7. kekuatan bertambah.

342 5 1
                                    

"Pingsan?"

"Imut sekali."

Melihat Aura memejamkan matanya dengan tubuh yang berkedut, Roni menyeringai lalu mengelus perutnya dengan nakal.

"Sempit sekali!"

Merakaan penisnya di jepit dengan kuat, Roni menatap kebawah dan melihat memek mungil itu kini terbuka lebar.

Darah perawan mengalir lalu menetes ke kasur lipat di bawah, melihat hal itu Tangan Roni bergerak lalu menggosok klitorisnya yang kecil.

Setelah beberapa saat, Roni bergerak lagi dan kali ini menggenggam pinggang Aura dengan kedua tangannya.

Pinggang gadis itu ramping sehingga kedua tangan itu bisa membungkus perutnya.

"Tapi Ini belum saatnya kamu pingsan, bangun!!"

"Hnggh!!"

"Ahn~ sakit! Kak Roni, keluarkan itu dari perutku!!"

Roni menghentakan Pinggangnya, membuat penisnya masuk 1 cm lagi dan menehan rahim gadis itu.

Aura yang pingsan langsung terbangun dan mengerang dengan panik.

Mulutnya terbuka lebar dan kepalanya terus menggeleng ke kiri dan kanan, melihat itu Roni menangkap gadu gadis itu kemudian mulai bergerak.

*Plak!

"Hnggh!"

"Ah~ perutku, sesuatu menabrak peruku!"

"Hnggh!!"

"Kak Roni, oh!!"

Erangan dan jeritan terus terdengar, Roni tidak menghiraukan itu dan terus menggenjot memek sempit itu dengan cepat.

Dia menaikan kaki kecil Aura dan dengan satu tangan dan satu tangan lagi di gunakan untuk mengendalikan kepala gadis itu.

Dia menaikan kaki kecil Aura dan dengan satu tangan dan satu tangan lagi di gunakan untuk mengendalikan kepala gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Hanya contoh, bukan aura)

Memek gadis itu di sodok penis membuat lubang merah mudanya memercikan air bening.

"Haa~ sangat sempit, aku suka ini!"

"Sayang, apakah semua gadis seumuranmu seenak ini? Aku menyukainya! Aku ingin mencicipi semua temanmu boleh kan!?"

*Plak! Plak! Plak!

Suara tamparan daging terdengar dan Roni dengan gila mempercepat pompaannya.

Suara tamparan itu berasal dari tangan Roni yang terus menampar payudara Aura yang belum ada sama sekali.

"Hnggh! Kak Roni, tolong lebih lambat!"

"Oh~ sangat besar, perutku akan robek!!"

Mata Aura berputar liar, kepalanya naik turun karena dorongan kuat dari pinggang Roni.

"Hehe, kamu sangat imut sayang."

Melihat ekspresinya, Roni semakin bersemangat, dia melepaskan kaki Aura kemudian memasukan jempolnya ke mulut Aura dan memainkan lidah kecilnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sistem: Gairah pemuda cheater!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang