***
Melepaskan helm, turun dari sepeda motor, melihat sekeliling. Panji sudah lama tidak menghirup aroma sekolah yang sudah dia tinggalkan selama satu tahun enam bulan.
Wajah nya yang tampan, senyuman yang manis, alis tebal, warna kulit kuning langsat. Untuk melihat dunia nampak bola mata bewarna kecoklatan, menghirup udara hidung nya yang mancung. Mulut nya seksi, dan jakun nya yang lebih menonjol. Tinggi badan nya 189 cm, berat badan nya 82 kg.
"Panji" panggil Arhes, siswa yang ditugaskan menjemput Atlet penembak terbaik yang mewakili SMA Brightfall 07.
"Bagaimana kabar mu?" sambung nya,
"Baik. Bagaimana dengan mu?" ucap Panji.
Arhes menganggukan kepalanya, "Baik, sehat juga".
Arhes tersenyum meluapkan rasa rindu kepada teman nya, tetapi Panji yang dingin membuat nya menjadi ragu.
Menghilangkan senyum nya, "Dia ini kenapa? tumben sekali cool? kesambet?" batin nya tidak percaya.
"Kita langsung masuk saja".
Panji mengangguk. Beberapa langkahnya terhenti. Arhes menoleh kearah Panji yang tiba-tiba terdiam.
"Ada apa?" sangat terheran.
"Ingatkah saat kita memakan burger yang jatuh waktu itu?" celetuk Panji, sembari menahan tawanya. Memegangi kepala dan tertawa Arhes memeluk Panji.
Melepaskan pelukan pertemanan, membuat Arhes menjadi lebih lega. "Nah ini baru Panji, lagian tadi kok pendiam dan tidak banyak cing-cong" seru nya.
"Sorry, aku hanya ingin melihat wajah kau kebingungan seperti tadi" jawab Panji.
"Ya ampun. Melihat kau seperti tadi. Aku pikir kau sudah sombong setelah mewakili sekolah kita."
"Ternyata kau sedang bercanda. By the way masih ingat saja dengan burger yang jatuh itu" kata nya.
Panji menggelengkan kepalanya, "Iya pasti masih lah, tetapi sekarang aku sudah sangat merindukan sekolah"
"Okey. Siap silahkan berjalan di depan wahai bapak atlet kami" membungkukkan tubuh nya dengan penuh drama.
Menjitak kepala Arhes, lalu tertawa dan berjalan di depan.
Setelah itu mereka berdua masuk ke koridor sekolah dan berkeliling.0o0
Zoni berada di kelas kosong, mendekati perempuan yang ketakutan.
"Hei, sekarang kamu tidak bisa lari lagi dari ku," ucap Zoni memegang dagu perempuan itu.
Perempuan itu menepis nya, "Hei, guys lihat mantan ku yang jual mahal ini," ucap Zoni, kepada kedua temannya yang bernama Migo dan Dimas.
"Udah lah Zon, langsung saja jangan terus basa-basi." Kata Migo.
Zoni menoleh kepada kedua teman nya dan mengganguk, sembari tersenyum geli. "Lepas!" teriak perempuan itu.
Zoni tidak mendengarkan ucapan perempuan itu. Dia berusaha melarikan diri namun tubuh nya sudah terkunci oleh tubuh Zoni.
"TOLONG"
Zoni menutup mulut perempuan itu. "Diam!" bentak nya.
"Leona, kamu harus membayar rasa sakit, di saat kamu sudahi hubungan kita. Dan itu membuatku harus menanggung malu" sambung Zoni.
Nama nya Leona Cianila Gerand...
Leona sudah berusaha melepaskan diri dari Zoni, namun itu masih sulit. Zoni mendekat kan bibir nya di depan bibir Leona. Leona menutup mata dan menutup rapat bibir nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/375285485-288-k845459.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
B A L A N C E D
Ficção Adolescente'Hallo' 'Bantu follow dan vote ya teman-teman, semoga kalian suka dengan cerita ini' Cerita ini mengandung banyak kata-kata kasar dan kekerasan fisik. *** Mengingat semua penindasan bukanlah ingatan yang baik. Munafik bagi seorang korban yang mengat...