16. Hari Buruk Atau Baik?

455 74 6
                                    

LM Regency.

Semakin lama waktu berlalu, kedekatan si rascal dengan Ahyeon semakin membuat orang-orang di sekitarnya sangat ingin melihat mereka segera menikah. Tingkat laku keduanya yang sering membuat hal-hal aneh selalu menjadi hal yang istimewa. Apalagi, melihat Limario yang kini semakin terbuka dan sering kali tertawa membuat pasangan Lisa dan Jennie semakin ingin pernikahan anak laki-lakinya di percepat.

Semua ini harus membutuhkan persetujuan. Tentu yang paling penting adalah Eunchae. Begitu Lisa menyuruhnya datang dan mendengar bagaimana antusiasnya keluarga Manoban dan Ahyeon yang semakin menempel pada little rascal, benar-benar membuatnya tidak bisa menolak kecuali mengatakan kesetujuannya; "Tentu saja. Bagaimana mungkin aku tidak mengiyakan hal ini? Aku juga tidak ingin keduanya melakukan hal-hal aneh sebelum menikah.." Eunchae terkekeh dengan ucapannya sendiri, tapi tidak menutup kemungkinan jika dia memang takut kedua anak muda itu tertawa suasana sebelum menikah.

"Baiklah. Aku akan menghubungi seluruh keluarga Manoban... Bisakah kau membantu dalam beberapa hal? Kau yang paling mengenal Ahyeon, kami ingin membuat segalanya di hari pernikahannya nanti menjadi sebuah momen bahagia yang tidak akan terlupakan.."

Eunchae mengangguk mengiyakan. Apapun demi putri tercintanya itu, dia akan melakukan semua hal untuk membuatnya terus tersenyum. "Baiklah, jika sudah di tentukan. Aku akan pulang sekarang, pekerjaan ku sudah menunggu sedari tadi.." Eunchae berdiri dan tersenyum menatap pasangan yang terlihat begitu romantis di depannya ini.

Jennie ikut berdiri; "Jika kau membutuhkanku teman untuk membantumu, pergilah dengan Rora. Dia mengetahui banyak tempat perbelanjaan di Seoul.."

Eunchae terkekeh mendengarnya. Princes Manoban itu tidak di ragukan lagi adalah gadis yang suka sekali berbelanja. "Tentu.." balasnya lalu pergi.

Lisa dan Jennie tersenyum. Keduanya cukup puas dengan semua ini. "Wife, aku akan mulai membagikan undangan pernikahan mereka. Aku ingin pernikahan little twins begitu mewah dan berkesan, walaupun saat ini little rascal terlebih dahulu yang menikah.."

"Yang paling penting adalah orang-orang terdekat kita. Sebaiknya kamu hubungi Daddy dan Mommy untuk segera terbang menuju Korea. Juga, jangan lupakan Irene unnie. Kita tidak boleh melupakannya juga.." Lisa mengangguk mengerti. Walaupun tidak terlalu lama dan tidak terlalu dekat dengan Irene, tapi Irene tetaplah saudara perempuannya yang membantunya selama masa-masa sulitnya.
_____

"Ne, segeralah beli tiket pesawat atau datang bersama dengan Irene dan suaminya. Akan lebih baik jika datang bersama-sama.." Lisa langsung menghubungi Mommy-nya. Memberitahukan tentang pernikahan sang putra yang akan di lakukan dalam waktu dekat ini.

Di sisi lain, Lilyana merespon dengan semangat mengenai berita yang Lisa kabarkan. Dia akan melihat cucunya yang pendiam itu menikah. Harapannya saat ini adalah memiliki umur panjang dan bisa menggendong cicitnya.

Begitu pula Marco. Dia yang sedari tadi berada di samping Lilyana, mendengarkan pembicaraan istri dan putranya itu dengan seksama. Wajahnya yang tua nampak berseri-seri setelah mendengar kabar yang benar-benar membahagiakan ini.

"Baiklah-baiklah. Kami akan mengabarimu begitu sampai di Korea. Mommy juga sepertinya akan berangkat kesana dengan Irene dan yang lainnya.." panggilan terputus setelah pembicaraan selesai.

"Ayo pesan tiketnya segera. Aku sudah tidak sabar.."
_____

Seoul, Korea Selatan.

Setelah memutuskan tanggal dan waktu yang diinginkan. Undangan pernikahan Limario dan Ahyeon segera menyebar. Bahkan, Chaeyoung juga sedikit kesulitan saat banyak media yang mempertanyakan dengan siapa pewaris Manoban itu akan menikah. Tapi sayangnya, dia belum bisa memberikan jawaban, itu karena Lisa belum mengizinkannya membocorkan apapun sebelum waktunya. Chaeyoung juga sangat paham, jika berita tentang gadis yang akan menikah dengan Limario itu adalah Ahyeon, gadis Jung itu akan kesulitan menjalani hari-harinya bahkan sebelum menikah.

