First Love [END]

01 [18+]

.

.

.

.

.

Origin by: Eka Widiati

Remake by: Justsoms

.

.

.

.

.

Rencananya remake ini bakal berisi 3 atau 4 chapter aja. So, semoga kalian enjoy bacanya! jgn lupa dikomen ya gaes!

.

.

.

.

.

Pria itu, Khaotung Thanawat. Pria berambut hitam dengan wajah manis. Pria yang kini tengah terbaring lemah diatas sebuah ranjang besar dengan sorot mata penuh luka dan aliran air mata disepanjang pipi putihnya. Tubuhnya terhentak-hentak seiring dengan gerakan -hujaman- brutal dari tubuh seorang pria tampan berambut hitam yang kini tengah menindihnya,menggagahinya.

Aroma alkohol tercium samar menguar dari bibir si pria tampan. Kulit kemerahannya yang berkeringat terlihat mengkilap terkena cahaya lampu. Tampak kontras dengan kulit Pria dibawahnya yang putih pucat. Iris hitamnya menatap nyalang wajah Khaotung. Iris hitam yang biasanya cemerlang penuh binar, kini terlihat kelam tertutupi luka, amarah, dan nafsu. First Kanaphan, itulah nama si pria tampan.

"Mix..."

Lagi. Desahan pelan lolos dari bibir First. Desahan pelan yang mampu membuat Khaotung makin tenggelam dalam luka. Hujaman tubuh First makin cepat, hingga membuat Khaotung tercekat saat semprotan hangat terasa menyiram bagian terdalamnya bersamaan dengan ambruknya tubuh First. Demi Tuhan! Dia bukan laki-laki biasa. Dia laki-laki yang bisa mengandung. Dia pria spesial!

Suasana menjadi hening,hanya tersisa suara isakan pelan dari si manis. Tatapan matanya tertuju pada lampu yang tergantung ditengah ruangan. Sinar putih lampu menerangi seluruh ruangan, hingga mata Khaotung menangkap bayangan sebuah pigura foto yang tergantung disebrang ranjang tempatnya terbaring. Sebuah pigura yang memamerkan dua sosok didalamnya. Sosok pemuda bersurai hitam - First Kanaphan- nampak tersenyum lebar dengan wajah penuh binar kebahagiaan, tengah merangkul mesra seorang pemuda yang juga berambut hitam . Pemuda itu kekasih First, Mix Sahaphap.

Perih, perasaan itulah yang menggerogoti dada Khaotung. Bibirnya melengkungkan sebuah senyum getir. Pikirannya melayang ke beberapa jam sebelumnya. Saat dimana dia tengah berjalan sendirian di sudut taman kota, tempat dimana dia menemukan First tengah berjalan dengan langkah sempoyongan. Ya, pemuda itu tengah mabuk.

Saat itu First berhenti berjalan tepat dihadapan Khaotung yang tengah mematung memandangnya. Tatapan mata First tampak tak fokus, jejak air mata tercetak jelas dipipi nya.

"Khaotung."

Gumaman pelan dan sebuah senyum pahit menjadi hal terakhir yang First lakukan, tubuhnya ambruk. Khaotung yang kaget hanya mampu menangkap tubuh First kedalam pelukannya. Dan dengan langkah terseok, Khaotung memapah First menuju kediaman Kanaphan.

Semua terasa berjalan dengan cepat, hingga Khaotung berakhir dalam keadaan menyedihkan seperti saat ini. Tubuh telanjang penuh bercak merah dengan darah dan sperma yang mengalir diantara kedua paha putihnya. Dia benar-benar tak kuasa melawan First saat pria muda itu menggagahinya dengan brutal. Dia, Pria lemah yang tak mampu melawan kekuatan pria umur 26 tahun yang tengah mabuk.