~~~
"Bu Aya pamit dulu yaa, doain Aya di sana sehat terus, " pamit Ayasya sambil memeluk ibunya-mariana.
"Pasti, pasti ibu doain yang terbaik buat kamu, jaga kesehatan yaa, nanti kalo udah sampai langsung kabari ibu," titah ibu sambil mengelus punggung ku dengan lembut.
Mata ku berkaca kaca dan rasanya akan segera meluruhkan air mata. Tapi aku tahan karena tidak mau membuat ibu bertambah sedih, walaupun aku sangat sedih harus meninggalkan kedua orangtua ku ke kota untuk mencari uang.
"Iya bu, nanti Aya telfon ibu kalau sudah sampai," balas Ayasya sambil melepaskan pelukan.
Gantian berpamitan dengan sang ayah, aku langsung memeluk ayah, dan tidak terasa air mataku sudah luruh.
"Hati-hati disana yaa, ayah doain kamu selalu disini," ucap ayah sambil mengecup keningku lama.
"Iya yah, makasih yaa," jawabku setelah ayah melepaskan pelukan nya.
"Aya pamit yaa, ibu sama ayah jaga kesehatan, ayah juga jangan terlalu banyak kerja," pesan Ayasya sambil menyalimi kedua tangan orangtuanya.
"Iya ayah akan banyak istirahat" jawab Ayah- ferdian.
"Ingat pesan ibu sama ayah ya ndok" Aya mengangguk sambil tersenyum. Setelahnya Aya pergi dengan ojek untuk menunju ke terminal.
~~~
Setelah berjam jam di perjalanan menuju kota Ayasya sampai juga, dan mencari cari kost yang harganya terjangkau.
Dan setelah menemukan kost yang tepat Ayasya pun membayarnya selama satu bulan ini dan kedepannya.
Di kost yang sederhana isinya pun hanya satu kamar, dan dapur kecil yang sudah ada kamar mandi nya. Tapi Ayasya beruntung mendapatkan kost ini.
Ayasya mendudukkan diri di kasur, dan mengambil ponselnya yang ada di dalam tas.
Setelah menemukan ponselnya yang berada di dalam tas. Ayasya segera menelfon ibu nya, mengabari kalau dirinya sudah sampai dan sudah punya tempat tinggal selama di kota ini. Rencananya Ayasya akan mencari pekerjaan yang tidak menempat di tempat kerja nya itu.
Drtt drtt
Baru saja mau menelfon, sudah di telfon duluan. Ayasya segera mengangkat pangilan dari ibunya.
"Assalamu'alaikum ndok? Kamu sudah sampai? " tanya ibu Ayasya dari sebrang sana.
"Waalaikumsalam bu, iya alhamdulillah Aya udah sampai" jawab Aya.
"Alhamdulillah kalau sudah sampai, sekarang kamu dimana? "
"Aya udah di kost bu."
"Oh sudah di kost, ya sudah sekarang kamu istirahat dulu, ibu tutup yaa telfon nya, Assalamu'alaikum."
"Iya bu,Waalaikumsalam."
~~~
Dilain tempat, di kamar yang dominan berwarna hitam dan abu abu, ada seseorang yang sedang bermain mobil mobilan.
Saat sedang asik bermain sang mama datang "Gale turun dulu yuk sayang, kita makan siang dulu" ucap Mamanya- Belvia.
"Oke makan siang " sambil mengangguk kan kepala Gale pun beranjak dari duduknya dan turun bersama sang mama.
Saat di tangga Gale menjalankan mobil mobilan nya yang ia bawa dari kamar. Menjalankan mainannya itu di pinggiran tangga sambil berceloteh layaknya anak kecil yang sedang bermain.
Saat di sekolah dulu Gale sering di bully sampai pernah Gale di kurung di toilet oleh teman temannya, dan semenjak itu orang tuanya tidak memperbolehkan Gale sekolah diluar. Dan sekarang Gale homeschooling, dan tidak di perbolehkan keluar rumah sendirian.
"Wah ada makanan kesuksesan Gale" ucap antusias Gale saat sudah duduk di kursi meja makan.
Merasa di perhatian Gale menoleh dan mendapati Papanya sedang menatap tajam dirinya. Gale langsung menundukkan kepalanya dan memainkan mobil mobilan nya yang berada di pangkuan kaki nya.
"Pa,jangan gituu" tegur Belvia kepada sang suami yang masih menatap tajam ke arah putra nya itu.
~~~
Segitu dulu aja yaa, kalo rame aku lanjut+ aku tambahin wordnya.
Maaf kalo ada typo.
Jangan lupa tekan bintangnya yaa, komen juga boleh.
Yang suka cerita ini komen dong.
See you😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Baby Boy {ON GOING}
Teen FictionGALELIO ARJINANTA dia adalah putra tunggal dari Belvia Anjani dan Arji Kinanta, mempunyai kepribadian yang aneh karena cowo yang usianya sudah menginjak 18 tahun itu masih suka bermain bersama anak kecil dan bermain layaknya anak TK. AYASYA KIARA h...