Nakala Sunyi Semesta
Setelah tragedi di rel kereta api malam itu Kala di buat heran dengan hal aneh yang terjadi pada nya, kala pikir malam itu dia mati tapi Kala malah tertimpa kesialan yang sangat di luar akal manusia yaitu terbangun di tubuh oran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
———
Seperti yang di katakan Kala Darla benar benar langsung mencium bibir Raksa sampai Raksa di buat terkejut oleh nya, tips dari Kala sepertinya memang manjur terbukti Raksa yang langsung terdiam tidak menolak Ciuman Darla. Yang Darla tidak tau adalah di dalam pikiran Raksa rasanya Raksa ingin menendang Darla dari depan nya sejauh mungkin.
Raksa mendorong Darla sedikit kencang sampai gadis itu terjatuh ke sebelah nya. "Apa yang lo lakuin Darla?" Raksa mengusap bibir nya kasar. Darla tersenyum senang. "Cium kamu lah!" Jawab Darla santai.
Abim menutup mulut nya. "Bibir lo udah ga perawan lagi Sa!"
Raksa hanya menatap sinis Abim jadi semakin kesal saat mengingat perjodohan ini terjadi karna mulut siapa, tentu saja Abimana.
"Yang Cium juga cewe nya biasa aja kali Bim." Tentu saja Aksel dapat merasakan aura setan Abimana.
Kala masuk dan mata nya melihat Darla yang tersenyum lebar dan Kala sudah dapat menebak hal apa yang baru saja Darla lakukan, nampak juga wajah Raksa yang tidak terlihat raut senang. Kala duduk di sebelah Jendral yang terlihat tidak perduli dengan yang terjadi lelaki itu hanya fokus dengan ponsel di tangan nya entah apa yang sedang lelaki itu lihat di ponsel nya.
"Jangan Cium gue sembarangan lagi Darla! Sekali lagi lo ngelewatin batas gue antar lo pulang." Ancaman Raksa kali ini terasa lebih tajam membuat Darla melunturkan senyum nya.
"Kenapa gaboleh Cium? Kai sama Jendral aja Ciuman kokk!"
"Gue gasuka Ciuman." Ketus Raksa. "Kalo mau Ciuman sama Abimana sana." Lanjut Raksa lagi.
Abim yang mendengar Raksa pun menatap tidak setuju Raksa. "Gila lo Sa! Siapa yang mau Ciuman sama bibir cerewet nya itu!" Abim membayangkan nya saja tidak bisa.
"Kamu pikir aku mau?" Darla melirik Abim sinis bahkan kaki nya siap untuk menendang Abim. "Raksaaa! Pacar aku itu kamu bukan cowo ngeselin itu jadi Ciuman nya sama kamu bukan sama dia!" Tunjuk Darla pada muka Abim.
"Yang suka Ciuman Abimana gue gasuka." Jawaban Raksa semakin membuat Darla ingin mencium bibir Raksa rasanya.
Jendral mengelus paha Kala selagi tangan satu nya sibuk dengan ponsel sampai Kala di buat penasaran apa yang ada di dalam ponsel itu sampai membuat Jendral tidak menatap nya, apakah ponsel lebih menarik dari pada diri nya? Ughh
"Liatin apa si?" Tanya Kala dengan nada suara yang sedikit kesal.
Jendral langsung mematikan ponsel nya dan mengalihkan tatapan penuh kepada Kala. "Nothing. Kenapa Sayang?" Tanya Jendral.