Freya bangun dini hari sekitar pukul 5 pagi. Tubuhnya terasa lebih rileks setelah semalam mengalami pelepasan hingga 2 kali berturut-turut. Bukan Freya namanya jika gadis itu tidak sangean. Freya meregangkan otot-otot tubuhnya sekian detik setelah mendudukkan tubuhnya. Gadis itu tidur terbiasa tanpa pakaian dalam, karena Freya tidak menggunakan bra, puting susu Freya terlihat begitu mencuat terjiplak di piyamanya.
Freya terkekeh sambil mengusap kedua payudaranya. “Pagi-pagi udah tegang.”
Usapan pada payudara Freya kemudian berubah menjadi remasan. Gairah gadis itu sudah berada di ujung tanduk, maka dengan cekatan Freya membuka seluruh pakaiannya. Freya menyenderkan tubuhnya, posisinya masih berada di atas kasur. Tangannya terulur untuk membuka laci di sebelahnya yang terdapat vibrator kecil.
Sebelum memasukkan vibrator tersebut, Freya memainkan klitorisnya terlebih dahulu. Dimulai dari gesekan halus hingga medium. Freya mendesah pelan, jarinya terus memainkan klitorisnya hingga basah.
“Ahhh!” Freya memasukkan vibrator pada lobang vaginanya dengan getaran paling rendah.
Kini Freya mengakang di atas kasurnya sambil menyenderkan tubuhnya dengan mulut yang terbuka karena mendesah. Tangannya tak tinggal diam, Freya memainkan kedua payudaranya dari mulai meremas, memelintir, hingga mencubitnya.
“Ahhh rasanya morning sex gini kali ya, shhh.”
“This is new experience for me ahhh shhh fuck!”
Freya menaikkan getaran vibratornya menjadi hard. Gadis itu terus mendesah karena ingin segera sampai. Karena lobang vaginanya diisi vibrator, demi mempercepat klimaks Freya kembali memainkan klitorisnya.
“Ahhh iyahh dikit lagi ahhhh.” Dada Freya membusung.
Pinggulnya bergoyang-goyang karena merasa keenakan, Freya terus menggesek klitorisnya. “Emhhh ahhh shhh cepetan keluar ahhh.”
“Shit ahhh enak gak kuat ahh shh.”
Tubuhnya bergetar hebat karena Freya tak ingin kasurnya menjadi kotor maka gadis itu langsung menuruni kasur dan melesat ke kamar mandi.
Vaginanya masih tersumpal vibrator, Freya mendudukkan dirinya di kloset dan kembali melancarkan aksinya. Kali ini ia tidak menggunakan jarinya untuk menambah kenikmatan pada klitorisnya. Freya meraih jet shower dan mengarahkan pada klitorisnya. Gadis itu menambah sedikit tekanan untuk menekan klitorisnya.
“Ahhh dingin tapi enakk.” Freya merecau.
“Ahhh dikit lagi ayo shhh ahhh.”
Tubuhnya kembali bergetar hebat, Freya terus menikmati permainannya hingga saat pelepasannya tiba. “Ahhhh i wanna cum, fuck! Ahhh!"
Vaginanya menyemburkan kenikmatannya. Vaginanya masih tersumpal vibrator dan Freya langsung menariknya hingga cairan di vaginanya langsung meleber.
“Shhh enak banget!”
Setelah itu Freya langsung membersihkan dirinya karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi. Berhubung hari ini Freya harus bersekolah maka ia langsung membersihkan dirinya. menggunakan pakaiannya dan tak lupa menyemprotkan wangi-wangian di tubuhnya. Gadis itu memoles bibirnya sedikit agar tidak terlihat begitu pucat. Setelahnya Freya langsung mengikat rambutnya ala pony tail.
Freya langsung turun dari lantai satu tepat kamar tidurnya berada. Ia langsung menyambar tasnya dan berjalan menuju meja makan. Freya langsung duduk dan meminum susu murni yang telah dituangkan oleh ibunya. Karena Freya jarang makan berat di pagi hari, maka ia hanya menyambar dua buah roti isi dengan telur mata sapi, selada, bacon, dan tak lupa tambahan mayonaise serta saus.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Freya (18+)
RomansaBermasturbasi merupakan sebuah hobi bagi seorang gadis bernama Freya Anastasia. Gadis berusia 18 tahun ini sangat menyukai sesuatu berbau sex. Bahkan masturbasi sudah menjadi kegiatan sehari-harinya. Berawal dari tidak sengaja hingga menjadi kecandu...