengah sibuk melihat sekitar mengalihkan atensinya kearah Dai

"Aku bingung mau beli apa" Dai terkekeh gemas lalu mengajak Shun untuk kembali berkeliling hingga menemukan makanan yang ingin Shun beli.

Saat ini mereka tengah mengantri salah satu jajanan yang ada disana. Antriannya tidak cukup panjang namun penjual melayaninya dengan cukup lamban membuat Shun berdecak kesal

"Lama sekali" gumam Shun terdengar oleh Dai yang berdiri disampingnya

"Mau berpindah tempat?" Tanya Dai

Shun menggeleng dengan bibir yang menekuk sedih

"Tidakk, aku hanya ingin ini"

"Tunggu saja, sebentar lagi bagianmu"

Tak lama orang didepan Shun telah pergi, dengan cepat Shun memesan makanannya. Sedangkan Dai yang berdiri disampingnya menatap sekeliling hingga ia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya

"Shun kau tunggulah disini, aku akan pergi sebentar"

Shun mengerutkan dahinya "kamu mau kemana?"

"Tunggu saja" Dai pergi dengan berlari kecil, Shun menatap punggung itu yang pergi menjauh hingga tak terlihat dibalik deretan manusia disana

Pesanan Shun Sudah jadi cukup lama, kedua tangannya memegang dua cup berisi baso baso kecil yang tadi ia beli. Sedari tadi Shun terus melihat kearah dimana Dai menghilang. Menunggu lelaki itu memunculkan dirinya kembali

"Dia tidak mungkin meninggalkanku kan" gumam Shun

Tak lama seseorang yang ia tunggu datang dengan senyuman yang terpantri diwajahnya,

Sangat tampan.

Kedua tangannya disimpan dibelakang seperti sedang menyembunyikan sesuatu

"Shun maaf lama, tadi mengantri"  ucap Dai saat ia sudah berada didekat Shun

Shun tersenyum dan mengangguk "tak apa. Apa yang ada dibelakangmu Dai?"

Dai tersenyum penuh arti lalu menunjukan sesuatu yang berada ditangannya "taraaa"

Dai menunjukan dua buah bunny heat berwarna oranye dan putih kepada Shun. Shun tertegun melihat benda yang ada ditangan Dai

"Untukku?" Tanya Shun

Dai mengangguk semangat "tentu saja"

Dai memakaikan topi berbentuk kelinci itu ke kepalanya sendiri, dan satu lagi akan ia pakaikan kepada Shun

"Shun menunduklah sedikit" Shun yang mendengar itu terkekeh dan menunduk membiarkan Dai memakaikan topi itu dikepalanya

"Ahh sangat menggemaskan" puji Dai melihat kegemasan Shun dengan sesuatu dikepalanya itu

Shun yang mendengar itu membuat kedua pipinya terasa panas, dia malu. Dai yang menyadari Shun sedang malu menyangka Shun malu karna memakai bunny heat dikepalanya bukan karna dia memujinya

Dai tertawa geli "Kenapa kamu begitu malu?"

Shun hanya mampu memainkan kain yang memanjang dari topi dikepalanya.

Lalu selanjutnya, Dai mengajak Shun ke salah satu kursi yang ada disana untuk memakan makanan yang baru saja Shun beli.

Shun mencicipi baso yang ia beli tadi, ia berseru dengan riang "uh ini pedas namun enak, benarkan Dai?"

Dai tersenyum melihat Shun yang begitu riang,ini baru pertama kalinya Dai melihat Shun seperti ini membuat Dai berpikir idenya untuk mengajak Shun kesini adalah ide yang tepat...

FINAL • DaiShunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang