❀Bab 20❀

31 14 50
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya!!


Jangan lupa vote dan komen ya!!•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • •

Laut sudah mempertahankan kehamilannya hingga memasuki bulan akhir untuk menunggu ia melahirkan.

Perut yang semula rata kini menjadi buncit dan besar, kehamilannya kini membuat kedua keluarga mereka bahagia, namun di sisi lain membuat kedua keluarga mereka sedih dan khawatir dengan keadaan Laut yang sering mengeluh sakit.

Laut mengusap perutnya yang besar, kini Laut tengah berada di taman belakang rumahnya.

Ia sering mendapat respon berupa tendangan kecil dari bayi yang berada di dalam perutnya, walaupun tendangan itu membuat dirinya sakit namun dia benar benar bahagia karna bisa bertahan sejauh ini.

"Hallo anak mama, terima kasih ya udah mau bertahan sejauh ini sama mama. Kamu ngga sabar ya buat lahir ke dunia untuk lihat mama sama papa?" Ucap Laut pada perut buncitnya.

Lagi lagi bayi yang tengah ia kandung menendang perutnya. "Shht," ringis Laut sambil memegang perutnya.

Sebuah tangan kekar melingkar dari belakang tubuh Laut dan mengelus perutnya.

"Sayang, jangan kuat kuat dong nendangnya. Kasian istri saya kesakitan begini," ucap Birru pada sang anak.

Birru beralih duduk tepat di sebelah sang istri dengan tangan yang masih mengelus perut buncit Laut.

"Masih sakit sayang?" Tanya Birru.

"Masih tapi udah ngga terlalu," jawab Laut.

"Makasih ya udah bertahan sejauh ini, makasih juga udah mempertahankan anak kita, ngga terasa sebentar lagi kamu melahirkan sayang," ucap Birru.

"Sama sama mas, bener kan apa yang aku bilang kalo aku itu bisa bertahan." Yakin Laut sambil tersenyum.

Birru hanya bisa tersenyum lebar ke arah Laut.

"Mas, aku pengen makan bubur ayam yang di depan komplek sebelah," ucap Laut.

"Iya sayang kita beli ya?" Kata Birru.

❀❀❀❀❀

Selesai dari taman belakang, Laut duduk di ranjang dengan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang sambil membuka album foto yang selama ini ia simpan.

Laut sengaja mengabadikan momen pertama kehamilannya ini hanya untuk kenang kenangan.

Bunyi pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan Birru yang baru saja mencuci wajahnya.

LautBirru [Open Pre-order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang