BAB 18

1.5K 124 7
                                    

.
.
.
.
HAPPY READING

Saat ini di mansion Argarius sangat tegang akibat aura mencekam yang di keluarkan oleh Azior dan Elgard begitu juga dengan Avin kerana mengetahui jika Azior ingin membawa adiknya yang pernah dia abaikan dulu, tetapi sekarang ia tidak akan pernah memperlakukan Xander seperti dulu lagi kerana dia sudah bertekad untuk selalu ada disisi Xander.

Jika mereka yang sedari tadi saling bertatap permusuhan, lain pula dengan Xander yang hanya melihat mereka dengan datar dan malasnya itu, tetapi ia mendapatkan ingatan dari Alex asli tentang pria bernama Azior itu sehingga
ia menatap intens ke arah Azior.

Azior menyadari tatapan dari Xander dan ia pun langsung bertanya "ada apa hm?" ucapnya dengan nada lembut.

"Baik aku akan ikut" ucap Xander tiba-tiba langsung membuat Elgard dan avin terkejut kemudian ingin memprotes, tetapi melihat tatapan dingin dari Xander mereka tidak jadi mengatakan apapun.

"Apa kau yakin?" tanya azior lagi untuk memastikan.

"Ya.. Lagipula aku tidak betah tinggal di mansion neraka ini!" ucap Xander sambil menatap malas ke arah Elgard yang sudah mengepalkan tangannya.

Azior yang mendengar perkataan Xander langsung tertawa kemudian lanjut berkata "ah.. Ternyata calon pewaris ku menderita tinggal di mansion besar mewah ini... Padahal tempatnya luas cuma kerana kehadiran seseorang membuat calon anak ku tidak betah ya" ucap azior panjang lebar dengan ejekan yang ia layangkan pada Elgard.

"APA YANG KAU KATAKAN ALEXANDER ARGARIUS!!" Bentak Elgard yang sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi.

"NO! IT'S ALEXANDER DEASTRUS! MR ELGARD!!" ucap Azior lagi dengan nada tinggi kerana ia tidak suka mendengar marga yang tercantum di belakang nama Alexander.

"Berhentilah berteriak para tua bangka!" ucap Xander yang sudah mulai jengah dengan kelakuan mereka yang kekanak-kanakan.

Azior pun langsung diam dan menatap Elgard dengan tajam begitu juga Elgard yang duduk kembali dan mencuba tenang.

"Alex.. Ayah-" belum sempat Elgard menyelesaikan perkataannya langsung terhenti kerana Xander.

"Xander!" ucapnya dengan nada datar tetapi tersirat makna yang dalam dengan menyebutkan nama panggilannya pada Elgard.

Elgard pun terdiam seketika kerana mendengar perkataan dari Xander hingga beberapa saat kemudian barulah ia lanjut berkata lagi "Xander ayah tidak mengizinkan mu untuk pergi dari mansion ini!" ucapnya dengan nada perintah dan langsung mendapat tatapan membunuh dari Xander.

"Jangan memerintah ku tuan Elgard.." ucapnya dengan nada rendah tetapi dingin.

Lagi-lagi mereka terdiam kerana aura membunuh dari Xander sangat kuat, sedangkan azior bangga kerana ia tidak salah menjadikan Xander sebagai pewarisnya.

Avin yang sedari tadi diam akhirnya bersuara "Xander kamu mau meninggalkan abang?" ucapnya dengan menatap Xander sendu.

Xander yang baru ingin menjawab terhenti ketika azior yang langsung berkata "bagaimana jika kau juga menjadi anak ku juga.. Lalu aku punya dua anak" ucapnya santai dengan tidak tau malunya dia ingin mengambil anak orang wkwk canda.

Transmigrasi Alexanderix to AlexanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang