Chap 7

5.1K 11 4
                                    


"Ohh yaa? Kok aku baru tahu yaa? Emang kayak gitu?" Tanya Aira tidak terima dengan jawaban dokter Rahman yang kurang masuk akal.

"Sudahlah Aira, lagipula aku dokter kamu dan aku yang paling tahu kondisi kamu kan. Besok kita beli cincin yang kamu suka, sekarang kita lanjutin yang tadi lagi."

Aira mengerang ketika merasakan penis dokter Rahman bergerak di dalamnya. Penis itu memang masih terasa tegak dan membesar saat obrolan mereka baru dimulai.

"Ahhhh dok-terr ahhhh"

Baca kelanjutannya di karyakarsa, link di profil

Bawah SadarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang