Suara musik mengiringi tarian para gadis di lantai sanggar, Suja dengan baik memerankan tariannya seperti apa yang sudah di ajarkan oleh pemandu tari mereka.
" Satu... Dua... Tiga... Kanan... Kiri.... Kanan.... Lyna ayo lemesin tangannya!" Kata sang pemandu tari yang sedang mengamati pergerakan anak didiknya.
" Baik latihan hari ini selesai... Kalian boleh istirahat.."
" Baik Bu...."
" Ini tempat latihan kami pak Satrya... Dan itu anak didik kami yang akan mengikuti lomba Minggu depan" kata seorang wanita kepada seorang pria yang mengenakan jas berwarna hitam.Pria itu tersenyum melihat gadis-gadis penari di lantai latihan sanggar sampai kedua matanya berhenti menatap seorang gadis yang sedang duduk di kursi untuk beristirahat dan meminum sebotol air.
" Hmm mari pak saya tunjukan ruang belajar tulis mereka!" Kata wanita itu membuyarkan pikiran Satrya.
" Owhh baik.. baik " Balas Satrya lalu mengikuti arah yang wanita itu tunjukkan.Sudah pukul 5 sore saatnya untuk para gadis penari pulang. Suja menengok jam di ponselnya.
" Sudah jam 5, adik-adik mau aku beliin apa ya?" Tanya Suja pada dirinya sendiri.
" Martabak aja kali ya" pikirnya.Suja pun berjalan menuju halte bus, panti asuhan Suja tidak terlalu jauh dari sanggarnya hanya butuh waktu beberapa menit untuk sampai. Sebelum bus datang Suja menyempatkan membeli martabak di samping halte untuk dibawa pulang.
" Pak martabaknya 3 porsi ya" Kata Suja.
" Iya ditunggu ya neng" Balas bapaknya.
" Pak martabaknya 2" Kata pembeli lain lalu duduk di kursi menunggu pesanannya.
" Neng Suja baru pulang latihan ya?" Tanya pak Rio penjual martabak langganan Suja di samping halte bus.
" Iya pak Yo Minggu depan ada lomba jadi latihannya di perketat..." Balas Suja sambil melemaskan jari-jarinya.
" Semoga menang ya neng" Kata Rio.
" Iya aminn pak" Balas Suja tersenyum manis kepada Rio.Seseorang yang tak jauh dari kursi Suja terlihat mendekatinya lalu duduk di kursi depan Suja.
" Kamu dari sanggar dekat sini?" Tanya pria itu menatap wajah Suja.
" Iya ... Mas siapa ya?" Tanya Suja.
" Perkenalkan nama saya Satrya, saya akan menjadi salah satu juri di perlombaan kamu minggu depan" Jawab Satrya mengulurkan tangannya kepada Suja.
" Suja...." Balas Suja menjabat uluran tangan Satrya.Keduanya tersenyum penuh arti setelah berkenalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suja
Short StorySuja, seorang gadis penari sanggar yang hidup di sebuah panti asuhan karena kedua orangtuanya sudah meninggal. Saat usianya beranjak 17 tahun seseorang membawanya dari panti asuhan untuk diangkat menjadi keluarga orang tersebut. Akankah cerita hidup...