"Lo kenapa ngelamun?"
Ella masuk ke dalam ruang istirahat Basket dan menemui Robby yang sedang termenung sambil duduk dengan sebotol air putih ditangannya.
Robby menggeleng, "Vina nggak apa-apa?" tanyanya.
"Belum mau keluar kelas dari tadi pagi, takut ketemu Desta katanya." jawab Ella, Ia mengambil botol minumannya lalu duduk di sebelah Robby.
"Desta juga bolos hari ini, di belakang sekolah tuh anak." ujar Robby.
"Nge-rokok lagi?" tanya Ella.
Robby hanya mengangguk sebagai jawaban, sedangkan Ella menghela napas panjang saat mendengar itu.
"Tapi gue rasa ada yang aneh, Ell." Robby berbicara sambil sekali lagi larut dalam lamunannya.
"Apa?"
"Lo nggak tau sekarang Desta sama Saskia pacaran?" Robby beralih menatap Ella, gadis itu pun terkejut dan menatapnya balik.
"Kapan?"
"Kurang tau pasti, kalau perkiraan gue seminggu yang lalu." jawab Robby.
"Wah gak nyangka bakal kayak gini jadinya, mending si Vina cowoknya sama lo aja, Rob." ujar Ella.
Robby hanya terdiam mendengar itu, Ia kembali memikirkan sesuatu yang Ella pun tidak tau jelas apa itu. Tapi bisa dilihat Robby sedang sangat serius saat ini.
"Jelek ah lo melamun gitu, ayo di tunggu Savian sama Danielle." Zoa berdiri dari duduknya, menjulurkan tangannya kearah Mashka namun lelaki itu tak juga berkutik.
"Robby, lo kenapa sih?" Ella kembali duduk di samping Robby, kali ini dengan jarak yang cukup dekat agar Ia bisa melihat jelas raut wajah serius Robby walau sebenarnya Ella sedang mati-matian menahan tawa.
"Naksir lo nanti kalau lihatin gue kayak gitu." Robby mendorong dahi Ella dengan telunjuknya agar gadis itu menjauh, Ia berdiri dari duduknya lalu meninggalkan Ella yang sedang mematung di dalam sana.
"Geer banget, padahal gue cuma mau pastiin kenapa dia ngelamun, emang dasar orang aneh."
"Bertigaan aja, neng?"
Kayla memutar netra nya malas ketika melihat Raffi menghampiri meja mereka yang sedang berada di kantin dengan muka buaya nya. Raffi ini orang paling random yang pernah ada. Dia bisa hanya menghampiri meja mereka untuk mengambil satu buah donat dan membawanya kabur tanpa mengucap apapun.
"Donat gue tinggal satu, Fi. Lo ambil, gue lempar nih kursi." ancam Ella menatap Raffi.
"Takut amat. Nih, gue mau kasih ini. Buat Vina, dari seseorang." Raffi menaruh sebuah kertas dan satu buah cokelat, serta satu tangkai bunga.
"Baru kali ini lo ada tujuan buat kesini." sindir Vina.
"Tujuan pertama gue mau antar titipan seseorang, mau bilang ke Ella kalau di suruh kak Aril ke aula jam Ishoma nanti, sama mau..."
Raffi mengambil donat yang tersisa satu biji diatas meja itu, yang tak lain dan tak bukan tentu saja adalah milik Ella. Setelah itu hanya ada aksi kejar-kejaran antara Raffi dan Ella. Diakhiri dengan Raffi yang membelikan Ella tiga buah donat dengan muka masam.
"Masih jaman surat-suratan?" Kayla menatap Vina yang sedang senyum-senyum sendiri membaca surat pemberian kakak kelasnya.
"Dih? Masih jaman nyuruh-nyuruh temen buat suruh ke aula?"
"Anjrit lo!" maki Kayla.
"Dapat tiga donat gue!" girang Ella duduk kembali sambil melahap donat yang di belikan Raffi. Ella mengancam jika Raffi tidak mengganti donat Ella tiga kali lipat, maka dirinya akan melempar Raffi ke kolam ikan, karena saat mereka kejar-kejaran tadi, tali sepatu Raffi tersangkut di sebuah besi, yang membuatnya tidak bisa kemana-mana dan mau tak mau harus menuruti kemauan Ella daripada menyebur ke kolam ikan.
"Diabetes, ell." ingat Vina yang sudah selesai membaca surat. Namun Ella mengabaikannya dan lanjut memakan donat pemberian Raffi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ranbow at School [END]
RomanceMasa remaja memang menyenangkan bukan? Menghabiskan waktu bersama teman-teman atau pacar sampai lulus itu gak kerasa cepet banget. Didalam cerita ini juga terdapat kisah cinta yang rumit juga mengalami Friendzone. Start : 29 agustus End : 2 Novemb...