𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞 || 𝐉𝐞𝐨𝐧𝐠𝐜𝐡𝐞𝐨𝐥

2

Dangereous Romance

.
.
.

Sagara melangkahi trotoar, mata nya terpaku oleh pada layar hp nya, ia sedang asik lingkungan sekitarnya. pikiran melayang jauh tanpa disadari sagara menabrak seseorang "aduh!" teriak sagara. 

"lo kalo jalan pake mata dong! bawa yang bener kan baju gue basah dan lengket!" omel sagara jelas-jelas yang salah adalah dia karena terlalu fokus dengan hp nya.  Orang yang tak sengaja menabrak itu tidak terima karena pasalnya yang salah disini adalah saga yang tidak melihat jalan karna dia sibuk dengan handphone nya itu.

"seharusnya kamu tuh yang jalan lihat-lihat, kan jadi tumpah minumanku" tanpa berkata minta maaf saga pun pergi meninggalkan pria manis itu.

"huh nyebelin!" 

Hanniel pov 

Hai kenalin aku hanniel, aku mahasiswa tahun ke 3, aku memiliki sahabat kecil bernama sea, entah kenapa sedari tadi aku belum melihatnya huh menyebalkan, aku memutuskan membeli minuman favorite ku yaitu greentea, setelah membeli di cafe terdekat aku segera menunju ke kelas, namun tak lama seorang pria menabrakku dan membuat minuman ku terjatuh. Aku menggeram kesal sama pria itu, setelah berdebat singkat aku memutuskan untuk pergi ke kelas. 

"huh" 

"hey sobat kenapa?" 

"ish kamu tau sea? tadi si cowok sipaling tenar itu ngeselin nabrak aku dan ngejatohin minuman ku itu! mana ga minta maaf lagi" 

"astaga, udahlah ga usah kesel toh hanya minuman, nanti aku yang traktir deh biar sahabatku ini tidak badmood" 

"tapi kan...meskipun minuman tetep aja dia tuh angkuh gamau minta maaf hiih tau rasa dia ketumpahan baju"

"wkwkw udah-udah aku kan udah bilang nanti aku yang traktir mau gak?"

"ya mau lah!" 

"hehe tapi aku beli minuman nya aja ya nanti kamu beli makanan nya"

"ish! kalau niat traktir jangan setengah-setengah dong" ucapku dengan kesal dan menjewer pelan telinga pria yang disebelah yaitu sea sahabat kecilku yang setia bersama saking selalu bersama kami dibilang kmbar lohh. oke back ke sagara arga ya

Sagara berjalan cepat, rasa kesalnya semakin memuncak. Ia tak habis pikir dengan sikap cowok itu. Padahal, ia sudah meminta maaf dan bersedia mengganti baju.

Ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Arga.

"Arga, lo dimana? Gue lagi di jalan menuju tempat nongkrong kita. Bawa baju ganti gue, ya. Gue lagi kena musibah."

"Kenapa? Lo kenapa?" tanya Arga, suaranya terdengar khawatir.

"Ceritanya panjang. Cepetan ke sini, ya. Gue tunggu," jawab Sagara, lalu menutup panggilan.

Ia terus berjalan, berharap Arga segera datang dan membantunya. Ia tak ingin menghabiskan waktu dengan baju basah ini.
Sagara menatap langit-langit dan memikirkan kejadian tadi. “haish ngapain gue mikirin cowok tadi?” tak lama arga pun datang dengan membawa totebag yang berisikan baju, arga pun  menyerahkan totebag itu ke saga.

“nih pesenan lo, sekarang cerita lo kena musibah apaan?"

"Ada! Bentar gua mandi dulu dah lengket nih" kemudian saga beranjak dari sofa dan segera mandi karna badannya sudah lengket. Arga menyenderkan pundaknya disofa embuk itu. Dan dia malah salfok ke hp temennya itu yang agak retak. Ah paling dia ganti hp lagi , maklum lah sultan batinnya. Setengah jam kemudian saga keluar dari kamar yang ada dimarkasnya itu, sebenarnya bukan markas pada umumnya namun tak lain adalah qondo kecil yang sejak dulu adalah markas mereka berdua. 

Next?