Hari ini pukul 7 malam Freya sedang duduk sambil menyelesaikan pekerjaan sekolahnya. Gadis itu duduk santai dengan kepala menunduk fokus pada tugas-tugas yang tersaji di hadapannya. Freya sendirian di rumah karena orang tuanya pergi mengurus pekerjaannya.
Menit demi menit berlalu dan tugas sekolah yang Freya kerjakan kini selesai. Freya meregangkan otot-otot di tubuhnya, setelahnya dilanjutkan menguap yang terjadi secara replek.
“Akhirnya beres,” tutur Freya sambil membereskan buku-bukunya.
Gadis itu berjalan menuju kasur empuknya dan langsung membantingkan tubuhnya. Badannya telentang, matanya menatap lampu kamarnya yang terang. Beberapa menit berlalu dan Freya hanya melamun. Saat ini Freya masihlah gadis berusia 17 tahun yang dua minggu berikutnya akan menjadi gadis berusia 18 tahun.
Bukan Freya namanya jika tangannya diam. Jarinya meraba-raba klitorisnya di balik celana dalamnya. Fyi, Freya saat ini menggunakan gaun tidur yang pendeknya sepaha dan tanpa lengan.
Jarinya masih setia menggesek klitorisnya, dengan posisi yang masih telentang dan paha yang terbuka, semakin memudahkan Freya menjahili vaginanya yang sudah basah.
Freya terus menggesek klitorisnya, dan sekarang dengan tempo yang lumayan cepat. Jarinya turun untuk ikut menggesek lobang vaginanya.
“Shhh.” Freya menahan desahannya. Jarinya semakin cepat menggesek klitorisnya membuat gadis itu tidak bisa diam
“Dimainin di luar cd aja udah seenak ini ahhh," racau Freya yang kenikmatan.
“Shhh ahhh iyahh ahhh, stop!” Freya menarik jari-jarinya. Gadis itu terbangun dan menikmati sensasi vaginanya yang berdenyut hebat. Ia melihat ke arah vaginanya yang masih tertutup cd. Freya menepuk pelan vaginanya sambil berucap, “Baru gini aja udah basah. Memek nakal emang."
Freya menarik cd nya sensual dan sesaat setelahnya ia mencolek vaginanya pelan. “Emmhhh.”
Gadis itu beranjak dari kasurnya lalu mengunci pintu. Setelahnya ia tidak kembali ke kasur melainkan duduk di lantai tepat di hadapan cermin kebanggaannya. Freya sangat suka setiap kali ia bermasturbasi di depan cermin. Ia seperti makin terangsang dan makin semangat mengobok-obok lobang vaginanya.
Freya merapikan rambutnya lalu langsung mengangkat baju tidurnya dan mendudukkan pantatnya di lantai. “Shhh dingin banget,” keluh Freya sambil menggerakkan pinggulnya.
Ia mulai membuka pahanya dan kembali menjamah vaginanya. Jarinya begitu lihai mengocok vaginanya. Menyelesaikan klimaks tertundanya tadi, Freya semakin gencar mengeluar masukkan jarinya.
“Ahhh ayo keluar shhh ahhh.”
“Shit ahhh enak banget ahhh.”
Mulut Freya terbuka dengan suara desahan yang terus keluar, matanya merem-melek keenakan saking nikmatnya kocokan jarinya.
“Ahhh ahhh aku pengen muncrat ahhh shhh ahhh.” Desahan Freya semakin menjadi.
Ia semakin terangsang dengan rasa dingin yang menjalar di pantatnya. Ini sensasi baru bagi Freya. Kaitan baju di lengannya sudah melorot karena permainan jari Freya. Sambil terus mengocok vaginanya dengan tempo medium, Freya menurunkan baju tidurnya. Sekarang baju tidurnya hanya menjadi hiasan di perut Freya karena sudah tidak menutupi payudaranya lagi.
“Ahhh remesin toket Eya dong, ahhh shhh.”
