10

136 19 3
                                    


Kring

"Selamat datang apakah anda yang mereserv—"

"Apa-apaan ini, pond?!" Batin phuwin

"Uwin" ucap pond

"Permisi tuan, untuk tempatnya sudah kami siapkan bisa langsung dipakai saja ya, kalau begitu saya permisi" ucap phuwin buru-buru

"Mengapa kau buru-buru uwin, aku sedang berbicara padamu" pond pun mengengam tangan phuwin

"Mohon maaf tuan saya hanya membantu untuk ini semua, tolong jangan pegang tangan saya ini termasuk pelecehan" ucap phuwin sarkas

"Aku yang memesan untukmu"

"M-maksudmu?"

"Aku memesan seluruh cafe ini untuk dirimu"

"APA KAU GILA?!"

"Ya, aku gila karenamu uwin"

"Singkirkan nama uwin itu dalam hidupku aku sudah tidak ingin mendengar apapun darimu jadi tuan pond lebih baik anda lakukan kegiatan anda setelah ini"

"Maafkan aku atas segala yang kulakukan atas dirimu phu, aku sungguh menyesal apa yang aku lakukan padamu waktu itu, aku benar-benar kalut dan kau bisa memukulku sepuasmu, tapi ingatlah phu aku benar-benar mencintaimu tidak ada orang lain selain dirimu" ucap pond sambil bersimpuh di kaki phuwin

Phuwin yang melihat pond dengan keadaan seperti ini juga tidak sanggup, meskipun egonya besar tapi baru kali ini phuwin melihat pond seperti orang yang berbeda.

"Pond berdirilah"

"Tak akan phu, sampai kau memaafkan diriku"

"Pond, jangan seperti ini kau menjatuhkan harga dirimu sendiri di depanku" ucap phuwin

"Aku tak masalah mau aku menjatuhkan harga diriku atau apapun phu, mau aku berikan seluruh isi dunia pun kepadamu aku tidak masalah asalkan kau bisa memaafkan aku" dengan sikap memohonnya

Phuwin pun yang sebelumnya berdiri akhirnya mulai memposisikan dirinya sejajar dengan pond

"Aku sudah memaafkanmu dari lama pond, dan aku tidak pernah sekalipun untuk membencimu, hanya saja luka yang kau berikan padaku terlalu dalam hingga aku tak sanggup" ucap phuwin mulai meneteskan airmatanya

Entah darimana pond mulai mengangkat tangannya dan menaruhnya tangan itu untuk menangkup wajah mungil phuwin dan dihapusnya airmata yang membasahi wajah indah phuwin

"Phu.. aku tidak ingin kau menangis karena kelakuan brengsekku, maafkan atas semua kesalahan ku padamu. Aku hanya ingin memperbaiki semuannya dan aku ingin kau menjadi calon istriku"

"A-apa maksudmu pond?"

"Aku seharusnya sudah lama ingin menjadikanmu pasangan hidupku, namun karena itu aku jadi mengurungkan niat untuk mengajakmu. Karena aku berengsek dan masih belum mengerti apa-apa"

"Izinkan aku phu.. izinkan aku menjadi suami mu dimasa depan hingga kelak" pond pun mulai mengeluarkan barang dari sakunya

 izinkan aku menjadi suami mu dimasa depan hingga kelak" pond pun mulai mengeluarkan barang dari sakunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KELUARGA RENTENIR ~ JIMMYSEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang