Hujan awet sekali hari ini. Siang cerah sorenya hujan deras dan itu hingga ke malam, sudah pukul 8 malam.
Seusai makan malam dirumah Ella, keduanya berkutat dengan kegiatan masing-masing, Aril dengan buku-buku pelajarannya sedangkan Ella Ia membereskan beberapa piring dan makanan yang di atas meja.
Ella kembali dengan membawa cokelat panas untuk Aril dan teh panas untuk dirinya sendiri, lalu Ia taruh di atas meja.
"Diminum ya, kak. biar enakan." ujar Ella menatap lelaki itu yang masih sibuk dengan buku pelajarannya.
kemudian Aril menoleh sembari berucap. "Makasih."
Hening beberapa saat. Sampai suara bersin Aril terdengar berulang kali
"Achimmmm!!"
Ella menoleh kearahnya Aril yang tiba-tiba bersin, tentu saja Ia sangat khawatir dengan Aril. "Kakak kenapa?"
Aril menggeleng sambil menyeka ingusnya yang keluar karena bersin menggunakan tissue.
"Aku nggak apa-apa, cuman bersin doang. mungkin karena cuacanya dingin makanya aku bersin-bersin." jawabnya seadanya lalu kembali belajar.
Ella semakin khawatir dengan keadaan Aril. "Aku telponin kak Krisna ya, biar jemput kamu, aku kasihan sama kamu." ujarnya namun Aril tetap menggeleng.
Ella menghela napasnya karena Aril tetap mengelak. "Kak.. muka kakak pucat lho, beneran aku suruh kak Krisna buat jemput Kakak." Ella masih sama dengan kalimatnya. kemudian Ia mengambil cokelat panas itu dan memberikannya pada Aril.
"Diminum dulu kak, biar nggak dingin." pinta Ella, Aril tersenyum lalu menerimanya, menyeruput cokelat itu hingga setengah.
Lalu setelah itu Aril lanjut menulis dan tiba-tiba bersin lagi, nanti fokus lagi. itu membuat belajarnya jadi terganggu.
akhirnya Ella memberanikan diri untuk menyentuh dahi Aril, di sentuhnya dahi Aril, Ella merasakan bandan Aril terasa panas.
"Kamu demam tinggi, kak."
"Ayo Kakak periksa, aku telponin kak Krisna ya, biar jemput kakak." Ella meraih handphonenya untuk menghubungi Krisna manun pergelangan tangannya di genggam oleh Aril sembari lelaki itu menggeleng.
Ella kebingungan. Pasalnya ini sudah hampir larut malam, dan dia baru tau kalo Aril sakit.
Dia mondar-mandir gak jelas menggigiti kukunya sendiri, Aril masih tidur dengan tenang. Mungkin mengistirahatkan tubuhnya
Ella akhirnya mendekat lagi ke lelaki itu. Menggerakkan tubuh Aril pelan "Bangun" suruh Ella pelan.
"Kak Aril." Panggilan Ella hanya di balas gumaman gak jelas oleh Aril.
"Ayo kak Bangun, istirahat di kamar aku aja, biar nanti aku tidur di kamar Bunda."
Gak ada sahutan. Aril masih pada posisinya, Ella terus menggerakkan tubuh lelaki itu tapi gak tega mengguncang nya kuat jadi pelan-pelan aja
"Kak bangun, kak Aril.."
"Hmm?" Aril akhirnya bangun tapi hanya matanya yang mengerjap sayu.
"Aku ngantuk" ucapnya sangat pelan tapi di dengar oleh Ella.
"Pindah ke kamar, aku yang tidur disini" Ella menyuruhnya pindah karena dia tidak tega melihat Aril tidur dengan posisi duduk dan tanpa selimut, itu semakin membuat Ella khawatir dan tidak tega melihatnya.
Aril menggeleng lemah "Aku disini aja."
"Kak, jangan ngeyel, kakak demam tinggi" Ella masih terus mengguncang tubuhnya membuat lelaki itu gak bisa tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ranbow at School [END]
RomanceMasa remaja memang menyenangkan bukan? Menghabiskan waktu bersama teman-teman atau pacar sampai lulus itu gak kerasa cepet banget. Didalam cerita ini juga terdapat kisah cinta yang rumit juga mengalami Friendzone. Start : 29 agustus End : 2 Novemb...