★ ── 𝟎𝟐. military

188 21 14
                                    

❝𝗣𝗘𝗟𝗔𝗧𝗜𝗛𝗔𝗡 militer??" Ibu membaca tulisan si selembar kertas yang baru saja diberikan oleh [Name], sang gadis mengangguk membenarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝𝗣𝗘𝗟𝗔𝗧𝗜𝗛𝗔𝗡 militer??" Ibu membaca tulisan si selembar kertas yang baru saja diberikan oleh [Name], sang gadis mengangguk membenarkan.

"Eung, Park–ssaem bilang yang ikut serta akan mendapat poin ekstra," sahut [Name] sambil menenggak minumannya.

"Kamu mau mengikutinya??" Ibu bertanya kembali, menatap putri semata wayangnya dengan tatapan khawatir, sedang yang ditatap mengapit dagu dengan jempol dan telunjuk seraya berpikir.

Belum sempat sang putri menjawab, suara lain sudah menyahut terlebih dahulu, "Ikuti saja." Ayahnya baru saja datang dengan kemeja putihnya yang sedikit berantakan dan jas nya yang disampirkan dibahu, kedua perempuan diruang makan menoleh kearahnya.

"Itu lebih baik daripada dia hanya berdiam diri dirumah." Lalu ia melenggang pergi ke kamar, [Name] mendecak mendengarnya.

"Sedangkan dia?? Pulang hanya untuk tidur dan makan." Ujar gadis dengan setelan piyama merah muda dengan nada ketus, sang ibu menggelengkan kepala.

"Sudahlah. Menurut ibu, kamu ikuti saja pelatihannya, itu kesempatan yang bagus," Ibu menaruh beberapa lembar kimchi dipiring sang putri, [Name] masih mempertimbangkan hal tersebut, jika ia pergi, entah bagaimana nasib sang ibu ditinggal dirumah dengan ayahnya, karena biasanya, gadis itu akan membela ibunya dari semua perlakuan ayahnya yang diluar nalar.

"Tapi bagaimana dengan ibu??"

"Ibu akan baik–baik saja. Ayo, selesaikan makananmu dan ibu akan membantumu berkemas, hitung–hitung kau mengikuti jejak kekasihku di kemiliteran itu, kan??" Sang ibu mengulas senyum miring, terkikik geli karena menggoda putrinya.

"Yakk!! Eommaa!!"

── .✦

"Sial, ini jauh lebih berat dari berat badanku!!" [Name] menenteng kopernya dan tas ransel dipunggungnya memasuki kawasan sekolah, dia sudah berusaha mengurangi bawaan, tetapi —ya.. kau tau, wanita. Gerbang masuk dipenuhi siswa–siswi, juga terdapat tentara yang berjaga dibeberapa tempat masuk sekolah, beberapa murid membuat lelucon pada tentara–tentara itu.

"Haii, [Name]!!" Mendengar seseorang menyerukan namanya, ia menoleh ke sumber suara, itu temannya dari kelas sebelah, ia menyapa kembali.

"Annyeongg, Eunji!!" [Name] melambai kearahnya, matanya menilik kesana kemari hingga menemukan sosok teman sekelasnya yang dengan segera ia hampiri.

"Ya!! Im Wootaek!!" Gadis itu menghampirinya dengan setengah berlari, sang empu yang merasa dipanggil menolehkan kepalanya, netranya menangkap teman sekelasnya yang jauh lebih pendek dibawahnya.

"[Name], kamu menandatangani formulirnya??" Tanya lelaki dengan atasan seragam yang tidak dikancing hingga memperlihatkan kaos hitamnya.

𝐒𝐔𝐑𝐕𝐈𝐕𝐄/𝐃; DUTY AFTER SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang