I am

9 1 0
                                    

Perawakan Karina itu cantik dan kalau dia ingin di bandingkan kedalam sebuah group music, Karina jelas adalah kartu As nya. Namun, gadis berambut panjang ini tak tertarik dengan hal tersebut, lagi pula, usia nya tak menarik untuk menjadi anggota group, dia lebih suka bekerja dengan tangan ketimbang suara. Karina adalah salah satu anggota Security Cyber di perusahaan besar Amerika. Lebih tepatnya perusahaan luar angkasa. Kecintaannya terhadap bintang membawanya sampai ke negeri paman Sam, dan mengabdikan diri untuk mencari dan meneliti Galaxy.

Kesan pertama kebanyakan orang menilai Gadis bermarga Kim bertemu pastilah sangat feminime, cantik dan anggun terlihat jelas dari watak wajahnya, namun jika sudah mengenal lama kadang sisi centil nya lebih mendominasi ketimbang anggun malah terlihat semaunya. Dibalik itu semua, dia tau mana tempat yang sesuai untuk mengekspresikan kecentilannya. Contohnya sekarang. Dia berani menunjukkan dirinya yang merupakan anak dari 'orang berpengaruh' dikorea di tengah sorotan lampu kelap-kelip dengan dentuman music yang kencang mengiringi mereka yang ingin melepas lelah dan mencari setitik ketenangan atau kebahagiaan, mungkin?.

"Tidak terlalu buruk" ucap bibir pink itu.

"Kau terdengar sering datang ke tempat ini, iya kan?" Ucap suara yang lain.

"Oh ayolah, apa yang kau harapkan dari gadis dewasa berumur 30 tahun?. Diam di rumah dan memasak?, no way darl, its not my style" jawabnya lagi.

"Well, aku tak menyangkal akan hal itu" balas suara itu lagi.

"Come one Ryu, apakah kita akan disini saja? Oh aku tak sabar untuk me-Relax kan tubuh ku, lets go girl" ajaknya.

Semua orang menari, tak memperdulikan siapa yang muncul di balik pintu kayu berwarna coklat yang tak nampak coklat dikarenakan pengerangan didalam Club itu berwarna warni. Suara dentingan gelas saling bersahutan, DJ sedang memutar piring music dan hampir setiap sudut akan ada sepasang lovebird yang sedang kasmaran atau making love . Sedikit menjijikkan bagi yang tabu.

Rambut terurai, bibir mereka bak kelopak mawar segar, mata coklat, berpakaian black mini dress 5 senti dari lutut dengan dibalut highheels senada membuat Karina tampak begitu menawan. Sedangkan Ryu yang tak kalah menggunakan atasan Croptop dan celana short black jeans dan highheels senada. Membuat keduanya benar benar kombinasi yang sangat luar biasa.

"Give me your best shot" lontar kalimat itu kepada pria bartender didepannya.

"Dengan senang hati" ucap pria berompi hitam tersebut.

Sambil menunggu pesanan. Keduanya sibuk dengan peredaran pengelihatan, mencari sesuatu yang bagus untuk di Julid kan. Sampai akhirnya ..

"Wow, ternyata bajingan tetaplah bajingan" sambar Ryu pertama sekali.

Karina yang masih menikmati musik dan menggerakkan tubuhnya sedikit sedikit kaget dengan lontaran tajam teman 'tomboy' nya yang satu ini. Karina menolehkan kepala cantiknya ke titik mata dimana sahabat dari kecilnya ini tuju. Dan diujung sana ada seorang pria dewasa yang tengah menggandeng wanita dengan mesra.

'Bitch'  gumamnya.

Gadis bermarga Kim itu tau kenapa sahabatnya ini memberikan raut wajah masam. Ternyata diujung sana ada Ryu's  bastard ex yang sedang duduk dengan seorang jalang, mungkin?.

"Chill out, you are more than her .... or him" ucap Karina.

Ryu memberi atensi terhadap ucapan Karina dan tersenyum manis.

"You are my beloved crime sista, I love you" jawabnya dengan lembut.

