Bab 4

230 15 1
                                    




Disisi lain



Leo meletakkan 5 buah buku besar yang dia bawa di atas meja besar, mengusap tangannya  yang kotor pada celana sekolahnya

Leo menatap seorang pemuda yang fokus mendata buku buku  yang ada di atas meja, tak berapa lama pemuda itu menutup bukunya dan menghampiri Leo yang berada di ujung ruangan, pemuda itu menatap Leo dan menyodorkan tangannya " Ervandra Dewantara salam kenal "

Leo menatap uluran tangan itu dan membalasnya " althaleo prince! Panggil leo " ucap leo senang, Ervan tersenyum tipis sembari  menganggukan kepalanya  " murid baru? " Tanya nya di balas anggukan oleh Leo  "  kelas berapa? "

" XI MIPA 3 kak " Ervan mengangguk pelan " gue setua itu ya? Kita sekelas btw jangan panggil kak santai aja " ucap Ervan santai, Leo tersenyum canggung di balik masker nya, menggaruk tengkuk lehernya.

" Ayo kekelas udah mau bel " ujarnya sembari melirik jam yang tertempel apik di dinding, berjalan meninggalkan perpustakaan

Leo yang melihat itu segera menganggukkan kepalanya berjalan mengikuti langkah pemuda di depannya.




Little Fox

Puk

Hiiikh

Plakk

" Akhh sakitt le " ringis seorang pemuda sembari mengelus pipi nya yang merah terkena pukulan maut leo, leo mengendus pelan menatap seorang pemuda bernotebe teman baru nya itu
Arshaka Mahendradatta sahabat karib Ervan, katanya.  pemuda berperawakan lebih tinggi darinya, kulit tan skin, tubuh kekar, dan rambut nya dengan potongan ala ala Korea.

" Salah siapa ngag— hiikh getin hiik TUH KAN CEGUKAN "  Leo memelototkan matanya sembari menatap kesal Shaka yang masih mengusap pipinya yang merah

" Heheee maaf le salah siapa juga lo fokus banget " ucapnya dengan cengiran yang membuat kedua gigi taring terlihat, Leo memutarkan bola matanya malas

" Nih minum " ucap Ervan sembari menyodorkan 1 botol air mineral, leo menganggukan kepalanya menerima botol air mineral dari Ervan " Terima ka— hiiikh sih " ucapnya  di balas anggukan singkat oleh Ervan

Leo membalikkan badannya membelakangi Ervan dan Shaka, membuka tutup botol air mineral dari Ervan dan meminumnya.

Shaka mengendus pelan " gitu banget anjirt " gerutu nya tak dapat melihat wajah Leo di balik masker

" Gimana? Enakan? " Tanya Ervan kala Leo sudah berbalik kearah mereka, Leo memejamkan matanya sejenak lalu kembali membukanya  " emmm kaya nya udah men— hiikh " ia menghela nafas pelan  lalu menggelengkan kepalanya

" Coba tahan nafas le, biasanya gue kalo cegukan tuh tahan nafas beberapa menit " usul shaka

" Emang bisa? " Tanya Ervan mendapatkan  gelengan pelan oleh shaka  " nggak sih hehehe  " ucapnya sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal, Leo memutarkan bola matanya malas, kembali memainkan ponselnya

" Ga guna  " ucap Ervan menatap malas Shaka





Little Fox

Leo melangkahkan kakinya memasuki kantin bersama Ervan dan Shaka, mereka berjalan kearah meja yang berada di pojok mengikuti Shaka yang berjalan di depan

"gue pesen kalian berdua tunggu sini " ucapnya di balas anggukan oleh kedua nya " kaya biasa " Shaka menganggukan kepalanya menoleh menatap Leo yang sibuk melihat sekitar  " mau pesen apa le? " tanya nya membuat Leo seketika menoleh kearah nya

" hiiikh Ada es lemon tea ga? " Tanya Leo cegukan mendapat anggukan singkat oleh shaka

" Ada, mau itu? " Balas nya mendapat anggukan dari leo, shaka melangkahkan kaki nya pergi namun saat baru beberapa langkah, Leo kembali memanggilnya membuatnya melangkah kembali kearah meja mereka

" Kenapa lagi bahh "

" Mau ny— hiikh aa pake tea hijau maccha bisa ga? Tr— hiikh uss mau nya es lemon tea nya angget tapi hikkh  dingin "

...

" Diminum anjir le jangan diaduk aduk doang! " tegur Shaka yang sudah jengah melihat leo yang hanya mengaduk- aduk lemon teanya

Leo menatap sengit Shaka yang duduk di sebrangnya " ogah mau nya tea nya pake tea Macha! Ini juga esnya  ga anget " ujarnya sedikit kesal

" Hiih anjir banyak mau lo, tinggal minum juga "

" Ogah! "

" Yaudah buat gue aja sini! "  Kesal Shaka mengambil minuman milik leo, namun di rebut kembali direbut oleh leo " apa lo! beli sendiri sana! " Leo menutupi minuman nya menggunakan lengan nya dari hadapan Shaka

Shaka mendengus pelan " pelit banget sih lo! " Leo menatap shaka sinis, saat ia ingin membalas ucapan Shaka, namun Ervan menginterupsi membuat kedua nya terdiam menunduk

...

Leo mendongakkan kepalanya menatap sekitar saat ia mendengar suruan beberapa murid, Leo melihat banyak murid perempuan menatap penuh puja pada beberapa pemuda yang tengah berjalan memasuki kantin.

Leo menyeritkan keningnya ia bingung kenapa para murid menatap kedua rombongan kakaknya dengan tatapan memuja padahal menurutnya biasa saja! Leo melirik Shaka yang menatap kembaran nya serta seorang teman kembarannya yang berwajah datar di samping nya dengan tatapan penuh kagum

Leo menghela nafas pelan, ia melirik Ervan yang sama sekali tidak mengeluarkan ekspresi apapun dan tetap memakan makanannya dengan fokus

" Omo Omo Omo omooiiiooo!! " heboh Shaka sembari memukul mukul pelan meja dengan pandangan nya yang terus menatap fokus kepada kedua pemuda itu hingga kedua nya duduk

Leo menatap Shaka aneh, lalu menolehkan kepalanya kearah Ervan yang malah tetap tenang sembari memakan makanan nya seolah tak peduli tentang apa yang di lakukan Shaka

" Udah biasa " ucap Ervan seolah tau arti tatapan Leo yang terus menatap nya



_____________________


8 September 2024


____________________

Maaf baru update agak sibuk akhir' ini..
Btw judul nya aku ganti ya bubb

See you












Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Story Of Leo  [ Revisi ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang