Annyeong haseyo!!
Apa kabar?
Aku lanjut ya!
HAPPY READING!!
******
Ding..Dong...Ding...
Bell pulang pun berbunyi, pertanda pelajaran terakhir telah usai, semua siswa merapikan alat tulis masing masing, satu persatu siswa mulai berpamitan kepada guru, Ella dan Vellin pun berpamitan dan berjalan menuju luar kelas.
Saat Ella berjalan menuju tangga, tiba tiba ada seseorang yang menahan tangannya, Ella pun membalikan badannya dan melihat siapa yang memegang tangannya.
Saat Ella berbalik badan ternyata Evan yang sudah menunggunya sejak tadi menahan tangannya agar tidak pergi.
"Balik bareng gua ya," tawar Evan tiba tiba.
"E-nggak usah kak Ella bisa sendiri kok," jawabnya.
"Udah gapapa ayo gua mau ajak lu ke suatu tempat," ajak Evan lagi.
Ella menaikan sebelah alisnya, ia heran kenapa tiba tiba banget.
"Kemana kak?," Ella menanya balik.
"Udah ikut aja ayo," jawab Evan kemudian menarik tangan Ella lembut, dan berjalan menuju parkiran sekolah.
Ella pun tak bisa mengelak, ia hanya mengikuti langkah kaki Evan, sesampainya di parkiran Evan pun memberi helm kepada Ella.
"Nih pake," ucapnya.
Ella pun mengambil helm itu dan memakainya, namun Ella sedikit kesusahan untuk mengunci helm nya.
Saat Ella sedang berusaha mengunci helm nya tiba tiba Evan memegang tangan Ella dan membantu Ella untuk mengunci helmnya.
Ella yang terkejut pun tatapannya tak lepas dari Evan, Evan hanya membalasnya dengan senyuman sehingga pipi Ella memerah.
"Cieee pipinya merah kenapa tuh," ledek Evan.
"Apaa engga ya ini kepanasan makanya merah," Ella berusaha mengelak.
"Iya deh iya kepanasan abis di bantuin pake helm ya mba," ledek Evan sambil memainkan pipi Ella.
"Ihh apasih kak udah ah ayo," ucap Ella malu.
"Iya iya ayoo hahahaha," jawab Evan tak berhenti tertawa.
Evan pun melajukan motornya kesuatu tempat yang tidak pernah Ella datangi, tak lama Evan mengendarai motor tiba tiba Evan berhenti di sebuah bukit kecil.
"Dah nyampe," ucap Evan.
Ella memperhatikan sekeliling bukit itu, ia tidak menyangka ada bukit secantik itu di kotanya.
"Cantik banget bukitnya,"
"Gimana suka gak?"
Ella pun mengangguk, wajahnya tak bisa berbohong, dia sangat menyukai bukit itu, rasa tenang dengan angin serta pemandangan yang sangat indah membuatnya terus tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐺𝑟𝑎𝑧𝑖𝑒𝑙𝑙𝑎
Teen Fiction• Cerita ini mengandung kata kata kasar yang tidak boleh di tiru di mohon untuk bijak dalam membaca • Cerita real dari imajinasi author • vote+komen jangan lupa yaa • Cerita tidak ada sangkut paut dengan Visual/ Idol yang saya pakai