Chapter 4

18 2 0
                                    

Selamat membaca


"kenapa harus mogok sekarang!!! Mana ponsel gue mati lagi." Kesal Alesha menatap mobilnya "huwaaaa mama tolong Alesha." Batinnya menjerit menatap sekelilingnya

Sementara itu sejak tadi Amira terus bolak balik menunggu kedatangan seseorang. Sesekali ia menatap ponselnya

"Kamu kemana Al?" Amira menatap jam yang sudah menunjukan pukul 22.27. tidak lama seseorang datang Amira langsung saja menghampiri suaminya itu.

"Bagaimana apa Alesha sudah pulang?" Tanya Gio. Namun Amira hanya menggelengkan kepalanya

"Aku khawatir mas. Aku takut terjadi sesuatu kepadanya." Ucap Amira. Gio langsung saja membawa istri untuk duduk di sofa.

"Aku akan mencarinya. Aku nyakin Alesha pasti baik-baik saja."

"Aku sudah menelponnya beberapa kali tapi tetap saja ponselnya tidak aktif. Aku juga sudah menelpon Diana tapi katanya Alesha sudah pulang sejak 3 jam yang lalu." Beritahu Amira

Sementara itu Arshaka menatap orang yang ada di hadapannya dengan tatapan sulit di artikan.

"Apa kabar? Sudah lama kita tidak bertemu." Sapa pemuda yang ada di hadapannya dengan senyum tipisnya. Elang ketua Geng Vistor  musuh bebuyutan Arshaka dan Argon.

"Lo kangen sama Arsha?" Tanya Bumi

"Kangen banget malah Bum!!! Kangen pukulan maksudnya." Jawab Danu sambil tertawa. Mendengar jawaban Danu membuat geng Argon tertawa

Geng Vistor yang mendengar ketua di hina Danu membuat mereka menahan emosi.

"Gue nggak suka berlama-lama. So kita mulai sekarang." Ucap Elang bersiap untuk menyerang Arshaka dan Gengnya

"SERANGggggggg!!!!!"

Bugkkkk

Krakkkkkk

Bugkkkk

"Bangsat!!!! Jangan keroyokan dong." Umpat Danu saat salah satu anggota Vistor memukulnya dengan balok kayu

"Takut Lo?" Tanya Bobi salah satu inti Vistor menatap Danu dengan tatapan remehnya

"Gue takut sama Lo?" Danu terkekeh "gue nggak pernah takut sama Lo. Kecuali sama yang di atas dan tentunya di rumah." Lanjut Danu memberikan pukulan kepada Bobi

"Arghhhhh!!! Sialan Lo."

"Bagaimana rasanya Bro?" Tanya Varo setelah memukul lawannya

"Pake nanya lagi. Yahh sakitlah!!! Masa depan gue ini." Jawabnya menahan rasa sakitnya

"Sorry gue emang sengaja."

"Eh botak, Lo mau kemana?" Tanya Bumi "Buset itu kepala atau lampu. Terang amat."

"Nggak usah banyak omong. Lawan gue sekarang kalau berani."

"Ok gasslah." Ucap Bumi

Bugkkkk

"Sialan Lo, gue belum siap." Umpat Bumi menatap lawannya dengan kesal

"Sorry Bro, itu namanya pemanasan."

"Rasakan ini. Tendangan Kepala Banteng." Ucap Bumi memasang kuda-kudanya

Bugkkk

Pranggggg

"Buset suara apaan tuh?" Tanya Danu mengalihkan perhatiannya. Begitupun dengan Bobi

"Kaya suara mendesah. Ah." Ucap Bobi

Takdir Cinta ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang