Coffe shop saat itu sedang ramai, namun entah kenapa bagi dua orang lelaki itu, coffe shop yang begitu ramai terlihat tidak berpengaruh bagi perasaan mereka yang sedang bimbang.
Tidak. hanya Dai saja yang merasa bimbang.
"Apa kau kecewa karna aku yang menjadi soulmate mu?" Dengan tangan yang saling bertaut, Shun memberanikan diri untuk bertanya kepada Dai setelah sekian lama mereka terdiam
Dai yang saat itu sedang sibuk akan pemikirannya sendiri, merasa sedikit terkejut saat mendengar pertanyaan dari Shun
"Tidak, hanya saja.." Dai melirik kesegala arah, kepada apapun asalkan tidak melihat wajah Shun
"Hanya saja apa?" Shun kembali menuntut sebuah jawaban dari Dai
"Aku hanya masih merasa terkejut dan tidak menyangka bahwa aku bakal bertemu soulmateku.."
Shun menganggukan kepalanya, ia mengerti bahwa mungkin hal ini sangat membuat Dai terkejut dan tidak menyangka bahwa Soulmate yang tidak pernah dia bayangkan tiba tiba muncul.
Sedangkan Dai menggigit bibirnya, ia benar benar merasa gugup dan tidak tahu harus bersikap seperti apa. Dia juga takut Shun akan salah paham akan sikapnya
"Lalu, selanjutnya bagaimana?" Tanya Shun lagi melihat kearah Dai
Dai terdiam bahkan dia menghindari tatapan dari Shun
"Apa kamu akan memutuskan benang merah kita?" Tanya Shun lagi ketika tidak mendapatkan jawaban apapun dari Dai
Dai menggeleng dengan cepat, matanya membulat tidak menyangka Shun akan bertanya seperti itu,
Karena, meskipun Dai tidak pernah berharap lebih kepada soulmatenya dan lebih mengharapkan balasan cinta kazuto, Dai tidak akan bersikap segila itu untul memutuskan tali soulmate mereka.
"Tidak, aku tidak akan menyakitimu dengan hal itu." Ucap Dai melihat kearah Shun
Shun tersenyum kecil mendengar jawaban dari Dai. Sedikitnya ia bisa merasa tenang tatkala Dai mengatakan tidak akan memutuskan tali soulmate mereka.
"Shun.."
Dai memanggil Shun dengan suara kecil, dia melirik kearah tangan Shun yang tersimpan diatas meja
"Kenapa Dai?"
Dengan tangan yang sedikit gemetar, Dai mengangkat tangannya dan memegang tangan Shun, menatap kearah wajah Shun
"Beri aku waktu sampai cintaku tumbuh besar untukmu, aku berjanji akan melupakan Kazuto dan menerima mu sepenuhnya"
ucap Dai yang terdengah bersungguh sungguh itu membuat tubuh Shun seketika membeku. Shun bisa merasakan tangan hangat Dai yang melingkupi tangannya yang dingin, dan ucapan Dai membuat waktu seolah olah berhenti saat itu juga namun jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, membuat Shun takut akan meledak
"Kau bersungguh sungguh? Kau akan melupakann Kazuto dan mencoba—" Shun terdiam, tidak berani untuk mengatakan hal selanjutnya
"Yaa, aku akan mencintaimu Shun. Kau mau memberiku waktu kan?"
Dengan wajah yang memerah, Shun mengangguk, membuat wajah gugup Dai terganti dengan senyum yang sangat lebar
♧
Setelah percakapan itu, mereka bersepakat untuk melakukan pendekatan untuk hubungan mereka. Saat ini Shun dan Dai sedang duduk ditepi danau, menikmati pemandangan matahari yang terbenam. Mereka duduk berdekatan membuat bahu mereka saling bersentuhan.
Shun merasakan debaran di dadanya semakin kuat dari yang sebelumnya, membuat Shun yakin jika dia lebih lama seperti ini jantungnya akan meledak cepat atau lambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINAL • DaiShun
FantasyShun Nakanishi adalah seorang penulis yang masuk kedalam tulisannya sendiri dengan misi mengubah ending yang dibenci penggemar.