chapter 01

251 38 8
                                    

"Pikirkan saja jika aku mafia, mana mungkin aku akan..."

"Aku tahu itu kamu!"

"Serius, bukan aku, itu Yul."

"Lihat saja wajahnya, kelihatan seperti kriminal."

Mata Heo Yul membelakak tidak terima atas penghinaan Eunha, dia baru saja akan memberikan penyangkalan, tapi suara yang lebih keras dan nyaring lebih dulu menggema.

"Yak!"

Suasana bus seketika hening. semua tatapan langsung tertuju ke arah sumber suara. seorang gadis berambut panjang berponi rata dan mengenakan bandow merah perlahan bangkit berdiri dari tempat duduknya, dengan wajah super kesal, dia menoleh ke arah bangku paling belakang, dimana sekelompok teman sekelasnya tengah meributkan siapa mafia dalam permaian yang tengah mereka mainkan.

Melihat siapa yang menginterupsi keributan mereka. kelompok di belakang yang terdiri dari Yul, Eunha, Jooyoung, Mina, Eunchan, dan Yeonwoo seketika bungkam. terutama para anak laki-laki. tidak ada yang mau berurusan dengan gadis tersebut. Yoon Yeseul adalah nenek lampir yang bahkan lebih mengerikan dari guru paling killer di sekolah.

"Yeseul-a," tegur cowok yang duduk di kursi samping Yeseul. Hyunho meraih sebelah tangan Yeseul dengan lembut, membawa gadis itu duduk kembali dan menenangkan diri.

Yeseul melotot ke arah Yul yang langsung menciut dan berbalik. kemudian menuruti Hyunho untuk duduk kembali. namun, Yeseul masih mencibir, "perjalanan ini saja sudah memuakan, mereka malah membuat situasinya makin menyebalkan. sial."

"Tidur saja, jika sudah sampai, aku akan membangunkanmu," kata Hyunho, sambil menepuk-nepuk sebelah bahunnya agar Yeseul meletakan kepalanya dengan nyaman disana.

Yeseul menghembuskan nafas berat. dengan ekspresi wajah agak cemberut, dia mengangguk. lantas, mulai mengambil posisi nyaman dengan menyandarkan kepalanya dibahu Hyunho. menutup mata dan perlahan-lahan jatuh tertidur.

Sementara itu,  di kursi barisan kedua paling belakang. Yul yang duduk bersama Yeonwoo, diam-diam berbisik pada temannya tersebut, "dasar nenek lampir. dia hanya jinak pada Hyunho saja."

"Karena Hyunho pacarnya," sahut Eunchan yang duduk tepat dibangku belakang Yul.

"Bersyukur saja ada Hyunho. kalau tidak, bisa gawat kita setiap hari harus menghadapi tempramen buruknya, setidaknya, Hyunho bisa membuatnya diam," timpal Yeonwoo.

Yul mengangguk setuju. dia mengintip ke kursi Yeseul dan Hyunho duduk. Tapi, yang bisa dilihatnya hanya sejumput rambut Yeseul. Yul bernapas legah karena sepertinya Yeseul sudah jatuh dalam tidur lelap.

beberapa jam kemudian. mereka akhirnya tiba di pusat retret. Hyunho yang terjaga sejak tadi, akhirnya membangunkan Yeseul.

Dengan suara lembut, Hyunho membangunkannya, "Yeseul? Yeseul-a. ayo bangun."

Suara lengguhan kecil yang lolos dari Yeseul membuat Hyunho tersenyum kecil. "Kita sudah sampai," katanya.

Wajah tampan Hyunho menyambut begitu Yeseul membuka kelopak matannya. dia menguap pelan sebelum duduk tegak dan sedikit merenggangkan tangan dan lehernya yang dirasa agak kaku. sementara Hyunho berbalik untuk membangunkan Donghyun dan Junhee yang duduk tepat di kursi belakang mereka. setelah itu, mereka bergantian turun dari bus.

Udara malam yang sedikit sejuk menyambut begitu Yeseul keluar dari dalam bus. dia menghirup udara dengan khidmat, dan membuang napas perlahan-lahan.

Pusat retret yang mereka datangi cukup jauh dari kota. dikelilingi oleh hutan, karena itu udaranya terasa lebih segar dibandingkan udara Seoul. kegiatan retret ini memang kegiatan khusus yang selalu dilakukan setiap tahun untuk anak kelas sebelas yang hampir mencapai semseter kenaikan kelas. Meski kegiatan ini tergolong sebagai kegiatan karyawisata, kegiatannya wajib, itu sebabnya, Yeseul tidak bisa begitu saja menolak ikut.

ɪʟʟᴜsɪᴏɴ ⇴ɴɪɢʜᴛ ʜᴀs ᴄᴏᴍᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang