BAB I

7 0 0
                                    

Setelah dilantik menjadi menteri komunikasi dan informatika, Narendra Malik Putra bergerak cepat untuk membenahi kekacauan di sektor komunikasi dan teknologi informasi. Langkah pertama yang diambilnya adalah penataan kembali struktur kementerian. Naren secara tegas mencopot staf khusus yang terbukti bermasalah, menggantikan mereka dengan profesional yang lebih kompeten dan berintegritas. Prosesnya jelas tidak mudah, sebab orang-orang yang ia berhentikan adalah mereka yang memiliki posisi strategis dan hubungan yang kuat dalam kementerian.

Narendra menggantikan menteri sebelumnya yang mendapatkan kritikan keras dari masyarakat. Dengan latar belakang yang kuat dan visi yang jelas ia menghadapi tantangan berat untuk memperbaiki citra kementerian dan memenuhi harapan publik. Upayanya untuk mereformasi dan memperbaiki sistem yang rusak merupakan langkah penting untuk memastikan rencananya dapat berjalan secara optimal.

Namun, masalah lain tentu saja muncul.

Tak lama setelah memulai reformasi, naren dihadapkan pada krisis keamanan siber yang serius. Serangan siber yang menyebabkan kebocoran data nasional dan sensitif, hal ini memicu ketidakpercayaan publik yang mendalam dan kritik yang tajam. Naren bertindak cepat, dalam waktu singkat ia membentuk Satuan Tugas Darurat Siber yang diberi mandat khusus untuk mengidentifikasi sumber serangan, memperkuat sistem pertahanan digital, dan mengelola dampak dari kebocoran data. Selain itu, Naren juga berusaha menenangkan publik dengan dengan menggelar konferensi pers untuk mengakui keseriusan insiden ini dan mengeluarkan pernyataan resmi tentang transparansi penuh dalam penanganan kasus tersebut.

"Dia bergerak terlalu cepat," desah salah satu staf senior, Pak Wisnu, sambil melipat lengannya. "Bukannya nggak menghargai kemampuannya, tapi keputusan-keputusan yang dia ambil rasanya sering tanpa pertimbangan matang."

Bu Rini, kepala divisi lain, mengangguk setuju. "Iya, aku merasakannya juga. Dia itu tegas, mungkin terlalu tegas. Beberapa dari kita bahkan nggak diberi kesempatan untuk menjelaskan situasi sebelum dia langsung ambil keputusan."

"Aku setuju," sambung Doni, salah satu staf IT, yang selama ini merasa kurang diperhatikan oleh Naren. "Aku tahu dia mau beres-beres, tapi kadang dia nggak peduli sama dampak jangka panjangnya. Setiap kebijakan yang diumumkan selalu mendadak, dan kita yang di lapangan jadi harus buru-buru menyesuaikan."

Bu Rini melanjutkan dengan nada hati-hati. "Aku paham dia ingin membangun citra baru kementerian, tapi sepertinya dia kurang mendengarkan orang-orang yang sudah lama ada di sini. Kita ini bukan hanya masalah kompetensi, tapi juga soal pengalaman—sesuatu yang dia anggap sepele."

Meski mendengar komentar-komentar ini, Naren jarang menanggapinya. Baginya, itu semua tak penting. Mereka boleh menilai dirinya sesuka hati, karena pada akhirnya, hasil adalah yang berbicara. Di benaknya, kritik hanyalah angin lalu.

Setelah semua keluhan dan bisikan di belakangnya, Naren tetap melanjutkan tugasnya dengan keteguhan yang sama. Hari itu, meski sejumlah staf masih mengeluh dan permasalahan siber belum sepenuhnya terselesaikan, ia memutuskan untuk menghadiri undangan pernikahan salah satu teman dekatnya—sebuah jeda singkat dari tekanan politik dan pekerjaan.

Malam itu, ia tiba di sebuah hotel mewah, tempat acara pernikahan digelar. Meski suasana di kementerian sedang tegang, Naren menyadari bahwa kehidupan di luar dunia pekerjaannya tetap berjalan. Ia mengenakan jas hitam yang elegan, namun raut wajahnya tetap serius, mencerminkan beban tanggung jawab yang tak pernah benar-benar lepas dari pikirannya.

Di ballroom yang dihiasi lampu kristal dan alunan musik jazz lembut, tamu-tamu mulai berdatangan. Gelak tawa dan percakapan ringan memenuhi ruangan, tetapi Naren merasa terasing di tengah kemeriahan itu. Rekan-rekan bisnis dan politik yang mengenalnya dari kejauhan datang menyapa, mengajaknya berbincang, namun pikirannya terus kembali ke krisis yang masih belum tuntas di kantornya.

Langkah Dalam KebetulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang