halooo! bakar yuuu🔥🔥🔥
ayo pencet vote dan komen di tiap paragraf yaa!
terimakasiiiiii^^
.
.
Chapter 1; with(out) you.
.
.
📜💭💌
.
.
Matahari pagi mengintip dari balik tirai, menyapa Airona dengan sinarnya yang lembut. Namun, sinar itu tak mampu menembus kabut duka yang menyelimuti hatinya.
Airona terduduk di depan cermin, wajahnya pucat, matanya sembab, bekas air mata yang mengalir tanpa henti sepanjang malam. Benar-benar menyedihkan. Bayangannya di cermin seakan ikut merasakan kesedihan yang mencengkeramnya.
Ingatan Airona secara otomatis kembali terlempar ke masa lalu. Biasanya, setiap pagi hari seperti ini, iPhone miliknya akan selalu berdenting. Ketika dibuka, muncullah nama Arselio yang mengiriminya pesan ucapan 'selamat pagi' atau bertanya, 'apakah princess-nya ini sudah bangun?'.
Dan setelah membalas chat itu, Airona akan senyam-senyum sendiri seperti orang gila ketika pacarnya itu berkata akan menjemputnya untuk berangkat ke sekolah bersama.
Sayangnya, kemarin, di kafe kesukaan mereka, Airona dan Arselio telah mengakhiri kisah cinta mereka yang telah terjalin selama enam bulan. Perbincangan yang menyesakkan, kata-kata yang menusuk, dan air mata yang tak terbendung. Kini, Airona terdampar di tengah lautan kesedihan, sendirian dan tak tahu harus berlabuh ke mana.
Dan, ia tahu, enam bulan bersama Arselio bukanlah waktu yang singkat. Banyak serpihan memori berkesan yang telah ia lalui membekas bersama perginya pemuda tampan itu.
SMA Permata, sekolah yang menjadi tempat di mana ia biasa bertemu Arsel, kini terasa seperti medan perang. Bayangan Arsel menghantuinya, membuatnya tak bersemangat untuk melangkahkan kaki.
Gimana kalo gue ketemu Arsel nanti? Gue harus keliatan baik-baik aja apa gimana?
Gue cerita ke temen-temen gue nggak ya?
Airona menghela napas panjang, mencoba mengumpulkan sisa-sisa kekuatannya. Ia harus menghadapi kenyataan, bagaimanapun pahitnya. Ia harus bangkit dari keterpurukan, meskipun hatinya masih terluka. Sekolah menunggunya, dan ia harus menjalaninya, meskipun dengan hati yang berantakan.
.
📜💭💌
.
“Gue kemaren putus sama Arsel.”
“HAH?” Wajah ketiga sahabatnya menunjukkan keterkejutan.
Airona menarik napas dalam-dalam. Kini, ia sedang diinterogasi ketiga sahabatnya -Aurie, Sharei, dan Arash- yang duduk melingkari meja kelas 10.1, meja Airona. Pagi ini, mereka sibuk bertanya-tanya ketika melihat mata Airona yang lumayan sembab dengan wajahnya yang murung.
“Kok putus?” tanya Aurie, suara gadis yang baru menjabat menjadi wakil ketua OSIS itu terdengar tak percaya.
“Shibal! Dasar manusia sok cuek! Seenaknya aja temen gue yang cantik ini ditinggalin, padahal kan dia duluan yang deketin anjir.” Sharei bersungut-sungut. “Mana sini orangnya gue gebukin!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe, With You?
Teen Fiction"Apakah akan ada 'kita' di suatu hari nanti?" Airona menatap bayangannya di cermin, matanya berkaca-kaca. Kenangan tentang Arselio, mantan kekasihnya, masih menghantuinya. Airona merindukannya, ingin kembali ke masa-masa indah itu.Tapi, ia merasa ti...