2. Mess Up Day

140 24 11
                                    

------ Happy Reading 💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------ Happy Reading 💕

Wei Wuxian tiba-tiba mendapatkan kiriman bunga mawar merah yang sangat besar.

"Menurutmu ada berapa jumlahnya?" tanya Luo Binghe pada Xie Lian. Mereka tengah memperhatikan Wei Wuxian yang terpesona oleh bunga yang baru diterimanya.

"Aku tidak tahu," jawab Xie Lian. "Tapi mungkin ada seratus."

"Hmm ...." Luo Binghe tampak memikirkan jawaban Xie Lian. "Dan aku ingin tahu orang gila mana yang memberikan bunga-bunga itu pada A-Xian. Otaknya pasti sudah konslet!"

"Benar. Aku juga ingin tahu."

Tiba-tiba terdengar suara cekikikan yang berasal dari Wei Wuxian. "Bilang saja kau iri, dasar anak setan!" ucapnya pada Luo Binghe. "Kau kalah popular denganku. Jadi jangan marah, ya,"

Ejekan serta wajah sombong Wei Wuxian membuat Luo Binghe naik pitam. "Kau sendiri anak setan, Wei Wucian Idiot!" Ia jelas masih dendam karena kejadian di ruang senat dua hari lalu.

Wajah Wei Wuxian memerah menahan amarah. "Jangan panggil aku begitu, Kampret!"

Melihat emosi kawannya tersulut, Luo Binghe justru memprovokasi lebih jauh. "Wei Wucian idiot! Wei Wucian idiot!"

Kesal karena diejek sedemikian rupa, Wei Wuxian langsung menyerahkan bunga kepada Xie Lian kemudian mengejar Luo Binghe yang telah berlari lebih dulu sambil menggoyangkan pantatnya mengejek Wei Wuxian.

Keduanya berlarian di lorong asrama dan membuat gaduh. Salah satu penghuni asrama yang terganggu langsung menghubungi Komite Disiplin untuk melaporkan kejadian tersebut.

Dalam waktu kurang dari sepuluh menit, ketiganya telah kembali berdiri di ruang Senat. Mu Qing melaporkan pelanggaran yang telah dilakukan ketiga orang itu di hadapan Hua Cheng.

"Jadi begitu?" ucap Hua Cheng lalu melirik ke arah Xie Lian yang masih menggenggam buket mawar merah milik Wei Wuxian. Melihatnya, Hua Cheng melemparkan senyum cool.

Xie Lian yang tidak mengerti maksudnya, menunduk dengan bingung, mencoba menyembunyikan wajahnya dalam buket bunga. Namun, tiba-tiba buket bunga itu diambil oleh Wei Wuxian.

"Kembalikan bungaku," kata Wei Wuxian dan memeluk buket bunganya dengan gembira.

Tanpa disadari semua orang, mata Lan Wangji menyipit mengamati tindakan Wei Wuxian, membuat wajah dinginnya terkesan semakin menakutkan.

Ralat. Rupanya ada satu orang yang memperhatikan perubahan ekspresi Lan Wangji.

"Ada apa, Wangji?" Liu Qingge bertanya dari sampingnya. "Keningmu berkerut tajam. Apa ada yang mengganggumu?"

Menyadari sedang diperhatikan, Lan Wangji menormalkan ekspresinya. "Tidak ada apa-apa," jawabnya tak acuh. "Aku ingin mereka semua didisplin dengan berat kali ini."

MXTX ROMANTICA: Love Can't WaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang