Chap 1

20.8K 41 0
                                    

Di sebuah kota kecil yang terletak jauh dari hiruk-pikuk kehidupan metropolis, hiduplah seorang gadis muda bernama Aira. Namanya berarti "harapan" dalam bahasa kuno, namun kehidupan yang dijalaninya seolah berusaha menolak makna dari namanya sendiri. Aira adalah seorang gadis sebatang kara, terjebak dalam dunia yang serba asing dan dingin, setelah kehilangan orang-orang yang ia cintai di usia yang sangat muda.

Kehidupan Aira diwarnai oleh kesederhanaan dan kesepian. Dia tinggal di sebuah rumah tua di pinggiran kota, rumah yang dulunya dipenuhi dengan tawa dan kebahagiaan, kini hanya menjadi tempat yang sunyi dan penuh kenangan. Setiap sudut rumah itu mengingatkannya pada masa lalu yang bahagia bersama keluarganya yang telah pergi.

Aira berjuang keras untuk bertahan hidup, melakukan pekerjaan-pekerjaan kecil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, ketidakpastian selalu menghantui setiap langkahnya. Di tengah keterasingan dan kesulitan, Aira masih menyimpan secercah harapan di dalam hatinya. Meskipun dia hidup dalam kesendirian, dia percaya bahwa di balik awan gelap yang mengelilinginya, ada cahaya yang akan menerangi jalannya.

Dalam kehidupannya yang penuh tantangan ini, Aira berusaha mencari arti sejati dari keberadaannya. Dia menghadapi berbagai rintangan dan mencoba menjalin hubungan dengan orang-orang di sekelilingnya, meskipun sering kali dia merasakan keengganan untuk membuka diri. Namun, dia tidak menyerah. Ada keyakinan dalam dirinya bahwa suatu hari nanti, dia akan menemukan tempat di dunia ini yang bisa disebut sebagai rumah—tempat di mana dia benar-benar bisa merasa diterima dan dicintai.

Aira, yang berjuang untuk memulai hari-harinya yang penuh tantangan, terlibat dalam sebuah kecelakaan serius saat akan berangkat bekerja. Ketika matahari baru saja mulai terbit, dan dia sedang terburu-buru menuju tempat kerjanya, sebuah mobil meluncur tak terduga dan menabraknya dengan keras. Kejadian itu membuatnya kehilangan kesadaran dan dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan kritis.

Kini, Aira terbaring tak bergerak di ruang perawatan intensif, dalam keadaan koma. Dunia di sekelilingnya menjadi sebuah zona tidak nyata, di mana hanya suara mesin medis dan suara langkah kaki yang menggema. Selama koma, pikirannya berada di antara dimensi realitas dan mimpi, mengarungi kembali kenangan-kenangan penting dan mimpi-mimpi yang belum tercapai.

Para dokter dan perawat berusaha keras untuk menjaga kondisinya, sementara teman dan kerabat yang tersisa memanjatkan doa untuk kesembuhannya. Dalam keadaan ini, Aira tidak hanya bergulat dengan tantangan fisik dan emosional yang dihadapinya, tetapi juga menghadapi refleksi mendalam tentang makna hidupnya, dan bagaimana dia akan mengubah perjalanan hidupnya setelah bangkit dari koma.

***

2 tahun berlalu

Di tengah keheningan ruang perawatan intensif, suasana terasa tegang dan penuh harapan. Dokter Rahman, seorang dokter muda yang penuh semangat, memasuki ruangan untuk memeriksa kondisi Aira. Ia dikenal sebagai dokter yang sangat peduli dengan pasiennya dan memiliki ketajaman dalam menganalisis kasus-kasus kompleks.

Saat Dokter Rahman melihat Aira terbaring tak bergerak, matanya tertuju pada gadis muda yang tampaknya masih begitu penuh dengan potensi dan harapan, meskipun dalam keadaan koma. Dia mengamati monitor yang menunjukkan tanda-tanda vital dan mengamati dengan seksama catatan medis Aira.

Ada sesuatu dalam diri Aira yang menarik perhatian Dokter Rahman. Meskipun dia hanya seorang pasien di ruang perawatan intensif, ada aura kekuatan dan keteguhan dalam dirinya yang sulit dijelaskan. Dokter Rahman merasa terdorong untuk lebih memahami latar belakang Aira, bukan hanya sebagai pasien, tetapi sebagai individu dengan kehidupan yang mungkin penuh dengan cerita dan perjuangan.

Seiring waktu, ketertarikan Dokter Rahman tumbuh menjadi rasa empati dan kepedulian yang mendalam. Dia mulai mencari informasi lebih lanjut tentang Aira—berbicara dengan rekan-rekannya di rumah sakit, berusaha mengumpulkan informasi tentang keluarga dan kehidupan pribadinya. Ia merasa terdorong untuk memastikan bahwa Aira mendapatkan perawatan terbaik dan mencari cara-cara inovatif untuk membantunya pulih.

Ketertarikan dan kepedulian Dokter Rahman bukan hanya didorong oleh profesionalisme, tetapi juga oleh dorongan pribadi untuk memastikan bahwa Aira memiliki kesempatan kedua dalam hidupnya. Selama Aira berada dalam keadaan koma, Dokter Rahman berusaha menciptakan hubungan yang mendalam dengan gadis itu, berharap suatu hari nanti Aira akan bangun dan dapat melihat betapa banyak orang yang peduli padanya dan mendukung perjalanan hidupnya yang penuh harapan.

Bawah SadarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang