📍Marina Bay Sands, Singapore
Kala sudah bersiap dengan dress hitam elegannya, menenteng tas mini dengan harga fantastis. Kalung dan beberapa perhiasan yang jelas harganya tak terduga mahal. Malam ini dia akan bertemu dengan client luar negerinya yang tentu akan saling memadu kerjasama antar perusahaan. Dia melakukan pertemuan ini hanya untuk membantu papinya. Kalau anak perusahaan miliknya sudah jelas berbeda tujuan.
Orang akan tau nanti dimana anak perusahaan yang dipimpin Kala Namari bergerak.
"Mbak, sudah datang." bisik Aruni kala tamu nya datang dan seperti biasa melakukan semua keramah tamahan khas indonesia.
1 jam 30 menit pembicaraan berlangsung, mungkin memang benar 30 menit pertama membahas kepentingan asli mereka disini. Tapi di 1 jam terakhir hanya berisi pembicaraan ngalor ngidulnya. Dengan pembicaraan khas laki laki bertemu perempuan, apalagi macam Kala. Yang benar benar sangat mudah berinteraksi dengan orang baru. Siapa yang menolak ngobrol dengan Kala, memiliki wajah khas asia yang mungil, bibir sedikit berisi dan hidung mancungnya. Badan nya memang tak seberisi itu, tapi berisi dibeberapa tempat penting. Body gitar Spanyol lebih tepatnya.
20.45
Kala sudah berpisah dengan client nya dan berganti agenda bertemu teman teman yang beberapa sedang di Singapore. Bagi mereka, Singapore ini bak rumah dan gerbang komplek. Deket banget.
"Haii gurl." sapa seorang wanita sexy dengan pakaian terbukanya menggandeng laki laki bule mendekat ke Kala yang duduk sendirian di tempat hiburan malam ini. Aruni diperintahkan untuk menunggu dimobil saja, tak mungkin dia membawa orang yang dianggapnya adik ketempat seperti ini.
"Ck. Lama banget, mana Kira?" tanya Kala.
"Here."
Komplit juga teman yang ditunggu Kala. 2 teman perempuan yang sama sama dari Indonesia hanya saja kerjaannya keliling dunia terus. Hoby liburan sana sini, contohnya ke Singapore hanya untuk mereka bertiga ketemu tanpa ada paparazzi. Faktanya, ada juga di Singapore ini media yang menciduk mereka, tapi mereka tidak akan berani mendekat. Kalau di Indonesia jangan tanya antusias fans bagaimana.
"Kenapa kenapa? perlu cowok?" tawar Kira. Dirinya tak jauh beda dengan Asley yang membawa teman laki lakinya.
"Ck. Kayanya kehidupan gue bahasnya cowok terus." sewot Kala.
"Cerita lah, apaan sih? kenapa?"
"Gue disuruh nikah."
"Terus?"
"Kok terus?! gue kan nggak punya pacar, kalau disuruh nikah berarti opsinya tinggal perjodohan dari keluarga. Nggak mau lah gila." balas Kala. Gedek juga ini ngeliat temennya masih lama connect akan pembahasan.
"Lah, iya juga. Udah desperate banget tuh papi lo ngeliat anak ceweknya berandal kaya gini." balas Kira. Guyonan mereka memang seperti ini, tak ada yang disembunyikan dan semua spontan.
"Gue bukan berandal, tapi ini namanya menikmati kehidupan yang cuma sekali." seru Kala tidak terima. Teman temannya seperti tidak mengerti kekhawatiran mereka akan menikah.
Rumusnya hanya satu, kamu memilih calon pasangan sesuai kriteria keluarga atau kamu memilih dipilihkan dengan pilihan keluarga. Dan Kala ini sedang dalam kondisi dipilihkan, karena semua cowok kenalannya tidak di ACC. Entah ada apa dengan yang dikenalkan kepada keluarga. Alasannya macam macam, dari wajah yang terlihat tak bertanggung jawab, kemudian wajah pengangguran, dan lain sebagainya.
"Terus yang kemarin di spill papi lo gimana?" saut Kira.
"Nah, itu juga. Astaga gue stress banget buat itu juga, hidup kok isinya stress doang." jawab Kala lebih lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Cadency ✔
Romance[COMPLETED] [IRAMA'S SERIES 3] Love Of Cadency memiliki arti cinta dari sebuah irama. Sebuah pertemuan tak direncanakan, kondisi tidak memungkinkan. Hingga rasa yang tertinggal tanpa mengetahui bagaimana cara bertemu kembali hingga alam memberikan j...