3. Life Saver

363 22 5
                                    

maaf baru update

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

maaf baru update

Hal yang pertama kali Kiki lihat ketika membuka mata adalah jendela. Sebuah jendela yang terbuka menunjukkan sinar matahari telah meninggi.

Menyipitkan mata dan mengumpulkan kesadaran pemuda itu memindai seisi ruangan, dia ada di sebuah kamar luas bernuansa pastel cream yang nampak luas. Nampak terpasang TV pribadi, sebuah sofa, lukisan besar, dan lemari. Pasti ini kamar orang asing yang membawanya tadi malam.

Krieeet

Pintu kamar terbuka membuat Kiki refleks mundur ke belakang. Berada di tempat itu selama satu minggu membuatnya selalu waspada. Pria yang masuk itu mengangkat tangan, kalem dengan reaksi hati-hati Kiki, ''Gue hampir aja mau bawa lo ke rumah sakit kalo gak bangun-bangun.''

Pria itu berjalan perlahan mendekati Kiki yang masih duduk di ranjang, ''By the way sekarang jam dua siang, gue gak tau kalau orang bisa tidur selama itu.''

Kiki merasa bersalah, ''Ma-maaf.''

''Gak apa-apa. Gimana keadaan lo sekarang?'' Pria itu sudah berdiri di samping ranjang menatap penuh tertarik pada tamu tak terduganya. Wajah kotor, rambut acak-acakan, pakaian lusuh penuh luka baretan, dan luka-luka yang mengintip di sana. Lutut pemuda ini bahkan menganga mengerikan.

''Lo.., gue?'' otak Kiki loading sebentar.

Aha, menarik juga. Tanpa sadar lidah di dalam mulut menggeliat.

''Mau pakai aku-kamu?'' ini adalah penawaran pertama seumur hidupnya.

Kedua bola mata bulat melebar begitu mudahnya merasa tertarik, ''Boleh ...'' lihat, dia mengangguk-aguk seperti anak anjing. Pria itu merasakan dorongan untuk mempukpuk kepala.

''Nama gu- Namaku Dipari, kalo kamu siapa?'' sungguh, Dipari merasa seperti anak kelas 1 SD yang baru pertama berkenalan.

Namun pemuda di depannya ini memiringkan kepala- imut. Sesuatu yang disebut alami, dan membuat satu hal dalam diri Dipari yang terlupakan.. perlahan kembali ke permukaan. ''Nama aku Kiki, makasih Mas Dipari udah selametin Kiki tadi malem. Oh iya ini dimana ya?''

''Kamu lagi di apartemen aku,'' Dipari memajukan tubuh yang refleks membuat Kiki mundur.

''Ke-kenapa?''

Kiki sangat gugup apalagi Mas Dipari hanya diam lama memandangi wajahnya. Seperti pembeli yang melihat-lihat barang bagus.

''Ayo kita bersihin luka kamu dulu,'' akhirnya kepala Kiki diberi puk-puk.

Ah, jadi begitu rasanya.

🦴

Kiki keluar dari kamar mandi sudah mandi dan memakai baju. Mas Dipari sangat baik memberikannya baju dan celana Mas Dipari saat masih SMP.

Namun sejujurnya tidak ada baju SMP Dipari yang bernama hotpants dan kaos berwarna pink. Tidak ada, namun untungnya setelan hotpants dan kaos kebesaran itu pas di tubuh Kiki, pas dalam artian Dipari tentunya. Sexy, memperlihatkan kulit yang ternyata putih dan terlihat kenyal, sayang sekali luka-luka di tubuh Kiki yang mengganggu itu membuat cela. Kalau luka-luka itu sudah sembuh, Kiki pasti terlihat sempurna.

When Predator Meet Inocent BoyWhere stories live. Discover now