Di depan rumah keluarga Jae, Rora dan Asa berdiri dengan undangan pernikahan untuk rekan bisnis Lisa. "Kenapa kita harus memberikan undangan ke tempat ini! Yang ada nanti si nenek Eunseo itu merusak pernikahan adikku.."

Asa tersenyum dengan geli. Sedari tadi Rora terus saja mengeluh sepanjang perjalanan. Gadis ini begitu muak melihat kelakuan Eunseo, bukan keluarga Jae. Tapi Eunseo! Hanya Eunseo.

"Keluarga Jae adalah rekan bisnis Daddy Lisa. Jadi kita harus memberikan undangan juga untuk menghargainya. Daddy Lisa juga sibuk dengan pekerjaannya, maka dari itu dia meminta kita yang mengantarkannya. Lagi pula, jika nanti Eunseo mengacau, dia setidaknya harus berpikir dua kali.. jangan lupakan jika nanti akan ada banyak media yang datang, jika Eunseo tetap mengacau, dia setidaknya akan berada dalam banyak cacian yang datang.."

Rora memberikan undangan pernikahan di tangannya pada Asa; "Kau saja yang berikan, unnie. Melihat wajahnya saja aku sudah kepanasan!"

Asa menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia mengambil undangan dari tangan Rora lalu memencet bel rumah keluarga Jae.

Sesaat setelahnya, pembantu yang bekerja untuk keluarga Jae keluar; "Ajumma, tolong berikan ini kepada Tuan Jae. Ini undangan pernikahan dari Keluarga Manoban.." ujar Asa menyerahkan undangan dan langsung pergi meninggalkan pembantu keluarga Jae yang terlihat bengong dengan tingkah gadis itu yang cepat.

"Mwo? Aku pikir kau setidaknya akan basa-basi dulu, unnie.."

"Aku sebenarnya juga tidak terlalu menyukai Eunseo hehe.." balas Asa sambil terkekeh. Nyatanya kedua gadis ini tidak ada bedanya tentang pandangan mereka pada Eunseo.
_____

Matahari tenggelam dan tergantikan oleh bulan. Keluarga Jae beranggotakan tiga orang itu baru pulang setelah hampir seharian bepergian.

Mengingat undangan yang siang ini di berikan Asa dan menyebut keluarga Manoban. Dia segera menyerahkan undangan pada Kyungmin. "Siang tadi ada dua gadis datang dan memberikan ini, salah satu dari mereka mengatakan jika ini dari keluarga Manoban.."

Kyungmin mengambilnya dan langsung melihatnya. Menyebutkan nama keluarga Manoban sudah membuatnya langsung penasaran. Tentang apa undangan ini?

"Pernikahan Limario dan Ahyeon?"

Deg!

Deg!

Deg!

Hening seketika. Melihat kesamping, Yeona menatap wajah Eunseo yang terlihat begitu terkejut. "A-apa?"

Dengan tidak percaya, dia langsung mengambil undangan di tangan Kyungmin dan melihatnya sendiri untuk memastikan.

"Tidak! Tidak! Limario hanya milikku! Dia hanya boleh menikah dengan ku!"

Eunseo merobek undangan dengan marah. Dia segera berlari keluar, tapi dengan cepat Kyungmin berhasil menahannya. "Berhentilah membuat masalah yang memalukan!"

Kyungmin tidak habis pikir dengan putrinya yang sangat tergila-gila pada Limario sampai seperti ini. Dia membawa putrinya ke kamar dan menguncinya.

"Daddy! Buka! Biarkan aku bertemu dengan Limario!"

"DADDY!!!"

Yeona sedikit meringis mendengar suara teriakan putri tercintanya. "Hon.."

Wajah Kyungmin memerah mendengar teriakkan dan tangisan putrinya yang terdengar pilu. Tapi, apa yang bisa dia lakukan? Lisa bahkan tidak pernah berjanji tentang perjodohan atau semacamnya dengannya. Tapi, dia ingin bertemu dengan Lisa dan bocah yang membuat putrinya tergila-gila sampai seperti ini. "Biarkan dia menenangkan dirinya! Aku tidak ingin putri satu-satunya keluarga Jae mengemis cinta seperti ini. Tetaplah disini dan jaga dia, aku akan pergi menemui Lalisa Manoban."
______________________________________

Akhirnya update juga wkwk. Sedikit males sama buntu mikirin alur ini cerita. Jadi harus di baca ulang dari awal baru bisa di lanjutin. Ada yang masih nunggu update cerita ini gak?
Jangan lupa vote dan komen!

See you next chapter guys!

Million Dollar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang