SAMBARA||02

12 2 0
                                    

Happy reading

Bel tanda pulang sudah berbunyi dua menit yang lalu, tapi Gladys masih duduk di kursinya dengan tenang sambil memandang ke arah jendela dengan tatapan datarnya.

Tere yang melihat itu pun melirik ke arah Mala, yang juga melihat Gladys. Seolah mengerti apa yang dipikirkan oleh Tere, Mala hanya tersenyum kikuk.

"Dys, ayok balik" Seru Agatha yang berada di depan pintu.

Tere dan Mala menatap ke Agatha yang saat ini melangkah ke arah mereka, ditemani oleh inti The Chimera.

"Hay Mal" sapa Agatha ramah

"Hay Tha," balas Mala tak kalah ramah

"Eh, lo anak baru yah?" Tanya Gio penasaran pada Tere.

Tere yang mendengar itu pun memberikan anggukan kepala serta senyum tipis.

Gio dan Hugo yang melihat itu pun langsung heboh, "Gila, senyumannya manis pisan uy." Ujar Hugo

"Lebay bat si lu bedua, bikin malu aja." Sinis Dirga si mulut pedas

Srett

Suara gesekan antara kursi dan lantai mengalihkan perhatian mereka, kini Gladys sudah berdiri dengan jaket kulit yang terpasang di tubuhnya.

"Berisik" ujar Gladys dingin dan meninggalkan mereka yang tertegun melihat kepergiannya.

"Itu si Gladys barusan ngomong?" Ucap Hugo tak percaya.

"Lebay lo" ujar Mahen malas

"Gimana gak mau lebay, kalo Gladys aja jarang ngomong" ucap Gio yang di angguki yang lain

Dret

Gladys es kutub🥶

Halo

Lama gue tinggal

Tut..tut..tut

Telepon terputus sepihak, membuat Agatha segera bergegas meninggalkan mereka.

"Eh gue luan yak," ujar Agatha sebelum meninggalkan mereka.

Mereka yang melihat itu tercengang, bagaimana tidak Agatha sudah seperti akan ditinggal pergi jauh saja.

Dan setelah itu mereka pun mereka segera meninggalkan kelas setelah perbincangan tadi.

Jika kalian bertanya mengapa Mahen dkk tadi datang bersama Agatha, maka jawabannya mereka adalah satu kelas. Entah mengapa mereka mengikuti Agatha jika pada akhirnya mereka ditinggalkan, buang buang waktu.

••🐧••

K

ini Gladys dan Agatha sudah berada di dalam mobil sport Gladys, dengan kecepatan sedang membela jalan yang sedang ramai.

Di belakang mobil mereka di ikuti oleh lima sepeda motor bewarna merah dominan hitam, mereka adalah inti The Chimera yang mengawal mereka tanpa di perintah.

Maklum aja, si ketua kutub kan bucin banget.(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Di pertengahan jalan tiba-tiba beberapa motor bewarna hitam dominasi hijau menghalangi jalan, membuat Gladys menggeram marah begitu pula inti the Chimera.

Mereka adalah Black crow, geng yang dipimpin oleh Adnan Adipura. Black crow adalah musuh bebuyutan dari the Chimera.

"Dys, mereka bukannya Black Crow yah?" Tanya Agatha setelah melihat lambang di jaket mereka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAMBARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang