Bagian 42

59 7 1
                                    


Setelah Zee mengirim alamat Dimana mereka akan makan malam tidak ada balasan lagi dari Nunew. Dirinya masih tetap merasa bad mood..

Melewati taman indah yang merupakan salah satu spot terbaik di restaurant tersebut Nunew masuk sesuai tempat yang telah Zee reservasi untuk mereka berdua. Didalam sana sudah ada Zee yang nampak duduk sedang menunggu Nunew. Nunew pun menghampiri setelah dirinya melihat tunangannya itu.

Nunew : 'Sawadee khab'

Zee : "Sawadee

Nunew : boleh aku duduk?

Rasa canggung yang dialami Nunew sejak peristiwa itu, sebenarnya yang membangun kecanggungan tersebut adalah dirinya sendiri. Sedangkan Zee terlihat biasa saja dan terkesan santai

Nunew : kenapa diriku ini, harusnya aku tidak perlu merasa canggung seperti ini (membatin)

Zee : silahkan duduk

Nunew : tidak ada manis-manisnya dengan tunangan sendiri (Nunew mencebik dalam hati)

Zee : Nu, ingin pesan apa?

Ketika Hia memanggilku rasanya terdengar manis sekali, tapi aku masih marah padanya (batinnya) dengan tersenyum terpaksa Nunew menjawab

Nunew : terserah Hia saja, ini baru pertama kali aku kesini jadi aku tidak tau menu apa yang enak

Zee menyadari jika Nunew terlalu banyak memakai kata "aku" setiap berbicara dengannya padahal beberapa bulan terakhir ia menyebut dirinya dengan sebutan Nu. Zee merasa Nunew masih marah atas kejadian itu.

Zee : Baiklah akan Hia pesankan yang menurut Hia enak

Setelah memberikan pesanannya kepada pelayan, tidak ada percakapan apa-apa lagi. Zee yang cukup pendiam dan Nunew yang tidak ingin membuka percakapan memaksa Zee untuk membuka percakapan terlebih dulu. Ia sadar bahwa umur yang terpaut cukup jauh dengan Nunew tidak akan membuat Nunew berbicara lebih dulu. Sebagai orang yang matang di usianya harus banyak lebih bersabar kepada tunangan kecilnya yang terlihat agak keras kepala.

Zee : Nu, bagaimana kabarmu?

Nunew : baik Hia

Zee : bagaimana kabar papa dan mama (sekedar basa-basi) yang sebenarnya Zee tidak suka bas abasi. Tapi demi tunangan kecilnya ia akan mencoba.

Nunew : kabar papa dan mama juga baik Hia (tersenyum canggung)

"apakah sopan, jika hanya Hia saja yang terus bertanya kepadaku sedangkan aku tidak menanyakan kebarnya? Argggh tapi aku masih marah dengan Hia. Siapa suruh waktu itu Hia tidak langsung membujuk ku atau sekedar mengejarku".

Melihat Nunew yang terlihat melamun, Zee meraih tangan Nunew yang kebetulan mereka duduk berhadapan. Tangan Zee meraih tangan Nunew yang terlihat kecil ditangannya itu, Zee sedikit mengelus tangan putih nan lembut itu mencoba menyadarkan Nunew dari lamunannya.

Nunew tersentak Ketika merasa tangan Zee memegang tangannya, ia buru-buru menarik kembali tangannya dan menyimpan di atas pangkuannya sambil ia meremasnya mencoba menghilangkan kegugupan yang sangat-sangat ia rasakan. Jantungnya sampai berdetak begitu kuat didalam dadanya seakan memukul begitu keras.

Zee :Nu, Hia.. malam itu...

Nunew buru-buru memotong ucapan Zee yang setengahnya saja belum ia sempat utarakan.

Nunew : tidak apa-apa Hia, aku mengerti ko. Aku akan memahami kondisi Hia. Bisakah kita tidak membahasnya sekarang?

Zee memberikan anggukan kepala, lagi-lagi ia merasa kecewa dengan Nunew yang tidak mau mendengarnya. Mencoba Kembali agar mood Nunew tidak menjadi buruk

The Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang