Sebelum sampai ke tempat tujuan ada sedikit drama, Aril nyasar. Tapi untungnya setelah menghubungi Dain mereka sampai dengan selamat.
"Harusnya tadi biarin aja nggak usah ditolongin Aril, biar nginep semalaman di mobil," sahut Krisna.
"Gue sih gak masalah Bang, cewek gue yang kasihan mana cuma pake Piyama bahan katun kalau tidur di mobil kedinginan yang ada," jawab Aril.
Para cowoknya saat ini sedang mengangkut barang-barang sementara cewek-ceweknya sudah asik berfoto di setiap sudut Villa, tak terkecuali Ella. Gadis itu asik sendiri berfoto mulai dari depan pintu sampai ke lantai atas, tidak luput jadi spot fotonya. Ella juga tak lupa mengirimkan beberapa kepada Bundanya, sungguh liburan yang mengasyikan.
"Ella sini gabung juga kita foto bareng." Najwa melambaikan tangannya memanggil Ella untuk ikutan, ia mengangguk berdiri di sisi paling kiri dengan Najwa di sebelahnya yang merangkul pundak Ella.
Sekitar sepuluh menitan mereka baru selesai berfoto. Cowok-cowok juga sudah beres mengangkut barang mereka, "mumpung masih siang istirahat dulu aja. Nanti sore baru bareng-bareng ke gunung sindoro?" Usul Sheila.
"Setuju. Matahari lagi ada di atas kepala ini mending rebahan dulu," sahut Rosyid.
"Kalau gitu kita tentuin kamar dulu aja gimana? Gue tadi udah keliling, di atas ada tiga kamar sisanya di bawah," ujar Sheila.
Dain merangkul pundak Najwa, "kita di bawah aja, gapapa ya by? Males kalau harus gotong barang ke atas."
"Gak masalah, kita di bawah kalau gitu." Dain tersenyum, mencium sekilas pipi Najwa.
"Atas aja kali kita? View-nya loh bagus, nanti aku bantuin bawa barang-barangnya," pita Sheila kepada Rosyid yang langsung mendapat anggukan dari lelaki itu.
"Mau di atas apa bawah?" Tanya Aril.
"Aku lebih suka di bawah sih kalau ke toilet nggak ribet harus naik turun tangga."
Aril mengangguk, "kita di bawah aja."
Pemilihan kamar pun selesai. Mereka langsung membawa barang bawaannya ke kamar masing-masing, Ella mengikuti Aril di belakang.
"Kita sekamar?" Tanya Ella.
Aril menoleh, kemudian mengangguk sambil tersenyum.
"Iya kita sekamar bertiga sama Krisna." mendengar itu Ella tersenyum lega.
"Mereka juga. Tujuan nginep di villa segede ini buat apa coba kalau nggak buat berduaan sama pacar?" kata Aril yang kini sudah masuk ke bilik kamar di mana mereka akan tidur untuk dua hari ke depan.
Ella masih berdiri di depan pintu, menatap Aril.
"Nggak masuk?" Tanya Aril.
Ella tersenyum sekilas sebelum akhirnya melangkah masuk."Aku jadi kasian sama kak Krisna deh, masa dia jadi nyamuk kalau tidur bareng kita."
Aril tersenyum jail."Oh jadi kamu maunya kita tidur berduaan gitu? kamu yakin?" Ella seketika jadi teringat dengan ucapan Aril yang mau tidur bareng, Yaallah bukan gini maksudnya, kalau gitu mending Ella tidur sendiri lebih nyaman.
"Nggak lah! enak aja, belum sah!" Aril hanya terkekeh merespon itu.
"Ini serius kita tidur sekamar? Sekasur?" Tanya Ella sekali lagi.
Aril yang sudah melepaskan hoddie-nya itu mengangguk, ia menoleh. "Iya kenapa emangnya? kan ada Krisna juga kok nanti," ucapnya kemudian merebahkan diri ke atas kasur.
Ella menelan ludahnya. jujur dalam hatinya pengen teriak!
"Kamu ngapain masih berdiri di situ?" Tanya Aril ketika melihat Ella masih diam tak beranjak, lelaki itu menepuk-nepuk sisi kosong di sebelahnya, "sini ayo kita tidur dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ranbow at School [END]
RomanceMasa remaja memang menyenangkan bukan? Menghabiskan waktu bersama teman-teman atau pacar sampai lulus itu gak kerasa cepet banget. Didalam cerita ini juga terdapat kisah cinta yang rumit juga mengalami Friendzone. Start : 29 agustus End : 2 Novemb...