In My Tenth Year Of Liking Him

bab 21

Rumah
Cerita
Taksonomi
novel asia
Komunitas penerjemahan novel bl Asia berbasis crowdsourcing pertama di dunia
Di tahun kesepuluh aku menyukainya
Bab 21 Malu
oleh

Meski begitu, tinggi dan berat anak laki-laki tidak dianggap pribadi dibandingkan dengan anak perempuan.

Akan tetapi, sulit untuk mengetahui nilai spesifiknya jika Anda belum mengenalnya sampai batas tertentu atau belum pernah membahas topik ini di sekolah. Nilai tersebut hanya dapat disimpulkan secara kasar melalui pengamatan visual, dan tidak akan akurat dan pasti sampai batas tersebut.

Shu Li tidak bisa memberitahunya bahwa dia telah melirik sekilas formulir statistik di tangan Komite Olahraga selama ujian badan senior, lalu menuliskannya hingga saat ini, jadi dia hanya bisa mengarang alasan untuk berbohong.

Dia teringat pada Qin Sangsang, "Qin Sangsang yang mengatakannya, dia selalu bercerita tentangmu kepadaku, dan aku akan mengingatnya jika dia mengatakan terlalu banyak."

Zhao Jingchuan tidak terlalu memikirkannya, dan tidak bertanya pada Qin Sangsang mengapa dia terus bercerita tentangnya.

Dia tampak tidak peduli atau tertarik dengan hal-hal sebelumnya, dan mengalihkan topik pembicaraan setelah beberapa saat: "Saya akan menurunkan tiga tas ini dan menaruhnya di mobil, dan dua lainnya akan naik pada perjalanan kedua. Anda tunggu di sini." Saya akan naik dalam beberapa menit, saya akan segera naik."

Shu Li melihat bahwa dua tas sisanya tidak terlalu berat, jadi dia menawarkan diri dan berkata, "Ayo kita turun bersama, dan aku akan membawa dua tas, jadi kita tidak perlu pergi dua kali, sungguh merepotkan."

"Tidak perlu." Zhao Jingchuan meliriknya sebelum pergi, tanpa bertanya apakah dia punya kekuatan untuk mengangkat dua tas berisi barang-barang berat itu, tetapi berkata, "Apakah kamu yakin lift bisa memungkinkan kita untuk masuk sambil membawa begitu banyak barang?"

"Benar sekali." Shu Li menepuk kepalanya sendiri dengan bodoh, "Kenapa aku tidak memikirkannya?"

Dia pasti berpikir dia bodoh, kan?

Shu Li tidak tahu apakah dia menganggapnya bodoh, tetapi dia melihat Zhao Jingchuan tersenyum.

Orang dalam ingatannya yang bahkan tidak menatapnya langsung menunjukkan senyum langka yang lembut namun tak berdaya.

Walaupun Shu Li tahu kalau semua yang diberikan pria itu padanya saat ini mungkin karena statusnya sebagai istri, tapi dia tetap terpesona dengan senyuman itu, dan jantungnya berdebar sedikit tidak beraturan.

Karena itu, Zhao Jingchuan harus turun sendiri. Dia pun memberi perintah, "Kalau begitu, pergilah. Berhati-hatilah dan jangan terburu-buru. Aku akan menunggumu di sini."

"Ya." Dia menekan lift dan mengingatkannya, "Kembalilah dan periksa apakah ada yang hilang, dan bersihkan dengan cepat dalam beberapa menit ini."

"OKE."

Shu Li benar-benar patuh dan mulai memeriksa dengan teliti, dan menemukan ada sesuatu yang bocor—gelas yang biasa dia gunakan untuk minum air.

Harganya tidak terlalu mahal, tetapi dia sangat menyukainya dan terbiasa.

Dia menuangkan air ke dalam cangkir, menyeka cangkir dengan tisu, memasukkannya ke dalam tas, dan mengemasnya.

Setelah memastikan tidak ada yang hilang, melihat Zhao Jingchuan belum muncul, dia berlari ke jendela dan melihat ke bawah dengan bosan, ingin melihat apa yang sedang dia lakukan dan apakah dia sudah mulai muncul.

Di bawah jendela kamar tidur Shu Li adalah pintu gedung apartemen guru.

Dia melihat sebuah Audi dengan jok belakang yang lebih lebar terparkir di tanah terbuka, bukan yang biasa dia kendarai sebelumnya. Pintu bagasi mobil terbuka, dan dia membungkuk untuk memasukkan tas terakhir, lalu menutupnya. Dia menutup pintu dan berjalan masuk ke dalam gedung lagi.