bab 6

1 0 1
                                    

Badannya memang sakit, tapi hatinya jauh lebih sakit lagi.

Bagaimana bisa... Bagaimana bisa seorang Ayah, yang seharusnya melindunginya, malah menghajarnya seperti teraman baginya, tapi kini malah menjadi penyiksaan untuknya? Bagaimana bisa...?

Sementara itu, tanpa sadipta juga Bella ketahui, Arjuna dan reygan melihat itu semua. Mereka melihat betapa teganya seorang ayah memperlakukan putrinya  sebegitunya tanpa memberi celah untuk menjelaskan alasannya. Namun ada rasa iba di mata mereka. Baik Arjuna dan reygan keduanya sama-sama tidak ingin mengulurkan tangan atau untuk sekedar menyudahi aksi sadipta mereka hanya mengintip.

Memperhatikan bagaimana kerasnya pukulan itu menghantam tubuh Bella. Bahkan suara rintihan yang terdengar pilu sama sekali tidak membuat mereka tergerak.

“pembunuh kayak dia emang gak pantes di kasihanin, celetuk Arjuna sambil melipat kedua tangannya.

Sementara itu, reygan hanya diam. dia mendengar celetukan Arjuna dan sebetulnya dia setuju dengan pendapat itu. Namun, entah kenapa, tiba-tiba ada sesuatu dalam hatinya yang mulai bergejolak, walau dia tidak tahu apa dan kenapa hal itu bisa muncul.

“Malamnya Bella berdiri di depan kaca, mengamati hasil karya sadipta pagi tadi. Rupanya cukup banyak bukti kekerasan ayahnya.

Kemudian Bella pun berniat untuk tidur karena badan nya begitu sakit.

“paginya hari ini sebetulnya Bella masih kurang sehat. Setalah kemarin pulang malam, badannya juga masih terasa remuk pasca dihajar oleh ayahnya. Namun dia memaksakan diri untuk tetap bangun untuk sekolah.

Readers Ko bisa yah ada ayah kaya sadipta
Yang suka menyakiti anaknya sendiri 😢

Rumah Untuk Bella Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang