“BUNDA!"
“BUNDA!"
“BANGUN BUNDA! BANGUN
Seketika, suara teriakan nyaring semakin mendekat membuat lamunan Bella. Teralihkan. Menatap empat anak laki-laki yang kini berlari dan mengerumuni bundanya. Setelah itu, matanya menatap orang sang ayah yang sedang menangis tersedu-sedu. bella mematung. Tak berbicara tak berkedip,tak bergerak, hanya air mata yang keluar begitu saja tanpa diperintahkan.
Arjuna,salah satu dari tiga bersaudara itu, mengangkat kepala dan menatapnya dengan sorot mata kebencian yang tak terbantahkan.
“BELLA BUNDA CELAKA GARA-GARA KAMU TAU GAK!" Teriak Arjuna yang sedang emosi. “PEMBUNUH! kAMU BELLA PEMBUNUH!"
Pembunuh?
Air mata Bella seketika menetes begitu saja.dia tidak terisak, tapi detak jantungnya berdegup sangat hebat. Dia tak membayangkan jika kejadian beberapa menit yang lalu akan membawa pengaruh terhadap dirinya sendiri pada masa depan.
Lagi-lagi, dia membayangkan kenangan beberapa menit sebelumnya saat dia secara berlari menyebrang jalan yang penuh kendaraan melaju sangat kencang. Gara-gara itu pula dia tidak melihat ada mobil yang tengah melaju ke arahnya. tubuhnya seketika mematung, syok, dan akhirnya bundanya mendorong Bella ke arah depan. alhasil, bundanya terpelanting karena benturan yang lumayan hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Untuk Bella
Teen FictionBella adalah seorang gadis cantik yang tidak pernah merasakan kasih sayang dari keluarga nya sendiri dan dia di anggap pembawa sial oleh ayahnya sendiri Karena dia di fitnah telah membunuh ibunya sendiri.