Selang beberapa kedipan mata, mereka tertawa kecil, seolah mengetahui setiap kode makna dari ucapan yang mereka lontarkan sendiri. Jangan. Jangan salah artikan kecantikan mereka. Jangan pernah.

"Dua angel tears ready to drink , cantik" intruksi seseorang di belakangnya.

"Khamsahamnida Oppa" jawab Ryu dengan kedipan mata.

Ting.....

Peraduan suara kaca gelas menandakan mereka dalam suasana yang menyengkan sebenarnya walaupun Ryu sedikit agak jengkel karena melihat mantan bajingannya berada di satu udara dengannya. Semantara Karina sangat menikmati rasa manis, pahit yang membakar kerongkongan seolah bersiap membuat sang empu mabuk setelah menelannya.

Masih dalam pikiran masing masing, musik semakin malam semakin kencang, semua orang mulai menggila dan aroma disekeliling mulai terasa liar. Jam terus berputar memutar rotasinya. Tak ada yang mengganggu keduanya, tak ada yang membuat mereka tergoda maupun ingin mereka goda, semua orang disana sibuk sendiri sampai akhirnya mata Karina menangkap mata obsidan hitam legam yang tengah memberinya lirikan tajam dan mengunci. Gadis berumur 30 tahun itu mengibaskan rambut panjangnya ke belakang punggu polosnya dengan sedikit permainan bibir kepada gelas kaca yang di pegangnya. Seolah adalah undangan bagi dia yang menatapnya.

'Lets show time' dengung Karina.

"Ryu, how about dance? shall we? " tanya Karina.

Awalnya Ryu memiringkan kepalanya tanda tak paham wajah Ryu terlihat seperti anak kucing yang menggemaskan berbanding terbalik dengan pakaiannya sekarang. Dia penasaran kenapa Karina tiba tiba ingin kelantai dansa secepat itu. Padahal dia berencana mengajak sahabat karibnya itu menggila ketika tengah malam. Namun, yang namanya perempuan, sekali lirikan akan ada kode yang terselubung tanpa harus di jelaskan. Dan Ryu menyeringai setuju. Lagian dia juga butuh relaxasy untuk tubuh cantiknya.

"Why not Rin" balas Ryu.

Keduanya berjalan layaknya seorang model ke lantai dansa meliuknya pinggul ramping seolah menarik para tangan yang ingin merangkulnya dan  menarik perhatian beberapa pasang mata untuk dimajakan.

Gelas kaca di tangan kiri dan pinggul bebas bergerak dan kepala yang mendongkak itu tengah menikmati music yang telah di mainkan. Melupakan ribuan pasang mata yang siap untuk menuntun tubuh kearah pemandangan yang indah tersebut.

Ryu dan Karina itu adalah tipe gadis yang terlihat cepat mabuk tapi aslinya adalah seorang ahli dalam kendali alkohol. Keduanya dibesarkan oleh keluarga yang sama sama kolongmerat Korea membuat mereka sudah khatam budaya minum alkohol Korea yang kental. Ryu merupakan anak semata wayang dari seorang Jendral, sedangkan Karina adalah gadis bungsu dari seorang mantan Menteri korea.

Keduanya seolah menjadi main character ditengah tumpukan manusia haus akan afeksi. Tak memperdulikan lirikan dan dengungan tajam yang dilontarkan oleh para bajingan yang haus sentuhan wanita cantik. Tak terkecuali pria tampan yang dengan tajam menatap gadis betubuh kecil dengan pakaian yang luar biasa menggoda. Tak ingin start nya di curi, kaki panjang dan tegas itu berlahan mendekati.

"Yo dude, mau kemana kau?" Ucap suara bariton yang lainnya.

"Bersenang senang" Jawabnya tanpa melihat sang penanya.

Kaki yang di baluti oleh pantofel mewah hitam itu terus menuntun sang pemilik kepada keinginan otak. Melewati ribuan liarnya suasana, matanya hanya berfokus kepada satu titik. Dan itu sudah ada didepannya dengan seringai yang tak kalah mematikan. Karina, you are in danger.












......

Hai yorobun, this is my new story, I hope you like it yaa

My Name is KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang