[END] BL - Menjadi manja dan sombong [Entertainment Circle]

Chapter 09

Being Spoiled And Arrogant [Entertainment Circle]

Author: Twenty-four Copper Coins

***

　

　　 He Yunshen menarik napas dalam-dalam, dan kegelapan di matanya seperti jaring yang akan menjebak Shen Shu di dalam dan membuatnya berjuang tanpa henti.

　　 Ia menoleh dan mengangkat tangannya untuk meletakkannya di dalam piyama Shen Shu. Telapak tangannya yang hangat menekan pinggang ketat anak laki-laki itu. Ia mencubit tempat itu dan mengendalikan akal sehatnya dengan erat. Tetapi anak laki-laki di lengannya sama sekali tidak menyadari pengekangannya. Tidak, bahkan jika dia tahu, dia hanya akan tersenyum dan mengungkapkan lebih banyak tentang dirinya kepada He Yunshen.

　　 Mata He Yunshen yang dalam menyapu bibir Shen Shu, dan ia mencubit punggung bawah anak laki-laki itu dengan keras.

　　 Shen Shu merasakan sakit, dan mati rasa dari punggung bawahnya membuatnya lemas. Sa berpegangan pada lengan He Yunshen dan duduk di pangkuannya.  Meskipun Shen Shu dikendalikan oleh He Yunshen, dia menolak untuk menunjukkan kelemahannya: “Tuan Heberencana untuk mengubahnya untukku secara pribadi ... Hmm.”

　　 Bibir Shen Shu dipegang oleh seseorang, dan orang itu bahkan menggigit bibirnya dengan keras seolah-olah untuk menghukumnya, sampai Shen Shu membuka mulutnya kesakitan, dan ujung lidah He Yunshen langsung masuk.

　　 Udara di mulutnya dirampas, dan tangan pria itu di pinggangnya masih menekan punggung bawahnya. Shen Shu tidak dapat mengerahkan kekuatan apa pun dan hanya bisa membiarkan He Yunshen melakukan apa yang diinginkannya.

　　 Dalam keadaan linglung, Shen Shu benar-benar teringat metode yang ia temukan terakhir kali, yaitu menggunakan lidahnya untuk menggambar ABCD sambil berciuman. Begitu ide ini muncul di benaknya, ia hendak mencobanya, tetapi mendapati bahwa lidahnya sepenuhnya dikendalikan oleh He Yunshen, bahkan akar lidahnya mati rasa, apalagi mengambil inisiatif untuk menggambar huruf Inggris.

　　 Shen Shu tidak tahu berapa lama He Yunshen menciumnya. Ia hanya merasa udara di mulutnya benar-benar dirampas. Ia berjuang untuk pergi, dan He Yunshen membiarkannya pergi.

　　 Shen Shu terengah-engah dan air mata tiba-tiba jatuh dari sudut matanya. Ia dicium oleh He Yunshen tanpa menyadarinya, dan ia tidak memiliki kekuatan lagi dan bahkan meneteskan air mata.

　　 Sangat memalukan.

　　 Namun mulut Shen Shu tidak memalukan: “Tuan He ... keterampilan berciuman Anda sangat bagus, apakah Anda sudah mencobanya dengan banyak orang?”

　　 Mata He Yunshen menjadi gelap, mungkin karena ia mendengar sesuatu yang membuatnya marah lagi. Ia menekan bagian belakang leher Shen Shu dan menciumnya dalam sekali lagi, seolah-olah ia ingin menghalangi mulut yang tidak masuk akal dan tidak memaafkan itu sehingga tidak akan pernah berbicara lagi.

　　 Kali ini, Shen Shu dicium begitu keras sehingga ia bahkan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Ia bersandar di lengan He Yunshen dengan dada yang naik turun dengan hebat.

　　 Setelah beberapa saat, Shen Shu merasa lebih ringan di sekujur tubuhnya, dan digendong ke kamar tidur. Ketika ia berjalan melalui koridor pendek dan melewati tangga, ia mendengar suara Wu Yun: “Tuan He, makanannya sudah siap.”

　　 Shen Shu segera membenamkan wajahnya di lengan He Yunshen. Seluruh wajahnya terbakar karena kekurangan oksigen dan ia jelas tidak bisa melihat siapa pun.

　　 He Yunshen menanggapi Wu Yun dengan acuh tak acuh, dan merasakan gerakan orang di lengannya, ia terkekeh pelan. Wajah Shen Shu sangat merah, bukan hanya wajahnya, tetapi bahkan ujung telinganya tampak meneteskan darah, membakar sampai ke lehernya. Semua kulit yang terbuka ternoda darah, seperti udang yang dimasak.