Rutinitas Pagi

23 1 0
                                    

...

Rutinitas pagi.

Apa yang terlintas dipikiran kalian jika mendengar 2 kata tersebut?

Bangun tidur, mandi terus sarapan? Iya itu memang benar sih... tetapi ada rutinitas pagi yang berbeda dari keluarga ini.

Keributan dari ketiga anaknya.

Karena seringnya mereka ribut, keributan itu menjadikan alarm pagi buat keluarga ini.

Seperti pagi ini, Yujin, Yuna dan Yafi masih tertidur bersama dalam satu kasur di kamar Yafi.

Awalnya memang damai hingga...

Brukk.

Iya itu adalah suara tubuh Yujin yang terjatuh dari atas kasur akibat tendangan tidak sengaja dari Yafi yang masih tetap tenang tidur.

"Anjing, gimana gue nggak jatoh orang tidur nya pada mangkak begitu" monolog Yujin.

Awalnya Yujin masih terlihat sabar, tetapi mulailah emosi nya muncul ketika tubuhnya ditiban oleh Yuna yang terjatuh dengan alasan yang sama.

Sehingga Yujin harus merasakan dua kali tubuhnya terantuk dingin dan kerasnya lantai.

"AWW" -Yuna.

"Bangsat" -Yujin

"YAFI ANJING BADAN GUE" -Yuna.

"Eh badak lo nggak bisa bangun dulu apa?!" -Yujin.

"IH BADAN GUE SAKIT TAU GARA GARA JATOH" -Yuna.

"Ya lo pikir gue nggak?! Bangun anjing" -Yujin.

Karena Yuna lama tidak menyingkir, berakhirlah Yujin menyingkirkan paksa tubuh Yuna dari atas tubuhnya.

Tidak lama pintu kamar terbuka menampilkan dua orang tua yang terlihat masih berusaha mengumpulkan nyawa nya.

"Kalian berdua ada kasur kenapa tidur nya di lantai gitu? Nggak dingin?" -Jennie.

"Ih nggak tidur di lantai bunda, tapi ini ulah Yafi" -Yuna.

"Yafi kenapa? Dia ajah tidur nyenyak tuh" -Jaehyun.

"Mentang mentang kaki nya panjang suka nya nendang nendang" -Yuna.

"Yafi nendang apa? Bola? Kan dia lagi tidur mana bisa nendang" -Jaehyun.

"Ihhh ayah dia itu abis nendang Yuna dari atas tempat tidur" -Yuna.

"Kok bisa?" -Jennie.

"Mana Yuna tau, coba ajah tuh tanya kak Yujin. Iya kan kak?" -Yuna.

"Kamu juga sama?" -Jaehyun.

Yujin pun mengangguk dengan masih menyisakan rasa encok pada tubuhnya.

"Lagian kalian kenapa bisa tidur bertiga begini? Kan udah dikasih kamar satu satu maksudnya tuh biar nggak kejadian kayak begini" -Jennie.

"Yuna yang ngajak bund, aku juga ogah tadinya" -Yujin.

"Ih Yafi duluan yang maksa minta ditemenin katanya dia denger suara hihihi semalem" -Yuna.

"Hihihi apa?" -Jaehyun.

"Itu loh ayah suara mba kunti" -Yuna.

"Astaga kalian" -Jennie.

"Punya anak lanang nyali nya ciut amat" -Jaehyun.

"Mas?!" -Jennie.

"Iya maap" -Jaehyun.

"Udah mendingan kalian balik kekamar masing masing sekarang" -Jennie.

Melihat tidak ada pergerakan dari kedua mahkluk tersebut menimbulkan tanda tanya bagi mereka berdua.

"Kenapa masih diem disitu?" -Jaehyun.

"Ihh masih sakit nih gara gara Yafi, mana kebo banget lagi mahkluk nya" -Yuna.

"Dek, itu adek mu loh" -Jennie.

"Biarin, lagian dia anaknya siapa sih?! bisa dapet sifat gitu dari mana coba" -Yuna.

"Anak gue ama bini gue lah pake nanya" -Jaehyun.

"Anak pungut ya dia" -Yuna.

"Hushh! Nggak boleh gitu. Anak bunda nggak ada yang dipungut satu pun ya!" -Jennie.

Yuna pun sedikit tersentak. Padahal dia sedang asbun doang karena masih kesal dengan Yafi.

Dan nggak expect bakal dibalas dengan serius kayak gitu.

Masih pagi sudah apes saja pikir nya.

Tolong ya Yujin nggak mau jadi wasit diantara mereka berdua.

"Udah udah pada balik sana, nggak baik pagi pagi ribut nanti rejekinya dipatok ayam" -Jaehyun.

"Ayam siapa yang mau matok? Orang disini nggak ada yang melihara ayam" -Yujin.

Ingatkan Jaehyun bahwa dua anak yang berada didepan nya saat ini adalah anak kembar.

Jika yang satu sudah memancing keributan, maka yang satunya juga pasti akan memancing keributan yang lain dengan orang yang berbeda.

Bayangkan belasan tahun menghadapi hal seperti ini ditambah bokem yang nggak jauh beda tingkah nya.

"Astaga tempat tuker tambah anak ada nya dimana sih?" -Jaehyun.

"Haduh, mending kalian mandi ajah deh sana udah jam 6 pagi juga. Cepet!"
-Jennie.

Akhirnya dua anak tersebut segera ngacir untuk keluar dari ruangan sana sebelum sang ratu rumah mengeluarkan tanduk nya.

Dan Yafi sebenarnya hanya pura pura tidur, dia sudah terbangun sejak kejadian jatuh nya Yujin dari tempat tidur.

Karena menurut Yafi tidak adil kalo yang jatuh hanya Yujin doang, jadilah dia menendang Yuna juga.

Tapi Yuna yang meniban tubuh Yujin saat terjatuh itu diluar kuasa Yafi karena dia hanya asal menendang saja.

Yafi hanya berusaha untuk menjadi orang yang adil.

"Reader tolong jangan kasih tau mereka ya" -Yafi.

*✧ Keluarga Tidak Berencana ✧⁠*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang