Terkadang kita mendapatkan perlakuan buruk agar bisa memahami betapa kejamnya dunia ini
HAPPY READING
.
.
.
.Derix
Pria yang berumur 31 tahun di kehidupan lalunya dan mempunyai masa lalu yang sangat tragis sehingga pada saat alex menjalankan misinya untuk membunuh derix dan derix dengan suka rela menyerahkan nyawanya pada alex dan derix adalah pria yang misterius juga psikopat, tetapi mempunyai sifat pendiam dengan wajah datar akan tetapi dibalik semua itu ada rahsia besar yang ia simpan dan tidak pernah menceritakan pada siapa pun termasuk Alexanderix.
Saat ini Xander merasa frustasi akibat menghilangnya derix dan ia juga merasa kosong seakan tidak mempunyai jiwa separuhnya kerana ia sudah terbiasa sekali dengan keberadaan derix dalam dirinya sehingga tanpa sadar ia sudah terlalu bergantung pada derix di kehidupan sebelumnya.
"Rix.. Lu dimana sih sialan!!" ucap Xander dengan rambut acak-acakan ditambah mata yang memerah kerana menangis.
"Kalo mau pergi lu bisa bilang aja bangsat!" ucapnya dengan nada lirih yang kesal.
Saat ini Xander berada di toilet sambil menatap cermin di hadapannya dengan keadaan berantakan dan berbicara tidak jelas layaknya orang gila.
Sedangkan di luar avin dkk juga Chris dkk cemas kerana dari tadi Xander tidak keluar tetapi mereka juga takut kerana mood Xander saat ini tidak stabil juga sulit bagi mereka mengerti, mereka berdebat dengan fikiran masing-masing sehingga tiba-tiba saja pemuda berambut merah ingin masuk ke toilet tetapi terhenti ketika Chris berkata.
"Jangan masuk dulu ada orang di dalam" ucap Chris dengan datar.
Pemuda berambut merah itu tidak menghiraukan perkataan Chris dan ia langsung masuk ke dalam toilet yang ternyata tidak terkunci.
Saat ia masuk ia melihat Xander yang terlihat berantakan dan mata mereka bertatapan, Xander langsung memutuskan tatapan mereka dan mengalihkan tatapannya pada arah lain.
"Sangat menyedihkan sekali kau lex" ucap pemuda berambut merah itu pada Xander dengan menekan nama panggilannya untuk Xander.
Xander terkejut dan langsung menghampiri pemuda berambut merah itu dan ia menarik kerah baju pemuda itu dan berkata dingin.
"Kau derix!? Jawab sialan!!" bentaknya pada pemuda berambut merah itu.
Pemuda berambut merah itu pun langsung berkata "kalo iya kenapa?" ucapnya santai.
Xander langsung mencekik pemuda berambut merah di hadapannya itu tetapi pemuda itu terlihat biasa dan tersenyum senang kerana melihat Xander yang mempunyai anger issue tiba-tiba kambuh lagi.
"Ck ternyata kau masih sulit mengendalikan diri mu" ucapnya sambil berdecak pelan.
Secara tiba-tiba Xander melonggarkan cekikikannya pada pemuda berambut merah itu dan menyandarkan kepalanya pada bahu pemuda itu.
"Gw tau lu derix tapi kenapa jadi gini? Kenapa lu ninggalin gw sialan!? Lu suka ya lihat gw menderita" ucap Xander dengan tubuh yang bergetar.
Derix pun langsung mengusap pelan kepala Xander sehingga membuat Xander tenang dan tiba-tiba saja derix langsung menarik rambut Xander ke belakang agar menjauh dari bahunya tanpa rasa bersalah dengan entengnya ia mendorong Xander.
"Udah gak usah cengeng lihat wajah mu sungguh jelek sekali seperti katak" ucap derix dengan santainya.
Xander langsung kesal dan kemudian memaki derix dengan nama-nama binatang dan derix yang sudah sedia menutup telinganya.
"Sialan ba*i anji*g As* bangs*t" maki Xander pada derix dengan kesal.
Sedangkan derix hanya menatapnya sembari menutup telinganya dengan santai dan tiba-tiba saja pintu digedor oleh seseorang.
"Oii masih lama kah gw udah gak tahan njir!!" teriak siswa di luar toilet.
Xander langsung menarik derix keluar, saat pintu terbuka terlihat banyak sekali orang di hadapan pintu toilet itu dengan tatapan mengarah pada Xander yang memegang tangan derix sedangkan derix hanya pasrah dengan wajah datarnya.
Xander langsung melangkah pergi dengan menarik derix tanpa menghiraukan avin dkk juga Chris dkk yang Tercengang dengan tatapan tidak percaya.
Di gudang sekolah dengan keadaan hening Xander dan derix hanya bertatap tatapan tanpa membuka suara sehingga derix lah yang terlebih dahulu membuka suara.
"Kalo mau nanya sesuatu langsung aja gak usah tatap tatapan terus" ucapnya kerana sudah tidak tahan dengan keadaan canggung tersebut.
"Bagaimana lu jadi manusia?" tanya Xander dengan datar.
"Diberi peluang oleh sosok misterius dan lebihnya gw gak bisa kasih tau" ucap derix tanpa berbohong.
"Terus tubuh lu saat ini punya siapa? " tanya Xander lagi.
"Cuman anak orang kaya yang cupu dan diabaikan oleh keluarganya dan nama kami sama cuma marga aja yang beda" ucap derix.
Xander pun mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti kemudian ia berkata lagi.
"Gimana kalo lu tinggal di apartment gw lagian keluarga pemilik tubuh mu juga gak peduli sama lu kan?" ucap Xander pada derix.
"Yaudah kalo gitu lu tinggal dimana?" ucapnya dengan pertanyaan diakhir.
"Kalo lu tinggal di apartment gw maka gw juga akan tinggal di apartment aja biar gw kasih tau daddy baru gw nanti" ucap Xander panjang lebar.
Begitulah jadinya jika Xander dan derix bersama mereka akan lebih banyak berbicara dan mereka juga memahami satu sama lain akibat sudah lama terikat bersama, selepas membicarakan tentang hal serius mereka pun bercerita ringan dan bercanda walaupun Xander yang kebanyakan kesal akibat derix yang suka sekali membuatnya kesal.
Jangan lupa vote dan komen ya guys dan terima kasih kerana sudah membaca📖
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Alexanderix to Alexander (HIATUS) - [ Akan Lanjut Di Mangatoon ]
Actionseorang pria yang selalu di tuntut menjadi sempurna oleh ayahnya sehingga membuatnya sebagai alat untuk melindungi keluarga saja sehingga ayahnya menyuruh dokter luar negeri membuat experiment pada tubuhnya agar bisa menjadi kuat akan tetapi ia juga...