Prolog

60 5 0
                                    

BUUK BUKK!!

Suara pukulan terhadap samsak tinju menggema di sebuah ruangan dengan alat-alat olahraga di dalamnya.

Suara pukulan itu berasal dari seorang wanita dengan rambut hitam panjang dan wajah yang sedikit maskulin. Tubuhnya penuh dengan keringat sehingga membuat pakaian yang ua kenakan menjadi basah.

"Huft...capek juga..."

Wanita itu mengambil handuk kecil dan mengelap keringat di leher dan wajahnya.

Dia mengambil minuman di kulkas dan menegaknya dengaan cepat. Saat sedang menegak minumannya, handphone wanita itu mendadak berbunyi menandakan ada yang menelpon.

Dia menyudahi kegiatannya dan mengambil handphone tersebut.
Tertera disitu nama orang yang menelponnya. "Alpukat 🥑"

Dia mengangkat telponnya dan berbicara dengan orang diseberang telpon.

"Oyy! Kenapa Luka?"

"Kapan kau akan ke Korea? Aku membutuhkanmu."

"Entahlah~ kenapa memangnya? Kau rindu pada kakakmu yang cantik ini?"

"Dari pada cantik kau lebih ke tampan. Cepatlah kemari. Aku tidak bisa menghandle perusahaan sendirian."

"Ya. Aku akan datang akhir pekan. Tunggu aku ya!"

"Hmm."

Wanita itu mengakhiri telponnya dan keluar dari ruangan itu. Dia menaiki anak tangga satu persatu dan dia memasuki kamarnya yang bernuansa hitam dan putih dengan poster-poster anime dan figure-figure anime yang berjejer di lemari kaca.

Dia bergegas mandi dan mengganti pakaiannya dengan baju kaos putih oblong dan celana pendek selutut.

Dia mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk dan duduk di kasur kamarnya. Dia membuka handphone nya dan mencari kontak seseorang.

Setelah menemukan kontak itu, dia menelponnya. Tak butuh waktu lama, telpon itu akhirnya di angkat.

"Yo Rey. Siapkan tiketku ke Korea, aku akan berangkat akhir pekan ini."

"Baik nona, saya akan siapkan. Apa nona butuh yang lain?"

"Jangan lupa siapkan apartemen dan pakaian-pakaian ku. Aku tak membawa banyak pakaian."

"Baik nona Evander. "

Wanita itu mematikan handphonenya dan membaringkan tubuhnya di kasur dan akhirnya terlelap.

Baiklah, mari kita bahas sang nona Evender. Ezra Evender. Anak tunggal keluarga Evender yang tinggal di Indonesia. Keluarga Evender berasal dari Russia, hanya saja Ezra merantau ke Indonesia sejak dia masuk SMA dengan alasan untuk belajar disana.

Padahal kalau di pikir-pikir, sistem pembelajaran di Russia jauh lebih baik iyakan? Sebenarnya alasannya jauh lebih dalam dari itu.

Ezra...dia seperti menghindari sesuatu. Masalah? Musuh? Tak ada yang tau, karena dia tidak pernah membukanya pada siapapun.

Beberapa hari kemudian....

Di bandara Korea, terlihat seorang Ezra sedang menggeret kopernya yang berwarna merah dan kacamata hitam yang bertengger di wajahnya.

Ezra akhirnya tiba di Korea. Dia berjalan keluar dari banara dan menghampiri seseorang di parkiran.

"Yo Kai. Lama tak bertemu."

"Selamat datang di Korea nona. Silahkan masuk, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan."

"Tolong masukkan barang-barang ku"

Ezra memasuki mobil itu dan menunggu Kai—asisten pribadi Ezra, memasukkan kopernya kedalam bagasi mobil.

Setelah selesai memasukkan barang-barang Ezra, Kai memasuki mobil dan melaju di jalanan.

Dan benar saja, hujan turun lumayan lebat saat di perjalanan. Ezra memandangi butiran-butiran air yang jatuh dari langit.

"Jadi, bagaimana progres perusahaan?"

Ezra membuka percakapan.

"Semuanya berjalan dengan normal nona, dan akhir-akhir ini omset perusahaan makin naik"

"Baguslah. Oh iya, mulai sekarang kau tak perlu mengerjakan semua tugasku, kau cukup mengerjakan sebagian saja
Maaf merepotkan mu saat aku tak ada."

"Tidak apa-apa nona, itu sudah jadi tugas saya. Lalu...ada perusahaan lain yang mengajak kita bekerja sama"

"Oh ya? Perusahaan mana?"

Kai menyerahkan tablet yang berisi informasi-informasi tentang perusahaan yang di tanya Ezra.

"HNH Group"

"Ini...wow, data yang menarik..."

-TBC

who am i?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang