Matahari yang sudah terbenam semakin lama semakin kehilangan cahayanya. Sementara itu seluruh orang sudah berkumpul di lapangan yang sedang menunggu bulan yang menggantikan matahari.
Leo dan Nik terlihat tegang dan cemas karena sebentar lagi mereka akan memilih atau dipilih oleh monster atau Tero tersebut, dimana hampir semua orang juga terlihat sama dengan mereka yang berharap akan mendapatkan jenis Tero yang diinginkan.
Sementara itu ketua Kalt sedang memberikan petunjuk agar diharapkan dapat dengan mudahan mendapatkan nya. Ketua Kalt berpesan agar tidak terlalu memilih karena juga jarang sekali kalau ada yang ingin dipilih atau sebaliknya, sehingga akan menerima saja apa yang didapatkan meskipun tidak sesuai dengan keinginan masing-masing. Hanya Tero tersebut lah yang bisa merasakan kecocokan dengan dirinya dan pemiliknya.
Syarat agar dapat memiliki Tero adalah saling bertukar darah satu sama lain dengan cara menaruh darah satu sama lain pada telapak tangan masing-masing, dengan begitu sudah terjadi kontrak antara monster dan manusia.
Kontrak tersebut akan berlanjut sampai Tero tersebut meninggalkan dan ketika sudah pernah kehilangan teronya tersebut sangat jarang hampir tidak pernah dapat kembali Tero tersebut. Kalau terjadi sebaliknya dimana yang manusia tersebut meninggal Tero nya juga akan meninggal dalam waktu tidak lama setelah pemiliknya meninggal, hanya sedikit Tero yang dapat bertahan dan memulai kontrak dengan pemilik nya tersebut. Kejadian itu hanya tertulis pada buku kuno yang untuk sekarang tidak pernah terjadi lagi.
Sudah tibalah saat Leo dan Nik menuju ke dalam hutan untuk mencari Tero. Ketua Kalt menyarankan agar berpisah, lebih mudah mendekati Tero kalau hanya sendirian dan juga sebaliknya. Sehingga mereka berpisah saat ketua Kalt membuka gerbang giro dan yang sudah memiliki Tero dapat tinggal saja dan menunggu.
Batas waktu mereka hanya sampai matahari terbit dan kalau ada yang masih tidak memiliki Tero mereka yang disebut gagal akan menunggu akhir tahun.
Yang bisa saja dipandang rendah oleh teman-teman bereka. Oleh Karena itu Leo dan Nik sangat tidak ingin mereka gagal. Pada saat percobaan pertama mereka.
Bisa dibilang pada percobaan pertama lah penentunya karena banyak yang gagal di percobaan pertama mereka tidak pernah mendapatkan dan dipilih oleh Tero itu sendiri. Sehingga orang-orang yang gagal akan diberikan Tero oleh Ketua Kalt yang sudah ditangkap oleh para pendiri di giro untuk orang yang tidak dipilih oleh Tero itu sendiri.
Tapi Tero yang ditangkap dan di besarkan di giro bisa dibilang jenis Tero pengaman yang lemah, karena jenis itu yang mudah untuk di tangkap oleh para pendiri.
Sementara itu sudah tengah malam Leo dan Nik terlihat masih belum mendapatkannya, hampir sudah setengah orang yang sudah kembali ke giro dengan Tero mereka masing-masing dan apabila mereka yang sudah kembali namanya akan di sebut dengan suara lantang yang terdengar pada semua orang di hutan.
Terdengar nama Hera dan disusul dengan helia yang sudah kembali dari hutan yang dimana Leo dan Nik tidak mendengar nama mereka satu sama yang, yang menanyakan mereka belum mendapatkan Tero mereka.
Terlihat Leo kalau ia merasa takut kalau tidak akan mendapatkan nya dimana Tero yang ayahnya Leo miliki berupa jenis penyerang berbentuk banteng berwarna hitam dengan tanduk berwarna merah yang dapat mengeluarkan api. Yang dimana Leo mengharapkan kalau ia dapat memiliki Tero yang lebih kuat dari milik ayahnya itu sendiri.
Tapi tampaknya ia sama sekali tidak ada yang mencoba mendekatinya, Leo tetap menyakinkan dirinya kalau ia akan mendapatkan nya tidak lama lagi tetapi waktu sudah hampir menunjukkan pagi.
Disaat Leo yang sudah putus aja bersender di pohon ia mencoba untuk menerima kalau ia tidak mendapatkan Tero miliknya. Dan Leo hanya mengharapkan kalau Nik sudah mendapatkan teronya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERO - Unknown Knight
FantasyLeo anak yang hidup sendirian di sebuah desa bernama Nale, yang semua manusia memiliki Monster yang hidup berdampingan tanpa ada nya konflik antara manusia Dan monster itu sendiri. Tetapi Leo tidak pernah menyangka pada kehidupan nya yang berubah s...