Menurut sebagian orang, Hujan merupakan suatu hal yang membuat tenang. Namun ada satu hal yang tidak banyak orang lain tau, bahwa mahluk tak kasat mata sering mengintai.
Seperti yang terjadi pada ku sekitar 1 tahun lalu, saat aku masih menghuni sebuah kos yang katanya menyimpan sebuah mitos tentang gadis berbaju merah.
Kenalin, nama ku Shani indira. Saat ini aku berkuliah di Universitas di jakarta, jurusan ilmu komunikasi.
Saat ini kuliah ku memasuki semester akhir, dan karena itu aku sering bergadang karena tugas skripsi ku.
Aku tinggal di kos yang cukup terkenal di jakarta, namun aku dengar desas-desus dari warga kalau kos ini banyak penunggunya.
Meski begitu sebenarnya aku kurang percaya dengan hal itu. Terlebih aku belum pernah melihat mereka secara langsung.~
Seperti biasa aku berangkat ke kampus bersama sahabat ku, Gracia.
Kita selalu bersama bahkan banyak yang mengira kami mempunyai hubungan spesial.Kini kami tengah membicarakan soal masalah tugas yang di berikan oleh dosen kami.
"Eh iya? nanti mau ngerjain di mana?" tanya Gracia.
Aku berpikir sejenak, akhirnya aku memutuskan untuk mengerjakan tugas di kos ku saja. Namun entah kenapa hari ku terasa tidak tenang saat mengajak Gracia ke kos-an ku. Terlebih saat aku mengajaknya, wajahnya Gracia terlihat pucat.
"Shan? lebih baik kita di Cafe aja ya, jangan di kos-an kamu. Aku takut." Responnya..
"Lah? takut kenapa? kan gak ada apa apa di sana juga." Ujar ku.
Awalnya Gracia terus-terusan menolak, namun karena ku paksa akhirnya dia mau untuk mengerjakan tugas di kos-an ku.
~
Sesampainya di kos, aku merasa aneh dengan kondisi sekitar. Entah mengapa di sini terasa sepi tidak seperti biasanya.
"Shan? kan aku udah bilang, ngerjain tugasnya di Cafe aja." Ujar Gracia.
"Mungkin lagi pada keluar, Gee. Udah yuk masuk." Jawab ku.
Setelah kami berada di kamar, kami memutuskan untuk membersihkan badan terlebih dahulu.
Setelah itu kami memulai mengerjakan tugas kami.
Awalnya kami lancar-lancar saja, namun tak lama bosan juga mengerjakan tugas."Gee, gimana kalau kita nonton aja." Ujar ku.
Gracia yang memang sedang fokus pada laptop nya hanya menjawab dengan anggukan kepala.
Aku pun beranjak keluar kos untuk membawa camilan untuk teman kami saat menonton.
Saat aku kembali, aku terkejut melihat kondisi Gracia yang terduduk di pojokan seraya memeluk lututnya.
"Gee? kamu kenapa?" tanya ku perlahan.
Namun bukannya menjawab, ku lihat Gracia hanya menggerakan badannya ke kanan da ke kiri.
"Gee?" panggil ku.
Saat akan menghampiri nya tiba-tiba sesorang menepuk ku dari belakang.
"Shan? kamu ngapain?" tanya orang itu yang ternyata Gracia.
Aku tertegun melihat Gracia yang ternyata ada di belakang ku, saat aku menoleh ke arah tadi, sosok itu sudah tidak ada.
"Tadi itu apa?" batin ku bergejolak saat mengingat kejadian tadi.
Ku rasakan Gracia seperti mengoyangkan tubuh ku.
"Shan? malah ngelamun. Katanya mau nonton." Gerutunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Horror Story
TerrorKumpulan cerita horror yang di mana cerita ini di ambil dari pengalaman Pribadi Author sendiri