Jarinya terus keluar masuk, tangan satunya ia gunakan untuk menggesek klitorisnya agar dapat mempercepat orgasmenya. “Emhhh ahhh ahhh ayo muncrat ahhh aku gak kuatt ahhh!” Desah Freya manja.
“Ahh iyaa dikit lagi ahhh.” Freya mempercepat tempo kocokan serta gesekannya.
Freya begitu seksi mengocok vaginanya di depan cermin sambil duduk di atas lantai dingin.
Gadis itu memaju mundurkan pinggulnya. “Ahhh memeknya mau ahhh shhh muncrat!”
“Ahhhhhh!” Freya melenguh panjang dan langsung menarik kedua tangannya dari vaginanya. Freya mendapatkan orgasmenya. Ia sedang melihat pemandangan dirinya yang sedang muncrat. Air maninya membasahi lantai. Vaginanya banyak mengeluarkan cairan. Vaginanya terlihat begitu menggairahkan.
Napas Freya tersengal-sengal, dadanya naik turun dengan puting payudara yang mencuat.
“Masih sange,” ucap Freya.
Di sisa-sisa terakhir orgasmenya, ia meremas pelan payudaranya. Memelintir putingnya dan sesekali mencubitnya. Rasanya begitu geli hingga Freya terlihat begitu menikmatinya.
Freya melepaskan semua pakaiannya dan melemparkannya sembarangan. Ia tertatih membawa sebuah vibrator berbentuk penis berukuran sedang.
Freya menempelkan mainan itu di tempat sebelumnya, dan ia mulai mengangkangkan pahanya yang memperlihatkan belahan vaginanya yang begitu basah. Freya tidak memasukkannya, tapi ia menggesekkan vaginanya pada mainan tersebut.
“Ahh tambah enak shhh." Freya terus menggesekkan vaginanya. “Memek aku masih sensitif bekas tadi, jadi shhh ini enak banget.”
Pantatnya naik turun untuk menggesek vaginanya pada vibrator. Freya merem-melek sambil menggigit bibir bawahnya sensual. Ia sengaja meredam desahannya untuk mencoba sensasi baru.
“This feel so good emmhhh,” racau Freya.
“Please, i wanna cum!” Freya mempercepat tempo gesekkannya.
“Ahhh ahhhh gak tahan lagi ahhh!"
Freya menempelkan klitorisnya pada ujung vibrator dan langsung menyalakannya pada kecepatan medium. Ia membiarkan vibrator itu bergetar di area klitorisnya. Freya semakin melebarkan pahanya dan tetap mengigit bibir bawahnya. “Emmhhh shhh.” Freya melenguh pelan.
“Ahhhh gak tahan ahhhh shhhh ahhh.” Freya mendesah dengan suaranya yang dibuat menggoda.
Suara imutnya terdengar menggairahkan bila dipakai mendesah. “Ahhh enak banget ahhh shhh iyahhh ahhh!”
Tubuh Freya menggelinjang hebat, tubuhnya bergetar karena akan mencapai pelepasan keduanya. “Cum! Cum! Ahhhh!”
Cairan bening kembali muncrat membasahi lantai. Kali ini lebih banyak dari sebelumnya. Freya terkulai lemas karena pelepasan hebatnya barusan. “Capek," keluh Freya.
Vaginanya masih senantiasa mengeluarkan cairan pergulatannya barusan. Dada Freya naik turun, napasnya tersengal-sengal seperti habis lari maraton. Dirasa vaginanya sudah mulai netral, Freya membangkitkan dirinya. Gadis itu membersihkan cairan pelepasan yang membasahi lantai. Setelah selesai Freya membersihkan diri dan langsung tertidur.
![](https://img.wattpad.com/cover/376298880-288-k783377.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Freya (18+)
RomanceBermasturbasi merupakan sebuah hobi bagi seorang gadis bernama Freya Anastasia. Gadis berusia 18 tahun ini sangat menyukai sesuatu berbau sex. Bahkan masturbasi sudah menjadi kegiatan sehari-harinya. Berawal dari tidak sengaja hingga menjadi kecandu...