Ezra akhirnya sampai di sebuah apartemen yang letaknya tak jauh dari pusat kota. Ezra menyuruh Kai untuk mengantarnya cukup di parkiran. Kai hanya mengiyakan perintah dari nonanya itu.
Ezra berjalan menuju lift dan saat pintu lift terbuka dia bertemu dengan seorang pria dengan rambut yang dicat merah muda, namun rambut itu tertutup sebuah topi dan Ezra juga tak dapat melihat wajahnya dengan baik, karena wajahnya ditutupi oleh masker dan kacamata hitam.
Pria itu keluar dari lift dan Ezra memasuki liftnya. Ezra hanya menatap kepergian pria itu dan menutup kembali pintu lift.
"TING"
Pintu lift terbuka dan Ezra menggeret kopernya menuju kamar apartemennya. Saat sampai di depan pintu, dia membuka pintu tersebut dengan pin dan pintu pun terbuka. Dirinya segera masuk karena tak ingin berada di luar untuk waktu yang lama.
Saat memasuki apartemen itu, Ezra bisa melihat semua furnitur yang tertata rapi dan apartemen yang lumayan luas pikirnya. Ezra langsung menuju kamar miliknya dan meletakkan barang-barangnya. Setelah itu dia memutuskan untuk mandi dan mengganti pakaiannya.
Ezra mengenakan celana hitam dan tank top hitam. Dia menduduki kasurnya dan mengambil laptopnya. Dia harus menyelidiki sesuatu soal perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaannya. Ya HNH Group.
Ezra segera membuka forum yang menyediakan informasi-informasi tentang perusahaan itu. Tak ada banyak data yang menarik, dia hanya menemukan beberapa saja. Itu tentang siapa bos perusahaan itu dan juga anaknya.
"Wow! lihat siapa ini~"
Sepertinya Ezra menemukan data menarik. Itu tentang bodyguard? apa menariknya?
"Heh~ orang-orang seperti mereka bekerja di bawah pak tua ini? dunia sedang tak baik-baik saja."
Ezra pun menutup laptopnya dan beranjak dari kasurnya. Dia pergi mengambil mantel berwarna hitam dan mengikat rambutnya. Dia berjalan ke arah pintu depan, mengenakan sepatu dan pergi berjalan keluar dari apartemennya.
Ezra berniat untuk membeli persediaan mie instan yang memang mie instan itu separuh nyawanya Ezra. Ezra berjalan dengan tangannya di kantong karena udara memang cukup dingin akibat barusan terjadi hujan yang lumayan lebat.
Ezra berjalan menuju lift dan memasuki lift tersebut. Saat sampai di lantai satu, dia bertemu lagi dengan pria misterius berambut pink itu.
Ezra hanya mengabaikannya seperti tadi dan berjalan melewatinya. Namun dengan tak sadar, Ezra diperhatikan oleh pria itu.
Ezra berjalan di luar, berkutat dengan handphonenya, tak memperhatikan sekitarnya dan tak sengaja menginjak beberapa genangan air. Ezra pergi menuju minimarket terdekat dari apartemennya.
Saat tiba di minimarket itu, dia segera pergi bagian produk mie instan. Ia mengambil beberapa dan pergi ke bagian minuman. Ezra mengambil dua kaleng soda dan setelah itu ia langsung pergi ke kasir untuk membayarnya
Selesai sudah sesi belanjanya. Ezra akhirnya berjalan pulang dengan kantong belanjaan di tangannya. Ezra memang kurang suka menghabiskan waktunya di luar rumah, karena menurutnya itu merepotkan. Ia lebih memilih tidur atau menonton serial favoritnya di rumah.
Saat tiba di apartemennya, Ezra langsung pergi ke dapur untuk memasak mie instannya. Saat sedang merebus mienya, terdengar suara ketukan pintu. Ezra pun segera mematikan api kompornya dan pergi menuju pintu. Dia membuka pintunya dan terpampang jelas seorang pria yang ia temui saat di lift tadi.