Anak anjing baru Dipari sedang menunggu tuannya di depan pintu. Kata Mas Dipa kemarin, dia harus pergi untuk menjenguk teman yang sedang sakit jadi terpaksa meninggalkan Kiki di rumah. Awalnya Mas Dipa menggodanya, menawarkan untuk ikut ke rumah sakit yang tentu saja Kiki tolak.
''Ayo ikut ke rumah sakit aja sekalian obatin luka kamu,'' goda Dipari.
Kiki mencebik mengeratkan pelukan pada bantal pura-pura fokus dengan tontonan televisi ketika pria itu menoel-noel lengannya.
''Beneran gak mau ikut Ki? Kalo sendirian begini, Mas takut kamu -''
''Mas DiphAAAAAAA pergi aja sana iiih! Godain Kiki teruuuus!'' usir Kiki pada pemilik apartemen itu sendiri.
Dipari pergi dengan tergelak. Namun untung saja Kiki tidak mau ikut, karena kita tau sebenarnya Dipari akan kemana. Kalau Kiki ikut...
Sebagai gantinya Mas Dipa janji akan pulang besok pagi untuk memberikan Kiki makanan. Namun kenyataannya, sampai jam setengah satu siang, pria itu belum juga datang.
"Pembohong..." Kiki menatap sengit pada pintu. Dia memakan lagi snack kentang yang ada di pelukan, pengganjal lapar.
''Kamu benar-benar pembohong,'' ucap Kiki lagi (nadanya tuh kayak Patrick yang bilang kamu pembohong kamu pembohong itu loh wkwk).
TING TONG
Krieeet
Ketika pintu apartemen dibuka Dipari kaget Kiki duduk di hadapannya, seperti memang sudah menunggu dari lama. Mata itu mencemooh dan bibirnya mencebik membuat pupil mata si dewasa melebar.
Jadi begini rasanya ditunggu pulang.
"Bohong.. katanya pulang pagi-pagi..." cemooh Kiki.
"Hahaha sorry sorry soalnya habis party- ehm! Soalnya temen Mas Dipari kritis kalau ditinggalin kan takutnya meninggal.." kebohongan luar biasa dengan ekspresi sempurna.
Kiki masih menyipit sebal.
"Maaf ya kamu kelaperan. Nih Mas Dipa bawain bubur. Ayo kamu makan dulu, kita kasih makan dulu cacing-cacing di perut kamu," Dipari menunjukkan tentengan plastik berisi bubur membuat senyum cerah di wajah Kiki.
Sesederhana itu.
"Ayo makan bubuuur!"
"Yeaaaahh ayo kita makan bubuuur!" dan kesederhanaan itu menular cepat pada Dipari. Awalnya Dipari mau membeli mac and cheese tetapi dia ingin melihat reaksi Kiki ketika dia hanya membeli bubur, sesuatu yang murah dan sederhana. Ternyata si manis ini tetap bersyukur dan memaafkan dia yang datang sangat terlambat. Oke, Dipari memang keterlaluan karena terlambat.
Kiki mencoba bangun dari duduk namun tertatih-tatih. Dipari meletakkan bubur di meja counter langsung membantu pemuda itu dengan... menggendongnya bridal.
"Kyaaaa Mas Dipaaa!" Kiki kaget karena tubuhnya seketika melayang di udara. Gendongannya terasa mantap dan tubuh ramping ini begitu pas, Kiki melingkarkan lengan di leher agar tidak jatuh.
"Kamu lama jalannya," Dipari meletakkan Kiki duduk di sofa. Pria itu lalu pergi ke rak dapur mengambil peralatan makan lalu duduk lagi di samping Kiki mengeluarkan bubur di dalam plastik kemudian menuangkan jus kemasan ke dalam gelas. Telaten sekali sampai Kiki hanya mengamati saja.
''Ayooo Aaaaa,'' Kiki menatap sesendok bubur yang terulur di depan mulut, bergantian pada Mas Dipari.
''Kiki mau makan sendiri, Kiki udah gede,'' kata remaja itu ingin merebut sendok. ''Ssstt Mas suapin aja, kamu pasti laper banget sampe tangan kamu geter begitu.''
YOU ARE READING
When Predator Meet Inocent Boy
Teen FictionDipari adalah predator dan Kiki adalah remaja polos yang imut. Seekor serigala buas yang akhirnya bertekuklutut pada seekor kelinci kecil. Bukan untuk anak kecil! Cerita pedhofilia, sex tanpa concern, kekerasan, drugs, dan prostitusi.