Jangan lupa vote dan komen ya!
•
•
•• • • •
Sejak bangun tidur Laut tidak melepaskan senyuman manisnya, bahkan sedari tadi malam hingga pagi ini Laut tidak bisa menyembunyikan senyumannya.
Kejadian semalam membuat Laut tidak henti tersenyum, karna kebahagiaan yang datang secara tiba tiba.
Di sepanjang jalan menuju kelasnya, Laut tidak henti hentinya tersenyum hingga ia di tatap oleh mahasiswa yang berlalu lalang di koridor.
Sonya yang baru datang dan melihat Laut yang sudah duduk manis dengan wajah tersenyum langsung datang menghampiri.
Sonya memegang kening Laut dengan ekspresi wajah yang aneh, "tapi ngga panas," ucap Sonya.
"Eh, kamu ngapain Sonya?" Tanya Laut saat tangan Sonya bersarang di keningnya.
"Kirain lo sakit tadi," jawab Sonya kembali ke tempat duduknya.
"Mana ada aku sakit." Ucap Laut.
"Jadi kenapa kamu senyum senyum sendiri kaya orang gila?"
"Lagi bahagia makanya senyum senyum," jawab Laut.
"Kita baru aja ngerjain skripsi akhir yang buat otak mendidih, lo bukannya setres malah bahagia. Aneh!" Ucap Sonya.
"Bahagia dong bisa terlepas dari masalah skripsi, selesai ini kan bisa santai di rumah." Bohong Laut.
"Iya juga sih, eh tapi lo ngga mikirin kerja apa?"
"Mikirin, tapi itu masalah gampang Sonya."
"Iya gampang, emak bapak lo pengusaha kan? Lo tinggal gampang kerja di tempat mereka." Jelas Sonya.
"Ngga sih, aku kayak nya mau cari kerja sendiri tanpa bantuan dari orang tua aku,"
"Yakin?"
"Insyaallah," ucap Laut.
"Eh ke caffe biasa yuk, udah lama juga kita ngga kesana." Ajak Sonya.
"Boleh tu," ucap Laut menyetujui ajakan Sonya.
Mereka berdua pergi keluar ruang kelas menuju parkiran mobil. Saat ingin masuk ke dalam mobil suara seseorang berhasil menahan mereka berdua.
"Laut," panggil Ranze yang datang dari arah belakang.
Laut menoleh ke sumber suara yang memanggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LautBirru [Open Pre-order]
Teen FictionLaut harus terpaksa menikah dengan anak dari rekan kerja sang papa untuk membantu perusahaan yang sudah hampir bangkrut, menikah di usia yang masih terbilang muda. Laut sempat menolak tawaran itu namun ia berubah pikiran dan akhirnya ia menerima pe...