Haloo
"Heyy, Nono ama Melk jangan berantem teruss,Chaniee capee beresinnya"-Marah Haechan ketika melihat kedua kucing itu kembali berantem tanpa ada alasan yang jelas.
"Nono ama Melk nakal sekali, tidak mendengarkan Chaniee!! Coba liat Nana ama Icung, mereka ga berantem kayak Nono ama Melk. Chanie tidak mau bermain ama Nono dan Melk lagi!"-Setelah mengatakan itu pada kedua kucingnya, Haechan mengangkat kucing yang berwarna putih itu dan duduk di samping Jisung yang sedari tadi hanya menyimak perbualan mereka (Haechan dan para Kucing).
"Haha, mampus rasain tuh"-Batin Jisung sambil menjulurkan lidahnya ketika kedua ekor kucing itu memandangnya dengan serentak.
"Grhh, miaww grrh"-Geraman kucing itu menandakan bahawa kedua-dua ekor kucing itu marah besar. Bahkan kucing itu sudah siap untuk mencakar cakar wajak sok tampan itu.
Haechan yang melihatnya pun lantas menarik pelan telinga kucing itu. "Mau apa hah?Mau cakar Icung ya?Salah kalian sendiri gamau dengar kata Chanie terus kalian malah mau cakar Icung?"-Haechan memandang kedua kucing itu dengan tatapan tajam.
/Slurp Slurp Slurp
Kedua kucing jantan itu bukannya menyesali perbuatannya malah menjilati bibir Haechan dengan rakus. Haechan yang diperlakukan seperti itu pun hanya berkedip polos, ia sedang mencerna apa yang telah terjadi.Jisung yang melihatnya pun lantas memberikan side eyes kepada kedua ekor kucing itu.
"Hihi geli Melk~Nono sudahh~Yaya Chaniee memaafkan kaliann"-Ketawa Haechan sambil mendorong kepala kedua dua ekor kucing itu dengan perlahan.Kucing putih yang melihatnya pun ikut bergabung.
Kucing putih itu melompat ke arah Haechan dan menjilati bibir Haechan. Haechan yang diperlakukan seperti itu pun merengut kesal."Icunghh~Emh Icungg tolongin Chaniee, kucingnya tidak mau berhenti"-Mohon Haechan yang masih mendorong kepala ketiga tiga ekor kucing.
Tangan kekar Jisung mengangkat ketiga tiga ekor kucing itu di samping Haechan."Hah hah, kalian nakal!!Kalian mau Chaniee mati ya?!"-Haechan mendelik kesal.
"Miaw miaw grr miaww"-Kucing berwarna oren menggesekkan kepalanya pada perut Haechan seakan akan ia meminta maaf atas kejadian tadi."Huh, untung kalian lucu"-Haechan.
Haechan memandang Jisung. "Icungg, Chanie lapar sekalii"-Rengek Haechan sambil memegang perut bayinya yang sudah berbunyi.
Jisung terkekeh pelan."Baiklah sayang, tunggu di sini sebentar okay?Icung mau keluar membeli bahan untuk memasak soalnya di dapur kayaknya udah kehabisan stok bahan"-Jisung mengelus perut bayi Haechan yang masih berbunyi.
"Chanie tinggal sendirian di rumah??Chaniee tidak mauu, Chanie ikut!!"-Rengek Haechan seraya menarik narik baju Jisung.Jisung menghela nafas dan memandang ke arah kucing kucing yang sedang menatap mereka.
"Miaww miaww grr"-Kucing berwarna hitam itu menarik narik hoodie kebesaran Haechan seakan akan tidak memberi Haechan untuk keluar rumah.Haechan yang melihatnya pun terdiam, Haechan memandang ke arah Jisung semula."Chaniee tidak mau ikut, Chanie mau main ama kucing ajaa"-Haechan.
Jisung tersenyum dan mengelus rambut Haechan dengan lembut."Baiklah sayang, tunggu disini okay?Jangan kemana mana. Icung janji hanya sebentar saja okay?"-Jisung.
Haechan hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis.
/Blam!!
Pintu rumah tertutup.Haechan merebahkan tubuh mungilnya di kasur yang empuk.Kucing yang melihat pujaan hatinya berbaring di atas kasur pun langsung melompat di atas kasur.
"Nana Chaniee pengen tidur, tapi gabisa soalnya gaada yang mau puk puk Chanie"-Haechan menghela nafas pelan.
Para kucing saling berpandangan, sepertinya mereka membahagi tugas?. Kucing berwarna oren berbaring di atas tubuh mungil Haechan Haechan,manakala kedua ekor kucing lainnya berbaring di sebelah tubuh Haechan.

KAMU SEDANG MEMBACA
W-WHO ARE YOU?!
Romance"Eungh~sekarang jam berapa?? channie masih ngantuk~"-Hc "Wake up sweetheart.. "-Mk "Heung?? "-Hc "Bangun bear.. "-Jm " K-KAMU SIAPA?! KENAPA BISA ADA DI KAMAR CHANNIE?!! "-Hc " Calm down, sayang.. "-Jn